REPUBLIKNEWS.CO.ID, BANGGAI — PLN Unit Induk Pembangunan (UIP) Sulawesi berhasil menyelesaikan rangkaian energize (pemberian tegangan pertama) pada proyek Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 150 kV PLTMG Luwuk-Toili dan Gardu Induk (GI) 150 kV Toili. Proses ini berlangsung pada Minggu, 27 April 2025 sekitar pukul 22.31 WITA.
Rangkaian energize ini tentunya menjadi upaya nyata PLN dalam memperkuat infrastruktur ketenagalistrikan di Pulau Sulawesi. Proyek ini meliputi pembangunan SUTT sepanjang 48,02 kilometer sirkuit (kms) atau 24,01 kilometer route (kmr) dengan total 69 tower transmisi.
Transmisi tersebut melintasi empat kecamatan, yaitu Toili, Moilong, Batui Selatan, dan Batui. Sementara itu, GI Toili berlokasi di Desa Tirta Kencana, Kecamatan Toili, Kabupaten Banggai, dengan kapasitas transformator sebesar 30 MVA.
Baca Juga : Gubernur Sulsel Salurkan DBH Senilai Rp222 M untuk 24 Kabupaten Kota
General Manager PLN UIP Sulawesi Wisnu Kuntjoro Adi menjelaskan, keberhasilan ini tidak lepas dari sinergi seluruh tim PLN UIP Sulawesi, PLN Unit Pelaksana, stakeholder terkait, serta dukungan masyarakat di sekitar proyek.
“Alhamdulillah, berkat kerja keras seluruh tim dan dukungan semua pihak, hari ini kita berhasil melaksanakan energize SUTT 150 kV PLTMG Luwuk-Toili dan GI 150 kV Toili. Ini adalah komitmen nyata PLN untuk terus memperkuat infrastruktur ketenagalistrikan di Sulawesi, khususnya di wilayah Banggai,” katanya, dalam keterangannya, Kamis, (01/05/2025).
Sementara itu, Manager PLN UPP Sulawesi Tengah, Qadri, juga menyampaikan bahwa pengoperasian proyek ini akan membawa dampak positif nyata terhadap sistem kelistrikan di Sulawesi Tengah. Dengan beroperasinya GI 150 kV Toili dan SUTT 150 kV PLTMG Luwuk-Toili, tidak hanya meningkatkan daya mampu sebesar 30 MVA, tetapi juga mempercepat program dedieselisasi dengan menggantikan tiga PLTD utama, yakni PLTD Singkoyo, Mamosalato, dan Baturube.
Baca Juga : Pemkot Makassar dan Badko HMI Sulsel Perkuat Kolaborasi untuk Program Pemberdayaan Pemuda
“Kami berharap proyek ini mampu membuat sistem kelistrikan lebih andal, efisien, serta lebih ramah lingkungan,” ujar Qadri.
Harapannya, dengan beban eksisting di Toili sebesar 7,5 MW, kehadiran GI dan SUTT ini akan memastikan ketersediaan cadangan daya yang memadai untuk mendukung pertumbuhan permintaan listrik di wilayah banggai.
“Ini menjadi tonggak penting dalam memperkuat sistem kelistrikan di wilayah Toili dan sekitarnya,” tutup Qadri.
