0%
logo header
Kamis, 08 Juni 2023 01:49

Tingkatkan Mutu Pendidikan, PT Vale Launching Program Pendidikan Kesetaraan di Blok Morowali

Mulyadi Ma'ruf
Editor : Mulyadi Ma'ruf
Peluncuran Program Pendidikan Kesetaraan Paket B (SMP) dan C (SMA) oleh PT Vale di Blok Morowali, Rabu (31/05/2023). (Istimewa)
Peluncuran Program Pendidikan Kesetaraan Paket B (SMP) dan C (SMA) oleh PT Vale di Blok Morowali, Rabu (31/05/2023). (Istimewa)

REPUBLIKNEWS.CO.ID, MOROWALI — PT Vale Indonesia Tbk (PT Vale) resmi meluncurkan Program Pendidikan Kesetaraan Paket B (SMP) dan C (SMA) bagi 13 Desa Pemberdayaan Blok Morowali, Rabu (31/5/2023).

Launching berlangsung di Gedung Serbaguna Desa Kolono, Kecamatan Bungku Timur, Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah.

Acara dihadiri oleh Asisten III Administrasi Umum Pemkab Morowali Husban Laonu, Camat Bungku Timur Sukman Gamal, Manager External Relations PT Vale Asriani Amiruddin, Ketua Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Bumi Nikel Awaludin, dan 13 Kepala Desa pemberdayaan PT Vale.

Baca Juga : PSM Makassar dan PT Vale Resmi Jalin Kerjasama

Program Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM) PT Vale di sektor pendidikan ini merupakan wujud komitmen Perseroan untuk berkontribusi dalam meningkatkan keterampilan dan kapasitas sumber daya manusia (SDM) pada wilayah usaha PT Vale khususnya di 13 desa pemberdayaan Blok Morowali.

Dalam program ini, PT Vale berkolaborasi dengan menggandeng PKBM Bumi Nikel dan Pemerintah Daerah Kabupaten Morowali, melalui Dinas Pendidikan yang bertujuan untuk mewadahi masyarakat memperoleh layanan pendidikan  dalam menamatkan jenjang pendidikan SMP dan SMA sehingga mendapatkan kesempatan terserap bekerja di industri.

Project Director PT Vale Indonesia Growth Project (IGP) Morowali, Topan Prasetyo mengungkapkan, lahirnya program ini merupakan hasil inventarisir data yang dilakukan  di akhir tahun 2022 terkait ketersediaan angkatan kerja lokal di 13 desa pemberdayaan.

Baca Juga : Komitmen Pada Pendidikan, PT Vale Serahkan RKB Madrasah Ibtidaiyah Alkhairaat Desa Kolono

Berangkat dari data tersebut ditemukanlah kurang lebih 2.000 jiwa usia kerja (produktif) di area pemberdayaan PT Vale, dan kurang lebih 300 jiwa di antaranya belum sempat menamatkan jenjang pendidikan SMP dan SMA.

“Industri di area kita ini sangat pesat dan rata-rata syarat minimum penerimaan karyawannya berijazah SMA, setelah mendapat data ini kami lalu melakukan validasi data dengan berdiskusi secara random melibatkan beberapa kepala desa. Akhirnya kami memutuskan bahwa ini sangat penting untuk kita lakukan bersama, karena jika kita tidak menguatkan anak anak kita yang belum sempat menamatkan SMP dan SMA, maka mereka tidak akan bisa terserap masuk bekerja di industri, dan itu akan menjadi PR yang luar biasa jangka panjang,” ungkapnya..

Topan menjelaskan, untuk menjawab kebutuhan industri, dengan peningkatan mutu pendidikan masyarakat diharapkan membawa kebermanfaatan yang lebih luas, dengan mendorong potensi yang ada agar tingkat kehidupan masyarakat sekitar tambang menjadi lebih baik dan mandiri.

Baca Juga : Cegah Generasi Stunting, Sinergi Puskesmas Nuha dan PT Vale Gelar Aksi Bergizi

“Dengan kita menyamaratakan jenjang pendidikan ini bisa lebih bermanfaat untuk diri sendiri dan keluarga. Usia 21 tahun adalah usia yang produktif, usia siap kerja dan menikah, jadi kita bersama sama dapat mendorong mereka agar bisa hidup lebih mandiri dan kelak dapat menopang hidup keluarganya dengan lebih baik serta dapat mendidik mencerdaskan keluarganya.  Dengan kualitas dan akses pendidikan yang setara, kami percaya bahwa kita dapat mendorong dan mencapai tujuan masyarakat Morowali sejahtera bersama,” jelasnya.

Sementara itu, Asisten III Bidang Administrasi dan Umum, Husban Laonu mengapresiasi dan menyambut baik program kesetaraan Pendidikan tersebut.

Husban Laonu  menyebut, hadirnya PT Vale kembali membantu pemerintah memetakan persoalan yang begitu vital yang dihadapi daerah di sektor pendidikan.

Baca Juga : Komitmen pada Kelestarian Lingkungan, PT Vale IGP Morowali Gelar Kegiatan Bersih Pantai dan Tanam Mangrove

” PT Vale telah menunjukkan keseriusannya bekerja sama dengan Pemerintah Daerah, dengan menyajikan data tentang permasalahan mengenai pendidikan dan ketenagakerjaan. Berbasis data tersebut, maka Pemda harus serius memastikan keakuratan dan kemutakhiran data,”ujarnya

Husban Laonu menuturkan, PT Vale kembali menyadarkan kita bahwa ada persoalan pendidikan yang selama ini kita seakan-akan abai, Ada 13 desa binaan PT Vale ada 300 orang tidak menamatkan pendidikan SMP dan SMA.

“Jika kita perkirakan dengan jumlah desa 133 dari 126 desa dan tujuh kelurahan, artinya ada sekitar 830 anak-anak yang tidak menamatkan pendidikan SMP dan SMA, hal ini sungguh luar biasa mempunyai potensi untuk mendorong angka pengangguran dan tidak bisa bersaing di kawasan industri sementara daerah kita sudah ditetapkan menjadi kawasan industri”, tuturnya..

Baca Juga : Komitmen pada Kelestarian Lingkungan, PT Vale IGP Morowali Gelar Kegiatan Bersih Pantai dan Tanam Mangrove

Tentunya, hal ini menjadi perhatian kita bersama agar bisa disuarakan dan menjadi tugas Utama Pemkab Morowali dalam mendukung program kesetaraan Pendidikan

Diketahui, terdapat 101 peserta mengikuti program kesetaraanpendidikan. Dari jumlah tersebut 82 orang berusia di atas 21 tahun dibiayai oleh PT Vale, sementara 19 di antaranya yang berusia di bawah 21 tahun dibiayai oleh pemerintah melalui dana APBN.

Adapun peserta pendidikan kesetaraan paket B adalah sebanyak 25 orang, dan paket C berjumlah 76 orang. Sementara tenaga pendidik dalam program ini melibatkan 14 pendidik yang terdiri dari jenjang Strata 1 (S1) 13 orang dan Strata 2 (S2) satu orang.

Redaksi Republiknews.co.id menerima naskah laporan citizen (citizen report). Silahkan kirim ke email: [email protected] atau Whatsapp +62 813-455-28646