REPUBLIKNEWS.CO.ID, MAKASSAR — Otoritas Jasa Keuangan Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat (OJK Sulselbar) menyebutkan hingga periode Februari 2025, perbankan di wilayah Sulawesi Selatan telah menyalurkan sekitar Rp33,91 triliun kredit di sektor mikro dari total kredit usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).
“Penyaluran kredit UMKM di Sulsel di dominasi oleh kredit usaha mikro sebesar Rp33,91 triliun atau mengalami pertumbuhan 1,94 persen dari tahun sebelumnya,” terang Kepala OJK Sulselbar Moch Muchlasin, dalam keterangannya, kemarin.
Lanjutnya, dari total kredit mikro yang tersalurkan menyasar 892.364 pelaku usaha atau debitur dengan peningkatan 3,14 persen secara tahunan.
Baca Juga : Gubernur Sulsel Salurkan DBH Senilai Rp222 M untuk 24 Kabupaten Kota
“Share kredit mikro yang telah disalurkan perbankan di periode ini sebesar 55,30 persen dari total kredit UMKM yang ada,” terangnya.
Sementara, untuk sektor kredit kecil yang telah disalurkan sebesar Rp17,81 triliun dengan share 29,06 persen dari kredit mikro yang disalurkan. Penyaluran kredit sektor kecil ini juga tercatat mengalami pertumbuhan 1,87 persen secara tahunan. Adapun jumlah kredit tersebut berhasil menjangkau 56.449 debitur atau meningkat 8,16 persen.
“Untuk kredit sektor menengahnya telah disalurkan sebesar Rp9,586 triliun atau terkontraksi -0,90 persen dari tahun sebelumnya. Jumlah ini disalurkan perbankan ke 4.576 pelaku usaha,” terang Muchlasin.
Baca Juga : Pemkot Makassar dan Badko HMI Sulsel Perkuat Kolaborasi untuk Program Pemberdayaan Pemuda
Ia melanjutkan, secara umum realisasi kredit kepada UMKM di Sulawesi Selatan tumbuh sebesar 1,46 persen secara tahunan atau Rp61,31 triliun dengan share sebesar 37,90 persen dari total kredit yang disalurkan bank umum di Sulawesi Selatan.
“Secara total kredit UMKM telah disalurkan kepada 911.796 debitur,” kata Muchlasin.
Sebelumnya, sebanyak Rp165,03 triliun total kredit yang telah disalurkan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di Sulawesi Selatan hingga Februari 2025. Nilai ini pun mengalami pertumbuhan sebesar 4,39 persen secara year on year (yoy).
“Hingga Februari 2025 kredit yang sudah disalurkan perbankan Rp165,03 triliun, sementara sepanjang 2024 kredit yang disalurkan mencapai Rp164,28 triliun,” sebut Muchlasin.
Total penyaluran kredit ini pun diantaranya Rp161,78 triliun dari bank umum, dan Rp3,24 triliun disalurkan dari bank perkreditan rakyat (BPR). Sedangkan untuk kebutuhan pengajuan kredit tersebut masih didominasi untuk kredit produktif sebesar 54,01 persen. Misalnya, pada kebutuhan perdagangan, pertanian, dan barang dan jasa.
“Hanya saja dari sisi pertumbuhan kredit juga didorong oleh kredit konsumtif yang tumbuh sebesar 9,75 persen. Misalnya untuk kebutuhan pendidikan, biaya kesehatan, dan gadget,” terangnya.
Baca Juga : Gowa Salewangan Tingkatkan Akses Kesehatan yang Merata dan Berkualitas
Lanjut Muchlasin, jika dilihat berdasarkan sektor ekonomi, kredit yang disalurkan pada sektor perdagangan besar dan eceran memiliki porsi terbesar dengan share 23,15 persen. Kemudian, pada kinerja intermediasi perbankan di Sulawesi Selatan juga terjaga dengan Loan to Deposit Ratio (LDR) 124,45 persen dan tingkat rasio kredit bermasalah atau Non Performing Loan (NPL) berada di level 2,89 persen.
Selanjutnya, jika dilihat pada total aset perbankan di wilayah Sulawesi Selatan tercatat mengalami pertumbuhan setiap tahunnya. Hingga posisi Februari 2025, total aset perbankan tumbuh sebesar 5,44 persen secara tahunan atau Rp201,34 triliun.
“Khusus sepanjang 2024 aset perbankan yang berhasil dibukukan sebesar Rp203,46 triliun,” kata Muchlasin.
