REPUBLIKNEWS.CO.ID, SINJAI – Dinas Sosial Kabupaten Sinjai mencatat ada ratusan Keluarga Penerima Manfaat (KPM) yang hingga saat ini belum mengambil Bantuan Langsung Tunai (BLT) peralihan subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) dari Kementerian Sosial.
Tercatat, sebanyak 20.369 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) masih sementara dalam proses penyaluran di Kabupaten Sinjai.
Kepala Dinas Sosial kabupaten Sinjai, Andi Muhammad Idnan mengatakan, ada 900 penerima manfaat yang belum juga mengambil dana bansos BLT BBM dan Bantuan sosial pangan (BSP) senilai Rp500 ribu.
Baca Juga : Optimis Tatap Pilkada Barru 2024, Andi Ina Kembalikan Formulir Pendaftaran di PKS, Demokrat dan PDIP
“Total dana yang belum disalurkan diperkirakan sebesar Rp450 juta,” ujarnya saat dikonfirmasi di ruangan kerjanya, Kamis (22/9/2022).
Kata Idnan, itu terjadi karena saat penyaluran bantuan sosial tersebut di sembilan kecamatan, ada beberapa warga yang tidak hadir. Termasuk, penerima bantuan sosial itu adalah warga meninggal dan sedang ke luar daerah.
“Data warga yang saat ini berstatus meninggal sebagai penerima bantuan sosial akan kita buatkan berita acara gagal bayar dan dananya akan dikembalikan ke Kementerian Sosial,” ungkapnya.
Baca Juga : Daftar di 3 Parpol Berbeda, Bukti Keseriusan Fahruddin Rangga Maju di Pilkada Takalar 2024
Andi Idnan menyebutkan penerima bantuan sosial BLT BBM yang terdata dan tercatat telah meninggal diperkirakan kurang lebih 20 KPM. Namun, akan diusulkan kembali untuk dilakukan pergantian dari data DTKS.
“Data penerima yang sudah meninggal dan tak memiliki ahli waris dalam satu kartu keluarga diusulkan untuk dilakukan pergantian,” bebernya.
Mantan sekretaris Dinas Perhubungan Kabupaten Sinjai itu juga menyampaikan bahwa ada penambahan kuota untuk penerima BLT BBM Kemensos sebanyak 1.514 KPM. Jadi jika ditotalkan penerima BLT BBM Sinjai sekitar 21.883 KPM
Baca Juga : Mesin Pesawat Jamaah Haji Terbakar, Anggota Komisi V Muhammad Fauzi Kritik dan Minta Garuda Dievaluasi
“Tambahan sebanyak 1.514 KPM merupakan penerima PKH non BPNT bukan penerima BSP dan hanya menerima Rp300 ribu,” tutup Andi Idnan. (*)
