REPUBLIKNEWS.CO.ID, LUWU UTARA – Anggota Komisi V DPR RI, Muhammad Fauzi turut menyukseskan Utsawa Dharma Gita IX Tingkat Provinsi Sulawesi Selatan yang digelar di Desa Sukadamai, Kecamatan Sukamaju, Kabupaten Luwu Utara, Jumat (12/4/2024). Ia pun menyumbang hadiah sebesar Rp30 juta.
Utsawa Dharma Gita Ke-IX Tingkat Provinsi Sulawesi Selatan merupakan kegiatan ummat Hindu untuk memahami ajaran agama yang tercantum dalam kitab suci Weda melalui kidung-kidung suci yang dikemas dalam sembilan jenis perlombaan.
Selain itu, kegiatan ini juga untuk mempersiapkan kontingen Sulawesi Selatan untuk mengikuti Utsawa Dharma Gita tingkat nasional yang akan berlangsung di Solo pada Juni mendatang.
Baca Juga : Mulai Hari Ini, Demokrat Sulsel Buka Pendaftaran Bakal Calon Gubernur dan Wakil Gubernur
Hadir dalam pembukaan Utsawa Dharma Gita Ke-IX Tingkat Provinsi Sulawesi Selatan, Anggota Komisi V DPR RI Muhammad Fauzi memotivasi 413 peserta dari berbagai kabupaten dengan menyumbangkan uang tunai senilai Rp30 juta sebagai hadiah dalam kegiatan itu. Rinciannya Rp15 juta untuk Juara Umum 1, Rp10 juta untuk juara II dan Rp5 juta untuk juara umum III.
“Ini sebagai bentuk motivasi agar bagaimana peserta atau anak-anak kita yang ikut lomba keagamaan seperti ini bisa tambah semangat,” kata Muhammad Fauzi.
Dirinya berharap, kegiatan atau lomba yang bertujuan untuk meningkatkan atau mengembangkan ilmu agama harus sering digelar, agar generasi muda yang ada akan lebih termotivasi untuk belajar agama.
Baca Juga : Musrenbang RKPD 2025, Ketua DPRD Sulsel Dorong Pembangunan dan Fasilitas Pelabuhan Barru Dimaksimalkan
“Semua agama, misalnya Ummat Hindu ada kegiatan Utsawa Dharma Gita, Islam ada MTQ saya yakin ummat Kristiani juga pasti ada wadah untuk itu dan agama lainya yang diakui oleh negara,” bebernya.
“Selamat ber-Utsawa Dharma Gita semoga apa yang diharpkan dari kegiatan ini dapat tercapai. Kita juga harapkan semoga nanti kontingen Sulawesi Selatan dapat mengukir prestasi di Utsawa Dharma Gita tingkat nasional ” tutup suami Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriani itu. (*)
