0%
logo header
Rabu, 03 November 2021 20:26

Pengalaman Dahlan Abubakar Liput Sumpah Pocong di Otobiografi

Buku Karya M. Dahlan Abubakar.
Buku Karya M. Dahlan Abubakar.

REPUBLIKNEWS.CO.ID, MAKASSAR — Wartawan senior dan tokoh pers Sulawesi Selatan versi Dewan Pers, akademisi, dan penulis buku Dr.H.M.Dahlan Abubakar, M.Hum berhasil merampungkan buku otobiografinya. Buku setebal (isi) 596 halaman tersebut diterbitkan Penerbit Pinatama Media (PM) Makassar dan dicetak di Yogyakarta.

Buku yang dicetak di atas kertas “bookpaper” (yang ringan) tersebut sebanyak sekitar 600 eksemplar (19 dos) tiba di kediaman penulis di Makassar, Rabu (03/11/2021) sore. Sekitar 196 eksemplar lainnya dikirim ke Mataram dan selanjutnya ke Bima dan sudah tiba di tanah kelahiran penulis, Rabu (3/11/2021).

“Sebanyak 200 eksemplar dicetak dalam bentuk “hardcover dan masih di percetakan di Yogyakarta,”,” ujar penulis kepada media, Rabu (03/11/2021) malam.

Baca Juga : Halalbihalal KBA Smeplim Makassar, Upaya Pererat Silaturahmi Sesama Alumni

Di dalam buku itu ikut memberikan testimoni singkat tiga Rektor Unhas pada masanya, yakni Prof.Dr.Basri Hasanuddin, M.A., Prof.Dr.dr.Idrus A Patrusi, dan Prof.Dr.Dwia Aries Tina Pulubuhu, M.A yang menempati halaman awal dan lampiran buku.  Buku ini dibuka dengan prolog yang ditulis Prof.Dr.Ahmad Thib Raya, M.A. Pelaksana Tugas Rektor UIN Alauddin Makassaer (2015) dan ditutup dengan epilog Dr,Hamdan Zoelva, S.H., M.H. (Ketua Mahkamah Konstitusi RI 2013-2016).

Selain itu, terdapat 41 testimoni yang terdiri atas 9 profesor, seorang mantan direktur utama bank pemerintah, 11 (mantan) wartawan, dan selebihnya sahabat dan mantan mahasiswa penulis yang terangkum ke dalam 10 bab. Isinya bertutur tentang perjalanan anak desa sejak lahir hingga menjalani masa purnabakti sebagai abdi negara di Tanah Makassar.

Menurut penulis, buku ini mulai ditulis sudah sangat lama. Begitu lamanya sehingga sudah lupa dan tidak diketahui dimulai tahun berapa. Setiap file naskah dibuka, selalu ada perubahan kisah. Terakhir karena alasan buku akan terlalu tebal, akhirnya sejumlah naskah dipangkas. Salah satu pengalaman penulis di dalam buku ini yang mungkin tidak pernah dialami wartawan lain adalah meliput sumpah pocong di Masjid Katangka Kabupaten Gowa.

Baca Juga : Ribuan Tokoh Masyarakat Hadiri Open House IdulFitri Pemkab Gowa

“Meskipun naskah-naskah tersebut dihilangkan, tidak mengurangi daya tarik buku ini,”ujar doktor ilmu bahasa dengan kajian bahasa jurnalistik bernada promosi. (*)

Redaksi Republiknews.co.id menerima naskah laporan citizen (citizen report). Silahkan kirim ke email: [email protected] atau Whatsapp +62 813-455-28646