0%
logo header
Sabtu, 21 Desember 2024 11:02

TPID Luwu Utara Gelar High Level Meeting untuk Kendalikan Inflasi Jelang Nataru 2025

Redaksi
Editor : Redaksi
High Level Meeting (HLM) dalam rangka mengendalikan laju inflasi Jelang Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025.
High Level Meeting (HLM) dalam rangka mengendalikan laju inflasi Jelang Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025.

REPUBLIKNEWS.CO.ID, LUWU UTARA — Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Luwu Utara menggelar High Level Meeting (HLM) dalam rangka mengendalikan laju inflasi Jelang Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025.

Rapat yang dilaksanakan di Ruang Command Center, Kantor Bupati Luwu Utara, Jumat, (20/12/2024) dipimpin oleh Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriani.

Kabupaten Luwu Utara dan sebagian besar wilayah di Sulawesi Selatan diketahui telah memasuki musim penghujan, kondisi tersebut biasanya berdampak pada pasokan beberapa bahan makanan, beberapa komoditas yang perlu diantisipasi kenaikannya seperti cabai rawit, bawang merah, bawang putih, sayur-sayuran, dan lain-lain.

Baca Juga : Bupati Lutra Usul Intervensi Irigasi Teknis Untuk Ketahanan Pangan

Sebagai pimpinan rapat, Indah memastikan kepada semua stakeholder untuk melaksanakan tanggung jawab dan peran sebaik mungkin.

“Masing-masing kita melakukan peran dan tanggung jawab semassif mungkin, baik itu memastikan ketersediaan pasokan hingga kepada proses pengawasan distribusi komoditi kebutuhan masyarakat baik itu subsidi maupun non subsidi,” ungkap Indah.

Indah pun berharap bahwa menjelang Nataru 2025 ini tidak ada kendala yang berarti.

Baca Juga : HUT Ke-25 DWP Peringati Hari Ibu, Indah Putri Indriani : Momentum Menghargai Kehadiran Perempuan

“Kita doakan jelang Nataru 2025 ini, semoga tidak ada kendala baik itu pasokan, keterjangkauan harga, proses distribusi dan yang paling penting tidak ada kendala komunikasi kepada kita semua sehingga kalau pun ada masalah kita bersama mencarikan jalan keluarnya,” terangnya.

Sebelumnya Kepala BPS, Idiel Fitri menyampaikan perlunya pemantauan harga dilakukan berkala untuk mengurangi spekulasi harga yang berlebihan utamanya yang ada di pasar-pasar.

“Jelang akhir tahun, program pangan murah dapat dilaksanakan oleh pemerintah dengan memfasilitasi pertemuan langsung antara petani dan konsumen di setiap kecamatan, dapat juga melibatkan Bulog, toko-toko grosir, tengkulak, maupun distributor yang ada di Kabupaten Luwu Utara. Pemantauan harga perlu dilakukan berkala untuk mengurangi spekulasi harga yang berlebihan,” jelasnya.

Baca Juga : Indah Putri Indriani Kukuhkan 1.840 Pejabat Fungsional

Diketahui rapat tersebut dihadiri oleh Kelapa BPS Luwu Utara, unsur Forkopimda, pimpinan PD terkait, Perbankan, BPS, Bulog, Pertamina, Kantor Pajak, distributor dan agen, serta stakeholder lainnya. (*)

Redaksi Republiknews.co.id menerima naskah laporan citizen (citizen report). Silahkan kirim ke email: [email protected] atau Whatsapp +62 813-455-28646