0%
logo header
Senin, 08 Januari 2024 14:33

Baru 2 Bulan Pulih, Jaringan Telkomsel di Merauke Rusak Lagi, Usaha Ekonomi Rakyat Online Lumpuh

Mulyadi Ma'ruf
Editor : Mulyadi Ma'ruf
Kantor Telkom Indonesia Daerah Kabupaten Merauke, Papua Selatan. (Foto: Hendrik Resi / republiknews.co.id)
Kantor Telkom Indonesia Daerah Kabupaten Merauke, Papua Selatan. (Foto: Hendrik Resi / republiknews.co.id)

REPUBLIKNEWS.CO.ID, MERAUKE — Jaringan Telkomsel di Kabupaten Merauke Provinsi Papua Selatan yakni layanan internet (4G) kembali mengalami gangguan atau kerusakan sejak 4 Januari 2024 sekitar pukul 11.50 WIT.

Padahal jaringan internet ini baru saja pulih dari kerusakannya yang terakhir di 16 September 2023 dan kembali normal pada pertengahan Oktober 2023 lalu.

Terhitung baru dua (2) bulan lebih mengalami pemulihan. Namun, kerusakan layanan internet 4G serupa kembali terjadi di awal Januari 2024 ini.

Baca Juga : Kejari Merauke Sidik Perkara Dugaan Tipikor Pembangunan Lanjutan Kantor Bupati Baru Boven Digoel

Dampak kerusakan jaringan internet ini menyebabkan lumpuhnya sejumlah usaha ekonomi masyarakat berbasis online di Merauke.

Salah seorang ibu rumah warga Jl. Timor Merauke Elisabeth Kartini yang berprofesi sebagai penjual perabot rumah tangga online mengeluh, dampak dari matinya jaringan internet menyebabkan lumpuhnya aktivitas bisnisnya yang dilakukan secara daring. Dia terpaksa harus beralih ke usaha jualan lain demi memenuhi ekonomi keluarganya.

“Selama jaringan internet ini rusak, saya tidak bisa menjual sama sekali perabot rumah tangga secara daring. Saya terpaksa harus beralih usaha dengan menjual galon, minyak tanah yang saya lakukan secara offline dari rumah ke rumah.

Baca Juga : Rumah Perjuangan Paslon Bupati Hendrik-Riduwan di Distrik Kurik Merauke Diresmikan

“Tentu, pendapatan yang saya peroleh tidak sebanding dengan yang saya lakukan secara daring. Yang jelas menurun. Abis, mau bagaimana lagi, saya harus berjualan demi kebutuhan hidup,” keluh Elisabet kepada media ini ketika ditemui di kediamannya di Jl. Timor Merauke, Minggu (07/01/2024).

Hal senada juga dikeluhkan pengendara Gojek Online, Yeri Timor kepada media ini. Yeri mengeluhkan bahwa sejak jaringan internet di Merauke menghilang aktivitas Gojeknya lumpuh total. Dampaknya, pendapatan ekonominya nihil.

“Pendapatan kami justru tidak ada sama sekali selama jaringan internet mati dari hari pertama sampai saat ini. Kita tidak ada pemasukan. Dan kerusakan ini bukan baru kali ini, tapi sudah ke sekian kalinya,” tutur Yeri Timor.

Baca Juga : Plat Kendaraan Bermotor di Papua Selatan Resmi Berganti dari PA ke PS

Dampak kerusakan jaringan internet, lanjutnya, juga menjadi kendala bagi rekan-rekan se profesinya yang masih memiliki tunggakan kredit sepeda motor gojek di bank. Mengingat dengan tidak adanya pemasukan hariannya dari gojek online, mereka terpaksa harus mencari solusi alternatif untuk menutupi tunggakan kredit.

“Banyak teman-teman yang masih punya kredit di bank, terpaksa harus cari jalan lain untuk menutupi angsuran kreditnya. Entah, dengan cara apa yang penting bisa melunasi uang kredit di bank. Itulah kesulitan yang kami rasakan akibat kerusakan jaringan internet,” bebernya.

Sementara itu, PT Telkom Group merilis penurunan kualitas layanan internet disebabkan terjadinya gangguan SKKL SMPCS di ruas Merauke-Timika pada kilometer 138 dari STO Merauke dengan kedalaman 42m (segmen laut) yang menyebabkan service Telkom Group area Merauke mengalami penurunan layanan.

Baca Juga : Sekda Papua Selatan Tegaskan Pejabat Pemprov Wajib Mundur Jika Maju Calon Kepala Daerah

Kepala Kantor Daerah Telkom (Kakandatel) Merauke Justino Fernandes menyebut langkah mitigasi terhadap gangguan/ kerusakan SKKL SMPCS, layanan Telkom Group area Merauke telah dialihkan menggunakan backup link Palapa Ring Timur dan satelit dengan kapasitas yang terbatas.

“Telkom telah berupaya maksimal untuk langkah perbaikan sehingga layanan telekomunikasi dan internet dapat normal kembali. Telkom Group melalui Witel Papua akan terus menyampaikan informasi perkembangan dan pemulihan Telkom sebagai langkah antisipasi dan bagian dari keterbukaan informasi,” tandas Justino Fernades dalam rilisnya. (*)

Penulis : Hendrik Resi
Redaksi Republiknews.co.id menerima naskah laporan citizen (citizen report). Silahkan kirim ke email: [email protected] atau Whatsapp +62 813-455-28646