REPUBLIKNEWS.CO.ID, JENEPONTO – Sesosok pria berusia 47 tahun ditemukan tewas didalam mobil kontainer di Jalan Sultan Hasanuddin, Kecamatan Binamu, Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan.
Kasat Reskrim Polres Jeneponto, Iptu Nasaruddin membenarkan jika jasad pria itu ditemukan oleh warga sekitar pukul 01.30 Wita, Selasa (2/8/2022) dini hari.
“Jadi yang menemukan pertama kali mayat tersebut adalah Wiwin, warga BTN Agang Jene,” katanya.
Baca Juga : Kecelakaan Maut, Bocah di Jeneponto Tewas Usai Tabrakan Dengan Mobil Pick Up
Berdasarkan keterangan saksi yang diterima oleh kepolisian, mobil itu sudah lama diparkir di areal jalan. Diperkirakan sejak beberapa hari yang lalu.
“Wiwin curiga sebab mobil itu sudah diparkir selama empat yang hari lalu. Kalau tidak salah hari Jumat. Sehingga dia mendatangi dan memanggil sang sopir namun tak mendapat respons,” ujarnya.
Tak mendapat respons dari sang sopir, Wiwin kemudian mendobrak pintu mobil.
Baca Juga : Jelang Idul Fitri 1445 Hijriah, Pj Bupati Jeneponto Serahkan 287 SK PPPK
“Hasilnya, Wiwin melihat mayat laki-laki yang sudah meninggal dunia di belakang kemudi,” beber Nasaruddin.
Setelah itu, Wiwin kemudian melaporkan hal itu ke SPKT Polres Jeneponto untuk melakukan olah TKP.
“Saat petugas melakukan olah TKP, anggota menemukan sebuah SIM bernama Sahar, alamat Jalan Kandea, Makassar. Tapi sebenarnya, Saharuddin adalah warga Loka Kecamatan Rumbia,” bebernya.
Baca Juga : Junaedi Bakri Ajak Petani Jenepinto untuk Terus Berinovasi
Setelah pihaknya melakukan olah TKP, jasad itu kemudian dibawa ke Rumah Sakit Lanto Daeng Pasewang untuk memastikan kematiannya.
Namun setelah dokter memeriksa kondisi jasad tersebut, Nasaruddin menduga korban meninggal dunia akibat kelelahan.
“Untuk dugaan sementara, mayat tersebut meninggal dunia akibat kelelahan karena tak ada tanda-tanda kekerasan pada jasad tersebut,” ucapnya.
Baca Juga : Dorong Skala Industri, Pj Gubernur Bahtiar Galakkan Penanaman 2 Juta Pohon Nangka Madu di Sulsel
Akan tetapi untuk mengetahui secara jelas kematiannya, jasad tersebut harus diperiksa lebih lanjut.
“Kalau penyebab kematiannya kan harus melalui otopsi. Namun pihak keluarga hingga saat ini belum memberikan jawaban terkait otopsi tersebut,” demikian Nasruddin. (*)