Fumigasi dengan memakai fosfin memanglah telah kerap digunakan pada nyaris segala industri komoditas pertanian. Tetapi, apakah fosfin bagus buat digunakan selaku bahan fumigasi? Ikuti penjelasannya berikut ini!
Fumigasi bertujuan buat menewaskan serta menghentikan perkembangan serangga ataupun hama yang merugikan komoditas pangan yang ditaruh pada gudang. Kala produk pangan tidak dilindungi dari serbuan hama ataupun serangga, hingga hendak terancam hadapi kehancuran serta penyusutan nilai jualnya di pasaran.
Pengenalan Tentang Fosfin
Bila terdapat yang bingung, apa itu fosfin? Fosfin ialah salah satu bahan fumigasi ataupun biasa diketahui dengan istilah fumigan yang sangat populer di pasaran.
Fosfin umumnya dijual dalam wujud solid baik selaku aluminium fosfida ataupun magnesium fosfida.
Aluminium fosfida bisa digunakan buat mengeliminasi serangga yang melanda bermacam tipe komoditas pertanian mulai dari pakan hewan, jagung, biji kapas, milet, oat, kacang, pecan, sorgum, kacang kedelai, serta gandum dikala ditaruh di gudang.
Aluminium fosfida pula bisa digunakan pada bermacam produk olahan pangan yang lain sepanjang residunya tidak berkontak secara langsung dengan produk.
Aluminium fosfida pula bisa digunakan pada sebagian produk non pangan tercantum jerami, kapas, bulu, tembakau, tumbuhan serta bunga kering, serta benih.
Fumigan fosfin bisa digunakan pada bermacam varietas struktur tercantum tempat penyimpanan komoditas ataupun silo.
Pada dikala fumigan berwujud padat diekspos ke uap air di hawa, terjalin respon kimia yang membebaskan gas fosfin( hidrogen fosfida) serta panas.
Pemecahan dari fumigan yang solid tersebut berlangsung secara lama- lama, konstan, serta tajam. Kala respon kimia sudah berakhir, yang tersisa cumalah seluruh bubuk abu- abu yang tidak beresiko yang memiliki aluminium hidroksida serta material inert.
Gas fosfin sangatlah bertabiat toksik, reaktif, serta berpotensi eksplosif. Sebab bahaya dari penggunaannya, fumigan fosfin dilarang digunakan secara sembarangan oleh orang awam melainkan cuma boleh digunakan oleh para handal yang sudah terlatih serta bersertifikasi. Petani yang mempunyai lisensi pemakaian fumigan bisa memakai fumigan sendiri.
Fosfin Selaku Bahan fumigasi
Fumigasi yang efisien memerlukan gas fosfin yang bisa bertahan dalam waktu yang lumayan lama buat menewaskan hama yang jadi sasaran.
Sehabis fumigasi berakhir, gas fumigan dari fosfin wajib dibuang ke tingkat sah buat ekspos manusia. Kebutuhan ini mengaitkan struktur yang konstan, bagaimanapun pula, jenis struktur yang berbeda membolehkan terdapatnya kebutuhan prosedur pengaplikasian serta pertimbangan keamanan yang berbeda pula.
Pada dikala Kamu membeli fumigan fosfin, yakinkan buat menanyakan menimpa manual penggunaannya yang ialah bagian sah dari label fumigan.
Manual pemakaian mencantumkan data yang dibutuhkan buat menunjukkan keamanan, keefektifan, serta prosedur fumigasi yang sah.
Bacalah serta simak seluruh instruksi yang terdapat pada label container serta manual aplikator. Ingatlah kalau label tersebut tercantum manual aplikator merupakan hukum.
Mana Lebih Bagus, Fosfin Berupa Tablet ataupun pellet?
Kala Kamu memakai fumigan berjenis fosfin, hingga Kamu hendak dihadapkan pada 2 berbagai opsi ialah fosfin berupa tablet serta fosfin berupa pellet.
Kemudian, bagaimanakah metode memilihnya? Aluminium fosfida yang dibungkus dalam wujud tablet dengan diameter dekat⅝ inchi, sebaliknya aluminium fosfida dalam wujud pellet mempunyai diameter dekat⅜ inchi ataupun selaku wujud granul di dalam sachet ataupun dalam wujud yang lebih kecil, tas berpori.
Fosfin dalam wujud tablet sanggup membebaskan gas fosfin dekat 5 kali lebih banyak dibanding fosfin dalam wujud pellet.
Pada temperatur yang besar, fosfin berupa tablet mempunyai mungkin lebih nyaman sebab proses penguraiannya yang berlangsung lelet dibanding dengan pellet.
Bila Kamu melaksanakan fumigasi pada komoditas pertanian mentah, Kamu bisa memakai fosfin dalam wujud tablet ataupun pelet tanpa membuang residunya. Buat komoditas yang sudah diproses, tali, ataupun selimut, senantiasa jagalah residu fosfinnya supaya senantiasa terletak di dalam kemasan sehingga bisa dibuang sehabis proses fumigasi. (dirman)