0%
logo header
Senin, 11 September 2023 20:14

OJK Gandeng TPAKD dan FKIJK Sulsel Tingkatkan Literasi dan Inklusi Keuangan Lawat LAYARKU

Chaerani
Editor : Chaerani
Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi dan Pelindungan Konsumen OJK Friderica Widyasari Dewi (kedua kiri) bersama Asisten II Perekonomian dan Pembangunan Provinsi Sulawesi Selatan Ichsan Mustari, Kepala OJK Regional 6 Sulawesi, Maluku dan Papua Darwisman beserta perwakilan anggota FKIJK Sulselbar saat meresmikan program LAYARKU yang berlangsung di atas Kapal Phinisi yang berlayar di wilayah perairan Selat Makassar, kemarin. (Dok. Humas OJK Sulampua)
Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi dan Pelindungan Konsumen OJK Friderica Widyasari Dewi (kedua kiri) bersama Asisten II Perekonomian dan Pembangunan Provinsi Sulawesi Selatan Ichsan Mustari, Kepala OJK Regional 6 Sulawesi, Maluku dan Papua Darwisman beserta perwakilan anggota FKIJK Sulselbar saat meresmikan program LAYARKU yang berlangsung di atas Kapal Phinisi yang berlayar di wilayah perairan Selat Makassar, kemarin. (Dok. Humas OJK Sulampua)

REPUBLIKNEWS.CO.ID, MAKASSAR — Berbagai langkah dan upaya digagas Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebagai upaya dalam meningkatkan literasi dan inklusi keuangan di berbagai daerah. Salah satunya dengan menginisiasi program literasi dan inklusi keuangan dengan melalui LAYAnan liteRasi dan inKlusi keuangan ke daerahkU atau LAYARKU.

Dalam program ini, pihaknya berkolaborasi dengan Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) dan Forum Komunikasi Industri Jasa Keuangan (FKIJK) Provinsi Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat (Sulselbar). Program ini pun dimaksudkan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.

Peluncuran LAYARKU ini dilakukan langsung Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi dan Pelindungan Konsumen OJK Friderica Widyasari Dewi bersama Asisten II Perekonomian dan Pembangunan Provinsi Sulawesi Selatan Ichsan Mustari, Kepala OJK Regional 6 Sulawesi, Maluku dan Papua Darwisman beserta perwakilan anggota FKIJK Sulselbar yang berlangsung di atas Kapal Phinisi yang berlayar di wilayah perairan Selat Makassar.

Baca Juga : Disambut Lautan Massa di Makassar, Cak Imin: Saya Menangkap Denyut Nadi Perubahan

“Untuk LAYARKU ini saya mengapresiasi Kantor OJK Regional 6 Sulampua bersama seluruh tim FKIJK Sulselbar dan Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan yang selalu mendukung, dan ini kita menunggu karya-karyanya yang tentunya akan kita support,” terang Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi dan Pelindungan Konsumen OJK Friderica Widyasari Dewi, kemarin.

Friderica menekankan kepada Industri Jasa Keuangan (IJK) untuk tidak hanya meningkatkan inklusi keuangan, tetapi juga harus selalu diiringi dengan program peningkatan literasi keuangan yang memadai sebagai bagian penting dari pelindungan konsumen agar terhindar dari sengketa dan perselisihan dengan konsumen di kemudian hari.

“Program LAYARKU ini tujuannya untuk memaksimalkan peran IJK yang memiliki jaringan kantor di seluruh kabupaten dan kota di Sulselbar untuk meningkatkan literasi dan akses keuangan kepada seluruh lapisan masyarakat hingga ke tingkat pedesaan,” tegasnya.

Baca Juga : Ahmad Syaikhu Bakar Semangat Kader dan Caleg PKS se Sulsel

Ia menyebutkan, berdasarkan hasil Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) pada 2022, menunjukkan bahwa indeks literasi keuangan di Sulawesi Selatan sebesar 36,88 persen dan Sulawesi Barat sebesar 46,49 persen dari nilai nasional sekitar 49,66 persen. Kemudian pada indeks inklusi keuangan di Sulawesi Selatan telah mencapai 88,57 persen, dan Sulawesi Barat masih sebesar 70,39 persen dari pencapaian nasional 85,10 persen.

Sementara itu, khusus indeks literasi keuangan di Sulawesi Selatan berdasarkan kategori perkotaan dan pedesaan hasil survei pada 2019, menunjukkan indeks literasi keuangan di perkotaan sebesar 38,54 persen atau jauh lebih tinggi dibandingkan di pedesaan yang baru mencapai 26,32 persen. 

“Program Layarku ini dilaksanakan di seluruh kabupaten dan kota se-Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat, dan akan menjangkau hingga 3.701 desa, termasuk 383 pulau yang di antaranya merupakan desa tertinggal,” ujarnya.

Baca Juga : KELUARGA Smapat Makassar Reuni 2 Dekade, Yusmaniar Jabat Ketua Terpilih Alumni

Dalam kesempatan tersebut, Friderica juga menekankan pentingnya TPAKD sebagaimana yang telah didukung oleh Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia dalam kesempatan Rapat Koordinasi beberapa waktu lalu yang antara lain meminta agar kegiatan TPAKD dianggarkan di setiap provinsi, kabupaten dan kota di Indonesia.

“Jadi ini luar biasa, ini total football kita di mana untuk bersama meningkatkan literasi dan inklusi keuangan,” kata Friderica.

Ke depan, OJK akan terus meningkatkan kolaborasi bersama Pemerintah Daerah melalui TPAKD, FKIJK dalam penyampaian edukasi keuangan dan akuisisi penggunaan produk/layanan jasa keuangan untuk mendukung peningkatan produktivitas ekonomi masyarakat sehingga mampu mengakselerasi pertumbuhan ekonomi di daerah.

Baca Juga : WBP Rutan Malino Dapat Pemahaman Tentang Kesehatan Gigi dan Mulut

Sementara, Gubernur Sulawesi Selatan yang diwakili oleh Asisten II Perekonomian dan Pembangunan Provinsi Sulawesi Selatan Ichsan Mustari mendukung inisiatif OJK dan FKIJK Sulselbar melalui program LAYARKU sebagai upaya untuk mempercepat peningkatan literasi dan inklusi keuangan di Sulawesi Selatan.

“Sulawesi Selatan itu dikenal sebagai kota para Saudagar, itu yang menandakan inklusi keuangannya lebih cepat dibanding literasinya. Maka tinggal memang penguatan literasi, sejalan bersama OJK bagaimana memberikan pengetahuan jasa keuangan yang benar,” kata Ichsan.

Redaksi Republiknews.co.id menerima naskah laporan citizen (citizen report). Silahkan kirim ke email: [email protected] atau Whatsapp +62 813-455-28646