0%
logo header
Rabu, 06 Desember 2023 12:25

PKK Sijunjung Studi Tiru Pengelolaan Posyandu di Gowa

Chaerani
Editor : Chaerani
TP PKK Kabupaten Sijunjung, Provinsi Sumatera Utara saat melakukan studi tiru di Kabupaten Gowa yang diterima langsung TP PKK Kabupaten Gowa di Baruga Karaeng Pattingalloang, Kantor Bupati Gowa, kemarin. (Dok. Humas Gowa)
TP PKK Kabupaten Sijunjung, Provinsi Sumatera Utara saat melakukan studi tiru di Kabupaten Gowa yang diterima langsung TP PKK Kabupaten Gowa di Baruga Karaeng Pattingalloang, Kantor Bupati Gowa, kemarin. (Dok. Humas Gowa)

REPUBLIKNEWS.CO.ID, GOWA — Tim Penggerak PKK Kabupaten Sijunjung, Sumatera Barat melakukan studi tiru terkait pengelolaan posyandu yang dilaksanakan TP PKK Kabupaten Gowa.

Salah satunya pada sistem informasi pencatatan pelaporan posyandu, dan inovasi dalam upaya penanganan kasus stunting.

Ketua TP PKK Sijunjung Nedia Fitri Guspardi mengatakan, kehadirannya beserta rombongan membawa segudang keingintahuan agar nantinya bisa diterapkan di daerahnya.

Baca Juga : Hingga Juni 2024, Transaksi Saham di Sulawesi Selatan Capai Rp9,36 Triliun

“Makanya hari ini kami hadir untuk mengetahui apa saja kiat-kiat dari TP PKK Kabupaten Gowa yang mungkin saja nantinya bisa kami terapkan di Sijunjung,” katanya di sela-sela kunjungan, di Baruga Karaeng Pattingalloang, Kantor Bupati Gowa.

Dalam kunjungannya tersebut diterima langsung Bupati Gowa Adnan Purichta Ichsan, didampingi Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Gowa, Priska Paramita Adnan.

Lanjutnya, dalam kunjungannya tersebut pihaknya juga ingin belajar terkait implementasi sistem penjaminan kesehatan melalui Universal Head Coverage (UHC).

Baca Juga : Usung Tema Energi Ramah Lingkungan, Pemprov Sulbar bersama PLN Gelar PLN Mobile Sulbar Run 2024

Sementara, Ketua TP PKK Kabupaten Gowa Priska Paramita Adnan mengaku, saat ini seluruh Ketua TP PKK kecamatan bekerjasama dengan puskesmas di wilayahnya masing-masing. Tujuannya, untuk membuat inovasi-inovasi dan juga memonitoring posyandu agar dapat turut berpartisipasi dalam penurunan angka stunting.

Ia menyebutkan, prevalensi stunting di Kabupaten Gowa masih cukup tinggi. Dimana berdasarkan hasil Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) periode 2020 mencapai 48 persen, kemudian turun di 2021 menjadi 33 persen.

Selanjutnya, di periode 2022 masih tetap angka 33 persen.

Baca Juga : Ribuan Milenial dan Gen-Z di Gowa Serukan Pilih Hati Damai di Pilkada 2024

“Kemudian ini data SKI yang terakhir pada 2021 belum diumumkan. Tapi Insya Allah kita berada pada angka 20 persen,” jelas Priska.

Priska mengatakan, Kabupaten Gowa memiliki remaja putri yang dapat skrining anemia sekitar 84,67 persen, dan dari jumlah yang di skrining terdapat 9,42 persen yang anemia.

“Kita untuk target dari remaja putri dapat skrining anemia ini sudah on track target 2023 nya sebanyak 70 persen,” ujarnya.

Baca Juga : Tim Dozer Pasang 3.059 Spanduk Andalan Hati di Seluruh Desa se-Sulsel

Ditambah lagi, Pemerintah Kabupaten Gowa memiliki regulasi berupa surat edaran Bupati Gowa tentang penyediaan makanan tambahan, dan juga pemberian tablet tambah darah pada anak sekolah di Kabupaten Gowa.

“Karena kita punya alat Hb meter dan Hb di puskesmas, dan juga jumlah remaja putri mengkonsumsi tablet tambah darah itu 56,36 persen dengan target nasional itu 50 persen,” terangnya.

Kemudian persentase ibu hamil yang melakukan antenatal care minimal 6 kali yaitu 75,76 persen dengan target 2023 yakni 80 persen.

Baca Juga : Tim Dozer Pasang 3.059 Spanduk Andalan Hati di Seluruh Desa se-Sulsel

“Untuk mendukung indikator ini semua, puskesmas kami sudah dilengkapi dengan alat USG. Di mana setiap puskesmas juga sudah punya dokter yang terlatih dalam penggunaan USG,” katanya.

Kemudian, untuk persentase ibu hamil mengkonsumsi tablet tambah darah selama kehamilan sebanyak 84,87 persen. Sementara persentasi ibu hamil KEK yang mendapatkan tambahan asupan gizi sebanyak 93,07 persen.

Pemantauan pertumbuhan balita di posyandu sebanyak 72,6 persen. Persentase bayi usia kurang dari 6 bulan yang mendapatkan ASI eksklusif itu sebanyak 78,37 persen, dan persentase balita gizi kurang mendapatkan tambahan asupan gizi sebanyak 87,13 persen.

Baca Juga : Tim Dozer Pasang 3.059 Spanduk Andalan Hati di Seluruh Desa se-Sulsel

Selanjutnya, semua puskesmas di Kabupaten Gowa telah melaksanakan PMT lokal dengan sumber anggaran BOK Puskesmas. Hingga persentase desa bebas buang air besar sembarangan di Kabupaten Gowa telah mencapai 100 persen.

“Dari beberapa indikator-indikator tersebut memang masih ada yang belum mencapai target triwulan 3. Namun tetap dari Dinas Kesehatan sudah mengupayakan berbagai macam langkah agar bisa mencapai target yang ditentukan,” ujarnya.

Redaksi Republiknews.co.id menerima naskah laporan citizen (citizen report). Silahkan kirim ke email: [email protected] atau Whatsapp +62 813-455-28646