REPUBLIKNEWS.CO.ID, MAKASSAR – Mengantisipasi terjadinya ricuhnya dalam aksi unjuk rasa di kantor DPRD Makassar, pihak Pimpinan DPRD Kota Makassar, Sekwan, Kapolsek dan Satpol-PP menggelar pertemuan sekaligus briefing seluruh staf di Sekretariat DPRD Kota Makassar.
Briefing ini sangat penting karena belum adanya SOP (Standar Operasional Prosedur) mengenai pengamanan demonstrasi secara internal di Dewan.
Itu diungkapkan Sekretaris Dewan, Adwi Awan Umar di hadapan Puluhan Staf DPRD, di ruang Badan Anggaran DPRD Makassar, Rabu (11//04/2018).
Baca Juga : Bawaslu Ajak Masyarakat Hindari Politik SARA di Pilkada Gowa
Kapolsek Rappocini, Ajun Komisaris Polisi (AKP) Kodrat, yang diundang hadir memberikan imbauan, mengatakan terkait pengamanan, ada tiga tugas pokok, pertama pencegahan atau pengamanan, kedua penegakan hukum, dan ketiga pengayoman atau perlindungan keselamatan masyarakat.
“Namun, tugas pokok tersebut sangat dinamis karena tergantung situasi yang terjadi di lokasi,” kata Kodrat.
Olehnya, pihaknya berharap, ada komunikasi terjalin antar semua pihak agar kejadian yang tidak diharapkan tidak terjadi.
Baca Juga : BI Sulsel Siapkan Rp12,3 Miliar untuk Kas Keliling di Wilayah 3T
“Karena situasinya demkian, ada namanya psikologi massa yang sulit diprediksi resikonya. Maka kami harap para staf sekretariat DPRD bisa saling menjaga, tidak mendekat ke massa. Beri kami kesempatan bekerja sesuai prosedur tetap,” ungkapnya.
Adwi, menekankan, agar seluruh staf sekretariat tidak memancing emosi massa, karena itu menjadi embrio kericuhan.
“Jangan memancing atau jangan terpancing. Kami harap juga pihak kepolisian menjaga kami,” kata mantan Kasubag Humas DPRD ini.
Baca Juga : Kementan RI Gelontorkan Rp65,4 Miliar untuk Bantuan Alsintan di Gowa
Kabid Pengendalian dan Operasional Satpol-PP Pemkot Makassar, Ahmad Efendy juga mengharapkan hal sama. Sesuai SOP 54 Tahun 2011, terkait pengendalian peristiwa insidentil, mengutamakan koordinasi dengan pihak terkait agar tensi unjuk rasa tidak memanas karena adanya pemicu.
Wakil Ketua DPRD Makassar, yang baru saja dilantik dua hari lalu, Rudianto Lallo, juga memberikan pengarahan.
Rudi berharap, peristiwa aksi unjuk rasa yang riduh di lembaga terhormat apalagi saat kejadian sementara berlangsung Rapat Paripurna Istimewa tidak lagi terulang. “Mari sama sama menjaga marwah, harkat, martabat lembaga yang terhormat. Saling sipakatu, sipakainge, sipakalebbi,” katanya.