REPUBLIKNEWS.CO.ID, MAKASSAR — Pengurus PKK Sulawesi Selatan dan Pengurus PKK Kota Makassar turut berbelasungkawa atas peristiwa kebakaran yang kembali melanda permukiman warga di Kampung Nelayan, Salodong, Kelurahan Untia, Kecamatan Biringkanaya.
Dalam kebakaran tersebut 12 Unit rumah milik warga dilahap si jago merah, satu diantaranya milik ketua RW.
Ketua TP PKK Sulawesi Selatan, Liestiaty F Nurdin dan Ketua TP PKK Makassar Indira Jusuf Ismail turun langsung untuk menyerahakan bantuan yang menimpa 12 unit rumahnya terbakar.
Baca Juga : OJK Minta Lembaga Jasa Keuangan Evaluasi Dampak Konflik di Timur Tengah
Dalam Kunjugan tesebut, Liestiaty F Nurdin menyerahakan perlangkapan mandi, perlengkapan bayi, paket makanan ringan, beras, air mineral, selain itu ia juga memberikan bantuan untuk pembangunan rumah berupa balok, seng dan lain-lainnya.
“Saya sangat terharu dan care terhadap keluarga yang berada di Kelurahan Untia, 12 KK saya kira ini pasti (cobaan) dari Allah SWT, jangan disesali pasti ada hikmahnya. Apa lagi Pak RW yang kuat Pak, karena harus jadi contoh,” kata Liestiaty saat mengunjungi lokasi kebakaran pada Minggu (14/10/2018).
Ia menyampaikan kepada masyarakat agar berhati-hati terhadap korselting listrik. Juga, di daerah padat penduduk dan akses yang sulit ambulans dan pemadam kebakaran selalu tersedia.
Baca Juga : Bupati Gowa Hadiri Langsung Sertijab Pangdivif 3 Kostrad
“Kami dari PKK Provinsi dan kota madya, sangat kaget mendengar, jadi kami turun bersama Ibu Wali Kota dan melihat kondisi, Ibu-ibu semoga dikasih kesabaran, diberikan kekuatan menerima cobaan ini,” sebutnya.
Ia juga meminta para tetangga yang selamat untuk memberikan bantuan, termasuk tempat tinggal sementara sembari rumah mereka diperbaiki.
Liestiaty juga menyampaikan salam dari Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah.
Baca Juga : Wabup Gowa Ingatkan Tanggungjawab ASN di Hari Kesadaran Nasional
“Itulah gunanya kami hadir, Bapak tidak bisa hadir tetapi titip salam, semoga ibu-ibu dan bapak bisa menerima cobaan ini dengan ikhlas,” pungkasnya.
(Andi Saliwu)
