REPUBLIKNEWS.CO.ID, MAKASSAR – Presiden Republik Indonesia, Ir Joko Widodo secara resmi memulai proses vaksinasi Coronavirus Desease-19 (Covid-19) di Istana Negara pada Rabu, 13 Januari 2021. Kegiatan vaksinasi massal di tanah air, ditandai dengan disuntiknya orang nomor satu di Indonesia itu dengan satu buah dosis Vaksin bermerk Sinovac pada lengan sebelah kiri.
Presiden Jokowi sebagai orang pertama menerima vaksin di Republik Indonesia. Setelah Presiden RI, vaksinator akan kembali melanjutkan vaksinasi terhadap nama-nama yang beruntung menerima vaksin di Istana Negara.
Kamis besok (14/01/2020), Gubernur Sulsel Prof. Nurdin Abdullah juga akan menjawab keraguan masyarakat dengan menerima vaksin bersama 13 Tokoh di Sulawesi Selatan. Sebelum divaksin, gubernur sudah melalui proses administratif sebagai syarat menerima vaksin, termasuk melakukan Swab PCR.
Baca Juga : Saling Beri Ruang Berbicara, Aurama’ Kompak di Debat Perdana
Selain gubernur, vaksinator juga akan melakukan vaksin ke Wakil Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman, Pangdam VII Hasanuddin Mayjen Andi Sumangerukka, Kapolda Sulsel Irjen Pol Merdisyam, Kepala Dinkes Sulsel Ichsan Mustari, Ketua DPRD Sulsel Andi Ina Kartika Sari, Pengurus MUI Sulsel Andi Wahid Haddade, Ketua PPNI Sulsel Abdul Rakhmat, Wakil Sekretaris PKK Sulsel Aisyah Ahmad, Bendahara Persakmi Eha Sumatri
Selanjutnya, Ketua Persatuan Apoteker Indonesia Sulsel Prof Gemini Alam, Ketua KNPI Sulsel Nur Kanita Maruddani, Majelis Pemuda Indonesia KNPI Sulsel, Imran Eka Saputra, Wakil Sekretaris Persatuan Dokter Gigi Indonesia yang juga Ketua MASIKA ICMI Sulawesi Selatan, Ardiansyah Pawinru.
Anggota Komisi IX DPR RI asal Sulawesi Selatan Drs H Ashabul Kahfi M Ag menuturkan upaya negara atas musibah non alam yang sejak setahun terakhir mengancam sendi-sendi kehidupan perlu mendapat dukungan. Covid-19 bukan saja, soal kesehatan, pandemi merambah ke sektor ekonomi dan sosial.
Baca Juga : Aurama’ Paparkan Visi-Misi di Debat Perdana, Peningkatan PDRB Salah Satu Prioritas
“Tujuan vaksinasi ialah untuk mengurangi penyebaran, dan kematian akibat Covid-19, serta menciptakan kekebalan komunitas atau herd community,” kata Ketua DPW Partai Amanat Nasional Sulawesi Selatan ini.
Selanjutnya ia berharap rakyat Indonesia, khususnya masyarakat Sulsel merespon upaya pemerintah itu dengan arif dan bijaksana. Bahkan Kahfi menegaskan secara agama vaksin jenis Sinovac ini telah mengantongi status ‘halal’ dari Majelis Ulama Indonesia (MUI), dan berlabel aman dari BPOM.
“Jadi memang tugas terberat saat ini adalah komunikasi ke masyarakat. Karenanya, saya berharap ada pelibatan tokoh masyarakat di level bawah,” terang Kahfi.
Baca Juga : Raih Rekor MURI, Masyarakat Gowa Meriahkan Gerak Jalan Santai HUT Sulsel
Kahfi meminta pemerintah harus lebih aktif untuk melakukan sosialisasi terhadap vaksinasi tersebut. Terakhir, pimpinan DPRD Sulawesi Selatan tiga periode yang lalu ini mengajak masyarakat untuk memperoleh informasi terkait vaksin dari sumber-sumber yang terpercaya dan bukan informasi hoaks. (*)