REPUBLIKNEWS.CO.ID, MAKASSAR — Penjabat (Pj) Gubernur Sulawesi Selatan, Soni Sumarsono membuka kegiatan Rapat Koordinasi Kelitbangan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2018, di Hotel Four Point by Sheraton Makassar, Kamis (30/08/2018).
Rakor Kelitbangan ini mengangkat tema “Inovasi Untuk Pembangunan yang Inklusif di Sulawesi Selatan”.
Sumarsono dalam arahannya mengatakan, terdapat fenomena dalam negeri dimana riset dan pengembangan belum dianggap sebagai sesuatu yang penting dan istimewa.
Baca Juga : Darmawangsyah: Warga Gowa Jangan Panik, Stok Pangan Aman Hingga Idulfitri
“Fenomena kita aneh, bedanya di dalam negeri dan luar negeri. Luar negeri di riset dan development disitulah orang pintar dan terbaik. Litbangnya bagus, sehingga ketika orang dipromosikan di Litbang bangga tepuk dada, bangga, disini juga tepuk dada tapi kemudian batuk, karena mukul dadanya terlalu keras” kata Sumarsono yang langsung disambut tawa.
Salah satu hal yang juga ditemukan adalah bagian Litbang daerah juga berkembang karena tidak memberikan ruang dan menghargai keberadaan Balitbanda.
Sumarsono juga mengatakan peneliti untuk tidak takut untuk memberikan inovasi. Karena dari risetlah dapat dihadirkan inovasi.
Baca Juga : PLN Beri Bantuan ke Anak Panti Asuhan Al Fitrah dan Yayasan Al Kahfi Kendari
“Semua tindakan yang sifatnya inovatif itu tidak harus berhasil, kalau gagal itu juga suatu kesimpulan, peneliti bisa salah tetapi tidak boleh bohong,” sebutnya.
Ia juga meminta agar, para periset dan peneliti untuk tidak usah khawatir karena mereka dilindungi oleh Undang-Undang. Ia juga harus berharap penelitian dilakukan dari tingkat bawah seperti tingkat sekolah-sekolah.
“Saya kemarin terkesima waktu ke Sinjai, pelajar Sekolah Menengah Atas disana menemukan alat penyulingan air laut,” ujarnya.
Baca Juga : PLN UIP Sulawesi Target SUTT 150 kV Kolonedale – Tentena Beroperasi Akhir Maret
Ia juga menceritakan hadirnya inovasi dari daerah Sulsel. Misalnya dari Kota Palopo, telah dilaunching sebuah telur dengan nama “telur libido”.
“Saya sudah lapor ke Presiden dan Kapolri. Saya juga meminta coba lihat komposisinya, memang beda,” ungkapnya.
Para peneliti, Ia harapkan dapat mengikuti perkembangan zaman. Apalagi saat ini masuk dalam era revolusi Industri four point zero (4.0).