REPUBLIKNEWS.CO.ID, MAKASSAR – Ketua Fraksi Partai Gerindra DPRD Kota Makassar, Eric Horas memanfaatkan momen akhir tahun dengan melakukan kunjungan daerah pemilihan (kundapil) kedua untuk tahun anggaran 2023. Kali ini, ia berkunjung ke Jalan Cokonuri, Kelurahan Gunung Sari, Kecamatan Rappocini, Kota Makassar, Minggu (17/12/2023).
Eric Horas tak sendiri. Ia didampingi oleh Lurah Gunung Sari, Musta’ani Fitriani, serta Sekretaris Lurah Bonto Makkio. Mereka melakukan pemantauan langsung pengerjaan ruas Jalan Cokonuri.
“Jadi dalam kundapil kali ini, saya memantau dan memonitoring langsung pengerjaan Jalan Cokonuri. Kita ingin mengetahui sejauh mana progres dan perkembangannya, serta apa kendala yang dihadapi,” kata Eric Horas.
Baca Juga : Demi Gaya Hidup Sehat, Herbathos Kenalkan Produk Herbal di Acara F8 Makassar
“Semua pembangunan yang menggunakan dana APBD Kota Makassar harus diawasi sehingga hasilnya nanti dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin oleh masyarakat,” tambah ketua Komisi B DPRD Kota Makassar itu.
Setelah melakukan pemantauan langsung di lapangan, Eric Horas menggelar pertemuan dan tatap muka bersama masyarakat setempat. Dialog dan tatap muka itu digelar di RM Kaya Rempah, Jalan Letjen Hertasning Baru, Kota Makassar.
Kesempatan itu dimanfaatkan oleh ketua DPC Partai Gerindra Kota Makassar tersebut untuk mengevaluasi dan menindaklanjuti hasil dari pemantauannya di lapangan. Termasuk menampung keluhan dan aspirasi lain dari konstituennya.
Baca Juga : Pemkab Gowa Susun SOP Layanan Pencegahan Perkawinan Anak
“Tujuan kundapil ini untuk mengumpulkan bahan evaluasi dari legislatif terhadap progres pembangunan di dapilnya masing-masing. Temuan dan hasil evaluasinya akan kita teruskan ke pihak terkait untuk dicarikan solusi dan jalan keluarnya. Termasuk hasil pemantauan pengerjaan Jalan Cokonuri ini,” beber Eric Horas.
Tak hanya soal evaluasi pengerjaan jalan, warga setempat juga menyampaikan aspirasi terkait kondisi sejumlah lorong di Kelurahan Gunung Sari yang kurang mendapatkan perhatian karena tak terlihat dari ruas jalan besar. Seperti lorong kecil yang menghubungkan Banta-Bantaeng dan Landak Baru.
“Perhatian terhadap lorong wisata juga harus terus ditingkatkan. Termasuk merealisasikan bantuan modal usaha bagi para pelaku UMKM,” tambah warga Kelurahan Buakana, Nengsih.
Baca Juga : Bawaslu Sulsel Temukan Puluhan Dugaan Pelanggaran Netralitas ASN, Pinrang Terbanyak
Aspirasi lainnya yang mencuat adalah adanya sejumlah titik fasilitas umum yang sudah tak dapat dimanfaatkan lagi karena kondisinya yang tak terawat ataupun lahannya yang bermasalah.
“Seharusnya semua fasilitas umum harus mendapatkan perhatian dari pemerintah berupa pemeliharaan. Misalnya dilakukan perbaikan akses jalannya serta dilakukan pemasangan paving,” demikian Dewi Sri, warga Kelurahan Banta-Bantaeng. (*)
