0%
logo header
Jumat, 09 Desember 2022 21:30

Pembangunan SUTT Antar Pulau di Sulawesi Rampung, Gunakan 278 Tower

Chaerani
Editor : Chaerani
PT PLN Persero berhasil merampungkan pembangunan transmisi Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 150 kV Raha-Baubau dan Gardu Induk (GI) 150 kV Raha, Pulau Muna, Sulawesi Tenggara. (Dok. PLN UIP Sulawesi)
PT PLN Persero berhasil merampungkan pembangunan transmisi Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 150 kV Raha-Baubau dan Gardu Induk (GI) 150 kV Raha, Pulau Muna, Sulawesi Tenggara. (Dok. PLN UIP Sulawesi)

REPUBLIKNEWS.CO.ID, MUNA — PT PLN (Persero) berhasil merampungkan pembangunan jaringan listrik melalui transmisi Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 150 kV Raha-Baubau dan Gardu Induk (GI) 150 kV Raha. Pembangunan, ini dengan jumlah tower transmisi sebanyak 278 tower.

Pembangunan infrastruktur kelistrikan di Pulau Muna, Sulawesi Tenggara ini dinilai akan meningkatkan keandalan listrik dan ekonomi antar pulau di Sulawesi. Pemberian tegangan listrik pertama (energize) berhasil dilaksanakan secara bertahap, yakni energize GI 150 kV Raha pada 2 Desember 2022 line pertama (sirkit I), kemudian energize untuk line kedua (sirkit II) pada 5 Desember 2022.

Bupati Muna La Ode Muhammad Rusman Emba mengatakan, pembangunan infrastruktur listrik di wilayahnya akan mendorong roda perekonomian di Pulau Muna dan sekitarnya.

Baca Juga : Progam TJSL PLN Kembali Dianugerahi Penghargaan Nusantara CSR Awards 2024

“Saya mewakili masyarakat Kabupaten Muna berterima kasih kepada PLN, karena dengan adanya jaringan ini akan meningkatkan sistem kelistrikan di daerah kami. Tentu hal ini akan menjadi kekuatan bagi kami karena akan mendorong roda perekonomian di sini,” katanya dalam keterangannya, kemarin.

Apalagi, kata La Ode, saat ini banyak pabrik pengolahan jagung di Kabupaten Muna. Kemudian, rencananya akan ada pembangunan 1.000 hektar tambak bantuan dari Kementerian Kelautan dan Perikanan, serta pengembangan industri di wilayah Muna Timur.

“Keberhasilan pembangunan SUTT ini akan menambah semangat bagi kami untuk mengembangkan investasi di Kabupaten Muna karena listrik merupakan kebutuhan utama di berbagai sektor dan bagi masyarakat,” tutur La Ode.

Baca Juga : Operasikan GI Smelter CNI di Kolaka, PLN Komitmen Siapkan Listrik Andal di Sektor Industri

General Manager PLN Unit Induk Pembangunan (UIP) Sulawesi Defiar Anis mengatakan, keberadaan SUTT 150 kV antar pulau di Sulawesi ini akan meningkatkan keandalan jaringan kelistrikan khususnya di Pulau Muna. Sebelumnya, pasokan listrik di pulau ini masih mengandalkan Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) dan jaringan 20kV dari Baubau.

Jaringan transmisi SUTT 150 kV Raha-Baubau merupakan infrastruktur ketenagalistrikan yang menghubungkan Pulau Muna dan Pulau Buton sepanjang 99.625 kilometer-route (kmr) mulai dari Gardu Induk (GI) 150 kV Baubau sampai dengan Gardu Induk (GI) 150 kV Raha.

“Beroperasinya infrastruktur ini juga akan mengoptimalkan penyaluran daya dari Pembangkit Listrik Tenaga Minyak dan Gas (PLTMG) Baubau berkapasitas 30 Mega Watt (MW) dan PLTU Baruta berkapasitas 14 MW,” katanya.

Baca Juga : PLN Apresiasi Huadi Group Atas Kontribusinya Untuk Ekonomi Nasional dan Lokal

Hal ini merupakan bagian awal dari rencana yang tertuang di RUPTL untuk menyatukan jaringan kelistrikan di Pulau Buton dan Pulau Muna dengan sistem utama kelistrikan Sulawesi.

Anis melanjutkan, terdapat juga tower penyeberangan dengan konduktor yang melintas di atas Selat Buton yaitu pada TIP 231 – 232. Dia memastikan pembangunan jaringan ini sudah memenuhi aturan bagi infrastruktur yang melintas selat dan perairan. 

“Untuk tower penyeberangan, konduktor dipasang sesuai dengan aturan yang berlaku di mana ketinggian bentangan konduktor minimal 55 meter dari permukaan air pasang tertinggi Higher High Water Tide (HHWL) sehingga tower dibangun dengan ketinggian 97,9 meter,” katanya.

Baca Juga : Plt Bupati Muna Kembali Mutasi Eselon III dan IV: Berikut Nama-Namanya

Anis menambahkan, PLN juga mengutamakan penggunaan produk dalam negeri dalam pembangunan infrastruktur listrik tersebut. Pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan ini tetap memperhitungkan aspek Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN), di mana komponen TKDN yang digunakan pada pembangunan GI 150 kV Raha mencapai 60,33 Persen dan SUTT 150 kV Raha-Baubau mencapai 84,75 persen.

Redaksi Republiknews.co.id menerima naskah laporan citizen (citizen report). Silahkan kirim ke email: [email protected] atau Whatsapp +62 813-455-28646