REPUBLIKNEWS.CO.ID, MUNA — Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Muna, Sulawesi Tenggara, bersama Yayasan Pondok Pesantren Subulussalam, menggelar pasar murah subsidi di Alun-Alun Kota Raha, Jumat (30/12/2022).
Hal ini dilakukan untuk menekan inflasi dampak dari pada kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM).
Kepala Bagian Perekonimian, Sekretariat Daerah Kabupaten Muna La Ode Sairudin menyampaikan, Pasar Murah tersebut dilaksanakan selama dua hari yakni Jumat dan Sabtu atau 30 sampai 31 Desember dari pukul 08.00 sampai 15.00 wita, dengan jumlah kupon disiapkan sebanyak 1.254 lembar yang sudah disebar ke empat Kecamatan yakni Katobu, Batalaiworu, Duruka dan Lohia.
Baca Juga : KPU Muna Umumkan Jadwal Pendaftaran Calon Bupati dan Wakil Bupati 2024
“Kupon tersebut nantinya ditukarkan dengan paket sembako yang terdiri dari beras 10 kilogram, telur 1 rak, Minyak 2 Liter dan gula 1 kilogram. Jika diperoleh didistributor senilai Rp215 ribu. Namun khusus di pasar murah, harga tersebut disubsidi pemerintah daerah senilai Rp175 ribu,” jelasnya.
“Subsidi itu dari APBD. Pemda Muna mensubsidi 71 persen dan masyarakat hanya 29 persen. Atau dirupiahkan pemda membayar Rp175 ribu dan masyarakat hanya membayar sisanya senilai Rp40 ribu. Tetapi hanya mereka yang mendapatkan kupon yang bisa dapat subsidi,” ucapnya.
Sementara itu, Wakil Bupati Muna, Bachrun mengatakan, pasar murah menjadi salah satu instrumen pengendalian inflasi yang telah menjadi perhatian serius pemerintah saat ini.
Baca Juga : Plt Bupati Muna Kembali Mutasi Eselon III dan IV: Berikut Nama-Namanya
“Inflasi itu berkaitan stabilitas harga barang dan juga menentukan kondisi perekonomian masyarakat. Kita adakan pasar murah itu karena harga pasaran beras mengalami kenaikan,” tandasnya. (*)
