0%
logo header
Rabu, 07 Agustus 2024 22:11

Pelaku UMKM Perempuan dan Disabilitas di Indonesia Timur Bertumbuh dari Pinjaman Tanpa Bunga

Chaerani
Editor : Chaerani
Pelaku UMKM Perempuan dan Disabilitas di Indonesia Timur Bertumbuh dari Pinjaman Tanpa Bunga

REPUBLIKNEWS.CO.ID, MAKASSAR — Partisipasi perempuan dalam seluruh sektor, termasuk menjadi pelaku usaha masih perlu didorong, termasuk di wilayah Indonesia Timur. Hal ini pun perlu didukung dengan akses pembiayaan yang memudahkan.

PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB Niaga) pun menginisiasi program pembiayaan melalui pinjaman tanpa bunga yang diperuntukkan bagi pelaku Usaha Mikro Kecil (UMK) perempuan dan kelompok disabilitas. Sasaran kelompok ini dengan melihat bahwa keterlibatan mereka masih dianggap tidak prioritas, utamanya di wilayah Indonesia Timur.

Sementara, banyak potensi UMKM yang dapat dikembangkan untuk mendorong percepatan pembangunan serta pemerataan ekonomi daerah.

Baca Juga : OJK: Aset Perbankan Syariah di Sulsel Tumbuh 18,55 Persen

“Perempuan dan disabilitas ini dipilih karena kami melihat kelompok mereka masih kurang diprioritaskan, begitu juga di Indonesia Timur dengan melihat kondisi ekonomi masyarakatnya,” kata Direktur Compliance, Corporate Affairs and Legal CIMB Niaga Fransiska Oei, di Makassar, kemarin.

Termasuk pula sebagai upaya untuk mendukung agar pelaku usaha perempuan terus tumbuh dan naik kelas. Apalagi, berdasarkan data Kementerian Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) mengklaim jumlah keterlibatan perempuan sebagai pelaku usaha cukup besar. Dimana sebanyak 64,5 persen atau 37 juta pelaku UMKM dari total UMKM adalah perempuan.

Fransiska menerangkan, program pinjaman tanpa bunga ini telah ditawarkan sejak 2022 lalu melalui kerjasama Yayasan Berdaya Bareng. Setiap tahunnya kuota pelaku UMKM perempuan maupun disabilitas yang dijangkau sebanyak 50 UMKM dengan jumlah pinjaman yang diberikan Rp7 juta.

Baca Juga : New Fortuner 2024 Miliki Performa Menakjubkan, Produk Pertama Dengan Fitur T Intouch

“Sudah 100 pelaku UMKM yang menerima menjangkau program ini. Dari jumlah tersebut 75 nya adalah wanita, sementara 15 nya adalah kelompok disabilitas,” terangnya.

Program ini pun menyasar para pelaku UMKM yang berada di berbagai kota di Indonesia Timur. Antara lain, Kota Makassar, Kabupaten Toraja, Kota Manado, Balikpapan, Kupang, dan Samarinda. Untuk sektor usaha yang diberikan pun tidak terbatas, hanya memang saat ini didominasi dari jenis usaha kuliner dan fashion (tukang menjahit).

“Indikator pelaku usaha yang bisa mengakses program ini pun sangat kami mudahkan. Cukup pernah memiliki omset sebesar Rp6 juta per tahun, dan memiliki sosial media,” katanya.

Baca Juga : Diklaim Dukung Salah Satu Calon Gubernur Sulsel, Prof NA: Saya Fokus Urus Bisnis Saja

Tak hanya memberikan pinjaman tanpa bunga, CIMB Niaga juga memberikan pelatihan kewirausahaan, literasi keuangan, dan akses digital. Progam ini pun akan terus dilanjutkan setiap tahunnya sebagai bentuk implementasi Sustainability CIMB Niaga, khususnya pilar kegiatan sosial bidang pemberdayaan ekonomi.

“Dari program kami ini kami bisa membuat pelaku UMKM perempuan semakin naik kelas, bahkan ada salah satu penerima kami dari modal awalnya sekitar Rp7 juta kini bisa menerima omset sekitar Rp150 juta dari proses pendampingan yang kami lakukan,” terangnya.

Kedepannya jumlah pinjaman tersebut pun bisa lebih besar dengan terlebih dahulu melihat beberapa indikator dari pihak pelaku usaha yang mengajukan. Misalnya, sejauh apa pelaku usaha tersebut berkembang, dan beberapa lainnya.

Baca Juga : Ciptakan Lingkungan Bersih, Koramil Somba Opu Ajak Masyarakat Bersihkan Drainase Pasar Minasa Maupa

“Di periode 2022 kemarin ada sekitar 7 orang yang mengajukan lagi, dan itu kami fasilitas. Mereka yang ingin mengajukan pinjaman lebih besar tentunya terlebih dahulu kita lihat usahanya dulu, apakah berkembang atau tidak atau sesuai dengan omset,” terang Fransiska.

Ia pun berharap, lewat progam pembiayaan yang mudah, dan pembinaan bagi pelaku UMKM perempuan dan disabilitas ini dapat berkontribusi dalam kemajuan pendapatan usaha mereka yang juga akan turut mewujudkan pemulihan ekonomi secara nasional.

Terpisah, Ekonom Universitas Bowosa Makassar Abdullah Sanusi mengungkapkan, perempuan memiliki peran ganda dalam keluarga, yaitu sebagai ibu rumah tangga dan juga sebagai penopang nafkah keluarga. Kondisi ini membuat peran mereka penting namun sering terabaikan.

Baca Juga : Ciptakan Lingkungan Bersih, Koramil Somba Opu Ajak Masyarakat Bersihkan Drainase Pasar Minasa Maupa

“Program kredit tanpa bunga yang khusus kepada perempuan tentu akan sangat membantu, apalagi jumlah dan proporsi mereka yang lumayan banyak,” katanya.

Menurutnya, beberapa program di dunia yang berhasil menyasar pelaku ekonomi ultra mikro kebanyakan dikelola oleh perempuan. Kontribusi melalui permodalan tanpa bunga membuat mereka bisa bertahan, bahkan naik kelas tanpa harus khawatir dengan beban bunga dan administrasi yang ribet. Perhatian yang sama juga dibutuhkan kelompok disabilitas yang selama ini perlu mendapatkan pendampingan dan dukungan.

Agar program ini berhasil, dibutuhkan upaya serius untuk membenahi literasi keuangan di kalangan masyarakat, terutama bagi perempuan dan disabilitas. Literasi ini penting agar mereka menjadi paham dan bisa mengambil manfaat dari program yang ada tanpa kekhawatiran yang berlebihan.

Baca Juga : Ciptakan Lingkungan Bersih, Koramil Somba Opu Ajak Masyarakat Bersihkan Drainase Pasar Minasa Maupa

“Beberapa institusi keuangan sudah memulai dan memiliki program sejenis. Tinggal upaya peningkatan literasi yang perlu masif dan melibatkan semua pemangku kepentingan,” harapnya.

Redaksi Republiknews.co.id menerima naskah laporan citizen (citizen report). Silahkan kirim ke email: [email protected] atau Whatsapp +62 813-455-28646