REPUBLIKNEWS.CO.ID, MAKASSAR – Universitas Muslim Indonesia (UMI) menggelar halal bi halal yang dirangkaikan dengan Launching Milad UMI ke-71 tahun di Auditorium Al Jibra UMI, Jalan Urip Sumoharjo, Makassar, Selasa (8/4/2025).
Kegiatan yang diikuti oleh seluruh keluarga besar UMI tersebut turut dihadiri berbagai pejabat Forkopimda mulai dari Gubernur Sulawesi Selatan yang diwakili oleh Kepala Dinas Pendidikan Sulsel, Iqbal Nadjamuddin, jajaran pejabat Pemkot Makassar, hingga institusi TNI/POLRI.
Halal bi halal Idul Fitri 1446 Hijriah tersebut dikemas dalam bentuk silaturahmi dan launching milad yang ditandai dengan pemukulan gendang secara serentak oleh pejabat pemerintah dan pimpinan UMI.
Baca Juga : Pangkas Pohon dan Relokasi PKL, Ciptakan Tatanan Kota Sungguminasa Lebih Indah
Pada kesempatan itu, Gubernur Sulsel turut memberikan apresiasi terhadap kontribusi UMI di dunia pendidikan. Ia menyebut UMI sebagai perguruan tinggi swasta terbesar di Kawasan Timur Indonesia (KTI) yang telah banyak melahirkan lulusan-lulusan yang berperan besar di berbagai bidang.
“UMI telah menunjukkan kontribusinya tidak hanya di tingkat lokal tetapi juga internasional. Lulusannya banyak yang memberikan dampak nyata di masyarakat,” ungkap Kepala Dinas Pendidikan Sulsel, Iqbal Nadjamuddin saat membacakan sambutan Gubernur Sulsel.
Ia berharap UMI terus menjadi motor penggerak dalam mencetak generasi yang tidak hanya cerdas secara akademik, tapi juga kuat dalam nilai-nilai keislaman dan kebangsaan.
Baca Juga : Kanwil Kemenkum Sulsel dan Enam Pemda Sepakat Bangun Ekosistem Hukum Berkualitas
Ketua Pengurus Yayasan Wakaf UMI, Prof Dr Masrurah Mokhtar mengatakan bahwa acara ini menjadi sarana untuk menguatkan ukhuwah dan persaudaraan.
“Memang setiap tahun kita mengadakan halal bi halal, tapi tahun ini kita rangkaian dengan launching milad,” katanya.
Rektor UMI, Prof Dr Hambali Thalib menjelaskan bahwa halal bi halal merupakan momen silaturahmi yang telah menjadi agenda tahunan bagi keluarga besar UMI.
Baca Juga : Dukung Keberagaman dan Perkuat Nilai Toleransi, Ketua DPRD Sulsel Hadiri Peringatan Hari Raya Waisak
“Acara ini menjadi sarana bagi kita untuk menguatkan ukhuwah, persaudaraan kita, setelah kita kembali menjalankan amanah masing-masing, dengan semangat untuk memberikan yang terbaik dalam setiap peran yang kita jalani, baik sebagai dosen, tenaga pendidikan maupun mahasiswa,” jelasnya.
“Terdapat hal yang berbeda, acara ini juga dirangkaikan dengan Launching Milad ke-71 Universitas Muslim Indonesia, bukti nyata dari perjalanan panjang dan kontribusi UMI dalam dunia pendidikan,” sambungnya.
Sementara itu, Sekretaris Majelis Ulama Islam (MUI) Provinsi Sulawesi Selatan, Prof KH Muammar Bakry yang didaulat membawakan hikmah halal bi halal, menuturkan bahwa perhelatan ini merupakan kegiatan luar biasa karena langsung dihadiri oleh forum komunikasi daerah (forkopimda) yang merupakan ajang silaturahmi yang baik.
Baca Juga : Hadiri Hari Raya Waisak, Munafri Sebut Momentum Perkuat Keberagaman di Kota Makassar
“Halal bi halal juga merupakan ajang memperat silaturahmi antar sesama. Adapun makna lainnya yakni siap untuk meminta maaf dan menerima permohonan maaf dari orang lain. Saya harap dengan adanya momen kegiatan ini mampu memperkuat tali silaturahmi sosial antar sesama umat manusia,” tuturnya.
Peluncuran secara resmi rangkaian Milad ke-71 UMI mengangkat tema “Kolaborasi untuk Pencapaian Regeneratif”.
Ketua Panitia Milad ke-71 yang juga Wakil Rektor V UMI, Prof Dr Ir Muh Hattah Fattah, menjelaskan bahwa salah satu hal penting yang dilakukan di milad nantinya adalah peluncuran buku menjadi salah satu momen penting yang mewakili semangat intelektual dan kontribusi UMI terhadap pembangunan bangsa.
Baca Juga : Hadiri Hari Raya Waisak, Munafri Sebut Momentum Perkuat Keberagaman di Kota Makassar
“Dalam buku tersebut, kita mengangkat tema besar yang menyentuh berbagai aspek pembangunan daerah, termasuk kegagalan-kegagalannya. Ini bentuk kontribusi pemikiran dari para profesor UMI untuk bangsa,” ujarnya.
Menurut Prof Hatta, buku ini tidak hanya bersifat lokal, namun juga mengusung pendekatan global dengan merujuk pada nilai-nilai Islam.
“Buku ini dikonstruksi dengan pendekatan global namun dilandasi oleh dalil-dalil dari Al-Qur’an dan Sunnah. Ini menjadi ciri khas UMI dalam memadukan sains dan spiritualitas,” lanjutnya.
Baca Juga : Hadiri Hari Raya Waisak, Munafri Sebut Momentum Perkuat Keberagaman di Kota Makassar
Buku ini merupakan hasil kolaborasi antara Dewan Profesor UMI, UMI Press, dan Panitia Milad. Peluncuran resminya dijadwalkan pada 23 Juni 2025, bertepatan dengan puncak perayaan milad.
Selain peluncuran buku, sejumlah agenda ilmiah juga disiapkan sebagai bagian dari rangkaian milad. Di antaranya adalah seminar internasional bertemakan industri dan ekonomi Islam yang akan digelar di Makassar, serta konferensi internasional yang akan dilaksanakan di Malaysia.
UMI juga akan melibatkan pelajar dan masyarakat umum dalam kegiatan yang lebih santai dan meriah seperti fun run dan e-sport competition. Hal ini menunjukkan upaya UMI dalam menyentuh semua kalangan, dari akademisi hingga generasi muda.
Baca Juga : Hadiri Hari Raya Waisak, Munafri Sebut Momentum Perkuat Keberagaman di Kota Makassar
Ketua Pembina YW UMI, Prof Dr Mansyur Ramly yang juga sekaligus Ketua Dewan Profesor mengungkapkan bahwa pihaknya akan segera menghimpun gagasan-gagasan strategis dari para guru besar.
“Termasuk soal hilirisasi ilmu pengetahuan agar bisa menopang program-program strategis pemerintah,” ucapnya.
Dengan semua rangkaian kegiatan tersebut, UMI menegaskan kembali peran strategisnya dalam pembangunan bangsa melalui jalur pendidikan, kolaborasi, dan kontribusi pemikiran yang berlandaskan nilai-nilai Islam. (*)