REPUBLIKNEWS.CO.ID, MAKASSAR – Anggota DPRD Kota Makassar, Rezki menggelar Sosialisasi Peraturan Daerah (Perda) Kota Makassar Nomor 01 Tahun 2019 tentang Penyelenggaraan Pendidikan, di Hotel Horison, Selasa (24/5/2022). Dalam kesempatan ia mengaku banyak menerima keluhan dari masyarakat terkait sebaran Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri di Kota Makassar yang belum merata di setiap kecamatan.
Seperti di Kecamatan Makassar, hanya terdapat 2 SMP Negeri yakni UPT SPF SMP Negeri 46 dan UPT SPF SMP Negeri 47 Makassar. Hal ini menjadi kendala dalam proses penerimaan peserta didik baru atau PPDB jalur zonasi. Banyak siswa lulusan SD di kecamatan tersebut terpaksa beralih ke sekolah swasta lantaran ketatnya persaingan untuk mendaftar di SMP negeri yang hanya dua tersebut.
“Masyarakat banyak mengeluh ke saya karena mau tidak mau, anaknya harus ke sekolah swasta karena tidak tertampung di SMP Negeri,” kata Rezki yang merupakan legislator dari Partai Demokrat itu.
Baca Juga : Yamaha Borong 8 Piala di Ajang Penghargaan Bergengsi GridOto Award 2024
“Bukan hanya itu, persebaran tenaga pendidik atau sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas juga harus diperhatikan untuk mengikis ketimpangan kualitas pendidikan antar sekolah,” tambah Anggota Komisi B DPRD Makassar tersebut.
Sementara itu, Kepala Bidang Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan Pendidikan Masyarakat (Dikmas) Dinas Pendidikan (Disdik) Makassar, Hikmah Manganni menyebut Pemkot Makassar tengah menggodok sekolah terintegrasi.
Sekolah terintegrasi merupakan prasarana pendidikan mulai dari jenjang PAUD, SD, dan SMP yang berada di satu lingkungan yang sama. Saat anak didik masuk PAUD tak perlu lagi berpindah sekolah untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Ada dua sekolah yang rencana akan digarap untuk menjadi sekolah terintegrasi yakni SD Lariang Bangi di Jalan Latimojong yang akan terintegrasi dengan SMP 46, dan SD Sudirman di Jalan Jenderal Sudirman, yang akan terintegrasi dengan PAUD, SD dan SMP.
Baca Juga : Operasikan 2.128 BTS, Jaringan Tri Makin Cepat dan Jangkau Pelosok Sulsel
“Hanya saja dari dua sekolah itu kami terkendala taksasi. Itu perlu dilelang, sehingga memakan waktu berbulan-bulan. Saat ini kita fokus pada pembangunan sekolah terintegrasi baru di wilayah timur kota yakni Biringkanaya dan Manggala yang sementara proses perencanaan. Mudah-mudahan bulan Juni ini sudah bisa dilaksanakan,” tutupnya. (*)