REPUBLIKNEWS.CO.ID, JAKARTA – Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menegaskan pihaknya langsung memecat oknum Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) yang menganiaya kekasihnya di Jalan Kemang Dalam, Mampang, Jakarta Selatan. Penganiayaan yang berlangsung pada Senin siang itu direkam oleh warga sehingga videonya menjadi viral.
“Tidak ada ruang bagi pelaku kekerasan. Oknum PPSU dari Kelurahan Rawa Barat, Kecamatan Mampang itu langsung dipecat beberapa saat setelah video penganiayaan viral,” kata Gubernur Anies melalui siaran elektronik yang disampaikan kepada wartawan di Jakarta, Rabu (10/08/2022).
Adapun Anies sejak Selasa kemarin menjalankan kunjungan kerja ke Jepang untuk beberapa hari.
Baca Juga : Polda Metro Jaya Gelar Patroli Skala Besar Gabungan, Minta Masyarakat Ikut Pelihara Kamtibmas
Anies menegaskan pihaknya menjamin tidak ada ruang bagi kekerasan dan pelecehan di lingkungan kerja Pemprov DKI Jakarta.
“Adapun saat ini, oknum bernama Zulpikar kasusnya ditangani Polsek Metro Mampang,” jelas Anies sambil menambahkan Lurah Rawa Barat telah memutus kontrak kerja oknum PPSU yang mestinya berlaku hingga Desember 2022.
Pada kesempatan ini, Anies pun berterima kasih kepada pihak terkait dan netizen yang sudah peduli dengan tindakan brutal, barbar, dan sama sekali tidak bisa ditolerir tersebut. Ia mengimbau agar netizen tetap selalu aktif untuk mencegah dan melaporkan tindak kekerasan yang dilihat.
Baca Juga : Penuh Keakraban, Anies Baswedan Silaturahmi ke Rumah AHY
“Tapi bila khawatir atas keselamatan diri, maka silakan foto atau video dilaporkan pada yang berwenang atau hubungi Jakarta Siaga 112,” tandasnya.
Sebagaimana diketahui, video seorang pria berseragam PPSU tengah menganiaya perempuan yang juga mengenakan pakaian seragam oranye. Pada video tersebut memperlihatkan tindakan Zulpikar tengah memukul, menendang pakai dengkul, menjambak, dan memanting wanita yang diketahui berinisial E. Selain itu, Zulpikar juga menaiki sepeda motor lalu melindas tubuh perempuan yang ternyata adalah pacarnya. Warga atau netizen pun mengecam tindakan kekerasan itu.