REPUBLIKNEWS.CO.ID, MERAUKE – Ribuan warga Merauke yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Provinsi Papua Selatan (PPS) Bersatu, Jumat (22/09/2023), turun ke jalan melakukan aksi unjuk rasa menuntut pemulihan jaringan internet yang sudah sepekan mengalami gangguan atau kerusakan di Merauke dan sekitarnya.
Akibat gangguan jaringan internet aktivitas sosial dan kehidupan ekonomi masyarakat yang berbasis online lumpuh baik itu di kantor pemerintahan maupun di perusahaan swasta serta usaha ekonomi masyarakat yang menggunakan layanan internet.
Pantauan media ini, massa yang berasal dari sejumlah organisasi kemahasiswaan dan Pemuda (OKP) yakni HMI GMNI, GMKI, KAMMI, Fakultas Hukum Unmus, Gojek Online dan ormas lainnya mulai berkumpul di Taman Mandala Merauke sejak pukul 13.30 WIT kemudian melakukan longmarch menuju Gedung DPRD Merauke di Archelaus Sai Bampel untuk menggelar orasi.
Baca Juga : Digelar 3 Kali, Ini Jadwal Debat Publik Cagub dan Cawagub Papua Selatan
Di Gedung DPRD Merauke, massa yang dipimpin oleh Aktivis Andarias Labobar selaku jenderal lapangan mengeluhkan masalah gangguan jaringan internet di hadapan anggota dewan menyampaikan tuntutan kepada PT. Telkomsel selaku provider tunggal atau penyedia layanan internet di seluruh Papua untuk segera melakukan pembenahan kerusakan instalasi jaringan yang telah berdampak kerugian pada kehidupan seluruh masyarakat di Merauke.
Massa peserta aksi dengan tegas memberikan sebuah ultimatum deadline waktu perbaikan kerusakan jaringan internet kepada PT Telkomsel hingga tanggal 16 Oktober 2023. Jika lewat dari tanggal tersebut jaringan internet di Merauke belum normal, gelombang aksi unjuk rasa jilid II akan kembali hadir di Gedung DPRD Merauke. Massa akan kembali turun jalan dengan kekuatan yang lebih besar.
Setelah melakukan orasi di halaman Gedung DPRD, perwakilan massa kemudian dipersilahkan masuk ke ruang sidang oleh pimpinan dewan untuk beraudiensi dengan anggota DPRD Merauke dan Pimpinan Telkomsel Wilayah Papua dan Merauke. Audiensi yang berlangsung alot itu dipandu oleh Wakil Ketua I DPRD Merauke Hj. Amarotus Solikha dan Wakil Ketua II Dominikus Ulukyanan.
Baca Juga : Pj Gubernur Papua Selatan Ingatkan Pansel DPRK Laksanakan Sumpah dan Cegah Kegaduhan
Beragam keluhan dan tuntutan yang disampaikan massa peserta aksi di ruang sidang saat audiensi yang berlangsung hingga menjelang Azan Magrib itu. Hal tersebut sebagaimana terangkum dalam poin-poin pernyataan sikap yang dibacakan oleh Andarias Labobar di hadapan dewan.
“Maka dengan ini kami Aliansi Mahasiswa dan masyarakat Merauke Peduli Internet, pertama kepada pihak PT Telkom untuk memberikan kompensasi kepada seluruh costumer dan kaitannya mengenai hak konsumen harus diprioritaskan. PT Telkom harus menyampaikan secara transparan kepada publik penyebab lemahnya internet disertai bukti.”
“Kedua, dengan tegas meminta perhatian dan kesediaan Pemerintah Provinsi Papua Selatan agar memberikan akses pada provider lain selain Telkomsel untuk masuk dan memberikan pelayanan. Pemerintah PPS memberikan penguatan infrastruktur internet agar tidak terjadi kejadian yang sama berulang-ulang; memberikan tambahan Link Back Up seperti (Jaringan Kabel Fiber Optic lebih dari satu dan atau dengan satelit) dengan kapasitas Bandwicth yang memadai,” ujar Andarias membacakan pernyataan sikap.
Baca Juga : KPU Papua Selatan Terima Pendaftaran Cawagub Yusak Yaluwo Pengganti Petrus Safan
Sementara itu, General Manager PT Telkom Witel Papua Agus Widhiarsana menjelaskan hasil investigasi awal ditemukan adanya shunt fault SKKL-SMPCS di ruas Merauke-Timika dengan jarak 300 Km dari Merauke kedalaman 50 meter (segmen laut) pada Sabtu 16 September 2023.
“Shunt fault adalah adanya indikasi luka pada jaringan kabel laut yang mengakibatkan terganggunya atau tidak optimalnya fungsi SKKL,” jelas Agus.
Penyebab terjadinya Shunt Fault atau luka tadi, menurutnya karena berbagai hal, seperti aktivitas alam bawah laut (gempa, vulkanologi) dan aktivitas nelayan. Langkah mitigasi yang dilakukan Telkom di mana saat ini layanan Telkom Group area Merauke telah dialihkan menggunakan backup link Palapa Ring Timur dan Satelit.
Baca Juga : KPU Papua Selatan Minta Usulan Pengganti Cawagub Petrus Safan
Lebih lanjut dikatakan, dengan kapasitas Bandwith backup link yang terbatas, layanan Telkom Group area Merauke mengalami degradasi atau penurunan kualitas layanan dengan layanan voice dan data internet yang masih dapat diakses dengan kecepatan dan kapasitas yang berkurang.
“PT Telkom juga menyiapkan sarana WiFi Corner di Kantor Telkom Merauke untuk membantu layanan internet temporer bagi masyarakat. Dan untuk perbaikannya sendiri kabarnya akan membutuhkan waktu dan persiapan yang komprehensif mulai dari perizinan di pihak-pihak terkait hingga penyiapan kapal dan peralatan penunjang diperkirakan membutuhkan waktu hingga 30 hari ke depan tentu saja kami akan berupaya maksimal agar bisa pulih kembali lebih awal dari target tadi,” tandasnya.
Perlu diketahui realitas sosial menunjukkan bahwa internet sudah menjadi kebutuhan utama masyarakat baik perkotaan maupun pedesaan yang sudah ter fasilitasi oleh provider-provider jaringan internet. Teknologi berbasis internet digunakan hampir dalam segala hal mulai dari akses pendidikan, ekonomi; kebebasan berekspresi, kebebasan Pers dan lain-lain.
Baca Juga : KPU Papua Selatan Minta Usulan Pengganti Cawagub Petrus Safan
Namun di Merauke, gangguan kerusakan jaringan internet hampir menjadi tradisi tahunan yang dialami dalam kurun waktu 3 tahun belakangan. Setelah terjadi kerusakan tahun-tahun sebelumnya, akses internet kembali mengalami penurunan kualitas layanan di wilayah Kabupaten Merauke sejak tanggal 16 September 2023 hingga saat ini. (*)