REPUBLIKNEWS.CO.ID, MAKASSAR — Kalla Toyota dalam mengembangkan bisnis otomotifnya ikut mengambil peran dalam gerakan menghijaukan bumi. Hal tersebut diimplementasikan melalui program DAUR yang mana mengelola limbah menjadi produk kerajinan berkualitas dan bernilai.
Media Relation Officer Kalla Toyota Andi Chariza Bahrun mengatakan, progam ini digalakkan dengan melihat penggunaan vinyl yang banyak digunakan. Dimana setiap bulannya pihaknya melakukan aktivitas branding melalui media Out of Home (OOH) berupa tbenner, billboard, dan baliho.
Bahan ini pun kemudian menjadi sampah yang banyak, di mana setiap bulannya jika dialokasikan dalam budget itu sebesar Rp10 juta perbulan atau setara dengan Rp120 juta per tahun.
“Nah dari dasar inilah kami melakukan inovasi agar sampah-sampah vinyl ini bisa kita olah kembali menjadi produk berkualitas. Sehingga, sampah-sampah yang nilainya ratusan juta per bulan ini tidak hanya menjadi sampah semata,” katanya, di sela-sela peluncuran DAUR by Kalla Toyota, kemarin.
Lanjutnya, selain itu program tersebut juga untuk menindaklanjuti komitmen Kalla Group yang tiap tahunnya memiliki mandatory culture program. Kemudian di 2024 ini pihaknya akan menggaungkan tentang Enviromental Social and Governance (ESG), sementara pada penerapan dari ESG ini adalah Kalla Green Movement yang terdiri dari Go Green, Reduce, Reuse dan Recycle.
Lanjutnya, untuk proses pengolahan yang dilakukan yaitu terlebih dahulu vinyl-vinyl yang sudah digunakan melalui tbanner kemudian dikumpulkan dan rapikan. Untuk pekerja yang memproses limbah tersebut yaitu melalui binaan Kalla Toyota kepada ibu-ibu rumah tangga di Makassar melalui program Corporate Social Responsibility (CSR).
Dalam proses pembinaan ini pihaknya telah mengalokasikan anggaran Rp30 juta, anggaran ini digunakan untuk pengadaan tiga mesin yang digunakan untuk pengrajin. Di tahun mendatang pihaknya pun berencana akan menaikkan anggaran CSR dengan harapan banyak lagi ibu-ibu (pengrajin yang bergabung).
“Di proses ini kami berkolaborasi dengan UMKM atau ibu-ibu rumah tangga untuk menghasilkan suatu produk dengan tujuan mengajak ibu-ibu juga dapat produktif. Saat ini ada lima pengrajin yang kita libatkan,” terangnya.
Dirinya menyebutkan, untuk saat ini ada beberapa produk yang sudah dihasilkan, antara lain, totebag, pouch, tas laptop, lanyard, dan lainnya.
“Jadi gerakan ini selain mengelola limbah kami juga ikut aktif dan produktif untuk menghijaukan bumi,” tegas Caca sapaan akrab Andi Chariza.
Untuk langkah awal pencanangan program DAUR tersebut pihaknya hanya memfokuskan pada upaya membangun kesadaran untuk bertanggung jawab dengan limbah-limbah yang digunakan. Sehingga, saat ini belum rencana untuk dikomersilkan.