0%
logo header
Jumat, 25 November 2022 20:31

Uji Tambara Marica untuk Kanker Paru-paru, Peneliti Unhas Terima Penghargaan L’Oreal-UNESCO

Chaerani
Editor : Chaerani
Peneliti yang juga dosen Fakultas Farmasi Unhas Nurhasni Hasan, menjadi salah satu penerima L'Oreal UNESCO For Woman on Science Internasional Award. Idenya meneliti Tambara Marica sebagai pengobatan kanker paru-paru mendapatkan apresiasi dari L'Oreal-UNESCO. (Dok. Istimewa)
Peneliti yang juga dosen Fakultas Farmasi Unhas Nurhasni Hasan, menjadi salah satu penerima L'Oreal UNESCO For Woman on Science Internasional Award. Idenya meneliti Tambara Marica sebagai pengobatan kanker paru-paru mendapatkan apresiasi dari L'Oreal-UNESCO. (Dok. Istimewa)

REPUBLIKNEWS.CO.ID, MAKASSAR — Peneliti Universitas Hasanuddin, Nurhasni Hasan berhasil menjadi salah satu penerima L’Oreal UNESCO For Woman on Science Internasional Award.

Penghargaan tersebut berhasil diterima karena meneliti senyawa Tambara Marica (Brucea Javanica) dan senyawa yang disintesis sendiri melalui Nitric Oxide No Donor untuk pengobatan penderita kanker paru-paru.

Nurhasni yang juga seorang dosen di Fakultas Farmasi Universitas Hasanuddin ini berhasil menang bersama ketiga peneliti lainnya dari beberapa negara. Di Indonesia ada dua peneliti yang berhasil menerima yakni dirinya dan peneliti asal Institut Teknologi Bandung (ITB), sedangkan lainnya yakni peneliti dari Harvard University.

Baca Juga : Bengkel dan Showroom Kalla Toyota Tetap Buka di Hari Libur

“Ide penelitian kami ini dianggap unik dan bermanfaat untuk negara kami masing-masing,” katanya di sela-sela Roundtable Discussion, di Ruang Lounge Gedung Rektorat Unhas, Jumat (25/11/2022).

Ia menekankan, penghargaan yang berhasil diterima ini berdasarkan inovasi dan ide yang dilahirkan. Sehingga bukan dilihat dari selesainya penelitian, sebab penelitiannya terkait pengobatan kanker paru-paru ini masih sementara berlangsung.

“Penggunaan senyawa Tambara Marica ini juga kita gunakan setelah melakukan identifikasi terhadap tanaman obat yang dimanfaatkan masyarakat,” terangnya.

Baca Juga : Pengurus Badko HMI Sulselbar Dapat Bantuan Pendidikan Wali Kota Makassar ke The University of Tokyo

Lanjut Nurhasni, dari proses identifikasi tersebut kemudian ditemukan bahwa Tambara Marica yang banyak tumbuh di pinggiran Bendungan Bili-bili, Kabupaten Gowa dan beberapa wilayah di Kota Makassar biasa digunakan orang terdahulu untu mengobati benjolan-benjolan pada tubuh. Dari hipotesa tersebutlah kemudian dimanfaatkan dan diteliti hingga kini.

Dirinya mengungkapkan, penelitian terkait obat anti kanker paru-paru ini menjadi perhatiannya sebab ia melihat kanker paru-paru adalah salah satu penyebab kematian terbanyak di dunia. Selain itu paru-paru adalah organ utama yang paling sering menjadi target metastasis dari kanker lain

Berdasarkan data World Health Organization (WHO) di 2020 menyebutkan, kanker paru-paru menempati posisi pertama di Indonesia dan prevalensinya tinggi untuk populasi pria yang merokok dan bahkan beresiko pada perokok pasif.

Baca Juga : Libur Nasional, Showroom Kalla Kars Tetap Buka dan Siapkan Program Servis Gratis

Kanker paru sangat progresif dan mematikan karena seringkali telah mencapai stadium 4 sehingga persentase sembuh sangat minim. Selain itu, terdapat resistansi obat anti kanker dan kekurangan-kekurangan dari terapi konvensional pengobatan kanker seperti kemoterapi, radioterapi, operasi, serta terapi yang tidak spesifik ke lokasi kanker menghambat pengobatan kanker yang efektif itu sendiri.

“Berangkat dari ini saya menilai sangat dibutuhkan penemuan obat anti kanker baru dan sistem penghantaran obat spesifik ke sel kanker,” jelasnya.

Dalam penelitian ini, penggunaan produk alami kombinasi dengan agen baru antikanker dari hasil sintesis dapat menjadi pendekatan yang menjanjikan untuk mengatasi keterbatasan terapi kanker konvensional. Selain itu, Indonesia kaya akan sumber daya alam yang dapat dimanfaatkan untuk penemuan agen anti kanker dan sintesis senyawa antikanker dari tumbuhan dan kajian/verifikasi aktivitas antikanker secara in vitro dan in vivo juga dapat mendukung program pemerintah yaitu “Saintifikasi Jamu”.

Baca Juga : OJK Minta Masyarakat Waspadai Penipuan Modus Transaksi QR Code

“Kami berharap ini menjadi salah satu pilihan terapi yang potensial dan menjanjikan untuk pasien penderita kanker paru-paru. Dimana, dengan smart and cancer cell-responsive system, dapat meningkatkan peluang penyembuhan dan harapan hidup pasien penderita kanker paru-paru atau kanker lain yang telah bermetastase ke paru-paru,” terangnya lagi.

Sistem Partikel Berpori Hibrida yang responsif terhadap pH untuk pengobatan kanker paru-paru ini juga sangat tepat untuk dibuat dalam bentuk sedian inhalasi umum. Seperti meter-dosed inhaler atau dry powder inhaler, yang mudah digunakan oleh pasien tanpa harus ke pusat fasilitas kesehatan atau memerlukan bantuan dari tenaga medis

“Penelitian ini merupakan kajian komprehensif dimulai dari sintesis, karakterisasi, formulasi, uji aktivitas in vitro dan in vivo, farmakokinetik hingga kajian mekanisme kerja. Dimana diharapkan dapat terselesaikan dalam kurun waktu 12 bulan,” sebutnya.

Baca Juga : OJK Minta Masyarakat Waspadai Penipuan Modus Transaksi QR Code

Diketahui, L’Oreal UNESCO For Woman on Science Internasional Award ini merupakan penghargaan prestisius di dunia dan Indonesia. Di Indonesia sendiri penghargaan ini telah diberikan sejak 2004 atau sejak 19 tahun, sementara di dunia telah pemberian penghargaan telah berlangsung pada 1998 lalu.

Pada penghargaan L’Oreal-UNESCO ini memberikan apresiasi kepada peniliti bukan hanya tentang obat tetapi juga ilmu lainnya. Misalnya, ada dua life science (ilmu kehidupan), dua material science dan bahkan juga ada non eks sains.

Selanjutnya, dijajaran Universitas Hasanuddin sendiri penghargaan ini berhasil diterima para peneliti hebat di Fakultas Farmasi. Antara lain diberikan kepada Yusnita Rifai di 2013 lalu, Yulia Yusrini Djabir di 2017 lalu dan Nurhasni Hasan di 2022.

Redaksi Republiknews.co.id menerima naskah laporan citizen (citizen report). Silahkan kirim ke email: [email protected] atau Whatsapp +62 813-455-28646