Pemkab Kukar Siapkan Dana Abadi Daerah, Bupati Edi Kaji Langsung ke Bojonegoro

REPUBLIKNEWS.CO.ID, BOJONEGORO – Bupati Kutai Kartanegara (Kukar), Edi Damansyah, melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, untuk mempelajari penerapan Dana Abadi Daerah (DAD) yang telah sukses dijalankan di wilayah tersebut. Bojonegoro dikenal sebagai pelopor kebijakan DAD di tingkat nasional, khususnya dalam mendukung sektor pendidikan.

“Bojonegoro menjadi rujukan penting karena mereka sudah menerapkan DAD dengan fokus utama pada pendidikan. Ini selaras dengan arah kebijakan yang sedang kami rumuskan di Kukar,” ujar Edi Damansyah, Rabu (21/05/2025).

Menurutnya, kebijakan DAD penting untuk menyokong pembangunan sumber daya manusia secara berkelanjutan. Kukar, yang selama ini mengandalkan pendapatan dari sumber daya alam tak terbarukan, perlu beralih pada investasi jangka panjang yang lebih strategis.

Baca Juga : DP3A Kukar Fokus Cegah Kekerasan Seksual Anak, Tangkal Kasus Incest Lewat Edukasi dan Ketahanan Keluarga

Edi menegaskan bahwa kunjungan ini bukan sekadar studi banding, melainkan upaya mendalami aspek teknis dan regulatif kebijakan DAD. Hal ini mencakup proses penyusunan peraturan daerah, sistem pengelolaan dana, hingga koordinasi dengan kementerian terkait seperti Kemendagri dan Kemenkeu.

“Kami ingin memastikan bahwa ketika kebijakan ini diimplementasikan, sudah melalui kajian matang dan berbasis regulasi yang kuat. Bukan hanya niat baik, tapi juga teknis pelaksanaannya harus jelas,” tegasnya.

DAD Bojonegoro dinilai berhasil menjaga keberlanjutan program pendidikan tanpa bergantung pada kondisi fiskal tahunan, berkat mekanisme dana abadi yang bersumber dari surplus APBD. Model ini menjadi inspirasi Kukar untuk membangun sistem pembiayaan yang mandiri dan tahan krisis.

Baca Juga : Dispar Kukar Petakan Desa Pelestari Budaya, Dorong Festival Komunitas Jadi Agenda Rutin

Saat ini, Pemkab Kukar sedang dalam tahap akhir penyusunan konsep kebijakan DAD, dan kunjungan ke Bojonegoro menjadi bagian strategis dalam memperkaya perspektif dan pendekatan.

“Fokus utama kami tetap pada sektor pendidikan sebagai fondasi utama pembangunan. Ini adalah investasi jangka panjang menuju kemandirian daerah dan penguatan daya saing SDM Kukar,” tutup Edi.