REPUBLIKNEWS.CO.ID, TAKALAR – Anggota DPRD Provinsi Sulawesi Selatan dari Fraksi Partai Golkar, Fahruddin Rangga melakukan kegiatan pengawasan pelaksanaan APBD Provinsi Sulawesi Selatan di Desa Pattinoang, Kecamatan Galesong, Takalar, Minggu (1/10/2023).
Pada kesempatan itu, Rangga menjelaskan tentang maksud dan tujuan dari kegiatan pengawasan tersebut. Menurut sekretaris Fraksi Golkar DPRD Sulsel itu, apa yang menjadi program kegiatan semuanya telah tertuang dalam Rencana Kerja (Renja) DPRD Sulsel Tahun 2023.
“Untuk mengoptimalkan setiap penggunaan dana APBD Sulsel tentu dibutuhkan pengawasan yang maksimal agar apa yang menjadi harapan masyarakat dapat tercapai dan kualitas dari setiap kegiatan dapat dipertanggungjawabkan,” kata Rangga dalam sambutannya.
Baca Juga : Representasi Milenial, Ribuan Anak Muda Makassar Nyatakan Dukung Seto-Kiki
Oleh karena itu, katanya, pemantauan secara langsung, masukan dan informasi dari masyarakat sangat diperlukan agar setiap penggunaan APBD dapat tepat sasaran sehingga dapat semakin mempercepat laju pertumbuhan dan perputaran ekonomi yang ada di wilayah tersebut.
“Tentu yang implikasinya diharapkan dapat semakin mendorong percepatan peningkatan perekonomian di wilayah Sulawesi Selatan,” tambahnya.
Lebih lanjut, Rangga memberikan motivasi, dorongan dan mengharapkan kepada semua peserta yang hadir dalam kegiatan pengawasan ini untuk menjadi mediator utama dalam menyampaikan secara luas ke masyarakat lainnya.
Baca Juga : Mohon Doa Restu, Azhar Arsyad Silaturahmi ke Kediaman Pimpinan Pondok Pesantren DDI Mangkoso
“Mari kita sampaikan maksud dan tujuan dari kegiatan pengawasan ini sehingga masyarakat luas akan memahami maksud, tujuan dan sasaran penggunaan APBD Provinsi Sulawesi Selatan,” harap Rangga.
Selaku penanggungjawab kegiatan pengawasan tersebut, ia berharap keaktifan masyarakat dalam mengawasi setiap kegiatan yang dilakukan dan dibiayai oleh APBD Pemprov Sulsel.
Hadir pada kesempatan itu, kepala Dusun Ka’nea, Babinkamtibmas, serta beberapa tokoh masyarakat. Hadir pula sejumlah kelompok tani yang ada di desa tersebut. (*)
