0%
logo header
Rabu, 29 Mei 2024 14:14

Canangkan PIN Polio 2024, Kemenkes RI Sasar Lebih Dari 119 Ribu Anak di Papua Selatan

M. Imran Syam
Editor : M. Imran Syam
Sekda Papua Selatan, Maddaremmeng, memberikan tetesan vaksin polio kepada anak secara simbolis. (Foto: Pemprov PPS)
Sekda Papua Selatan, Maddaremmeng, memberikan tetesan vaksin polio kepada anak secara simbolis. (Foto: Pemprov PPS)

REPUBLIKNEWS.CO.ID, MERAUKE – Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI melalui Dirjen Pengelolaan Imunisasi mencanangkan Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio dengan menargetkan 119.928 anak usia 0-7 tahun se-Provinsi Papua Selatan sebagai sasaran vaksinasi.

Upaya preventif Kemenkes RI ini dalam rangka menangkal penularan wabah polio pada anak di 4 kabupaten se Papua Selatan. Wabah polio telah ditingkatkan statusnya sebagai kejadian luar biasa (KLB) di Kabupaten Asmat, dimana satu pasien anak tertular polio dan langsung ditangani Dinas Kesehatan Provinsi Papua Selatan.

Dengan kejadian luar biasa (KLB) Polio di Kabupaten Asmat, Direktorat Pengelolaan Imunisasi Kemenkes RI bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi Papua mencanangkan PIN Polio secara serentak di empat (4) kabupaten yakni Merauke, Mappi, Asmat dan Boven Digoel, Senin (27/05/2024).

Baca Juga : Kejari Merauke Sidik Perkara Dugaan Tipikor Pembangunan Lanjutan Kantor Bupati Baru Boven Digoel

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Papua Selatan, dr. Benedicta C. Herlina Rahangiar menerangkan, pencanangan PIN Polio 2024 dilakukan serentak dengan jam dan waktu yang sama di empat (4) kabupaten di Papua Selatan yakni Kabupaten Merauke, Mappi, Asmat dan Boven Digoel.

“Di Kabupaten Merauke PIN Polio dilaksanakan di TK Santa Maria Fatimah Kelapa Lima, di Boven Digoel di PAUD Anugerah kilometer 4 Tanah Merah, di Mappi di GOR Jalan Bawape Kepi dan di Asmat dilaksanakan di lapangan Yos Soedarso Agats,” kata Herlina Rahangiar dalam laporannya.

Herlina mengatakan, sasaran pemberian vaksinasi polio di 4 kabupaten se Papua Selatan masing-masing dirincikan, Kabupaten Merauke 44.956 anak, Asmat 33.146 anak, Mappi 25.760 anak dan Boven Digoel 16.066 anak.

Baca Juga : Rumah Perjuangan Paslon Bupati Hendrik-Riduwan di Distrik Kurik Merauke Diresmikan

“Di Merauke, PIN Polio diberikan secara simbolis kepada 100 anak dari TK Santa Maria Fatimah dan TK Melati. Selanjutnya pelaksanaan PIN Polio akan dilakukan di setiap fasilitas kesehatan (Puskesmas dan Posyandu) yang telah diatur di masing-masing kabupaten,” jelasnya.

Senada dengan itu, Direktur Pengelolaan Imunisasi Kemenkes RI, dr. Prima Yosephine Berliana Yumiur Hutapea menyebutkan bahwa Indonesia terkategori negara yang berisiko tinggi terpapar polio. Selama pandemi Covid 19 pencapaian cakupan imunisasi polio belum maksimal.

Kejadian luar biasa (KLB), lanjutnya, masih dialami di beberapa daerah di Indonesia  tahun 2022, mulai dari Aceh, selanjutnya Kalimantan Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur. Kemudian di tahun 2024 ditemukan kasus polio di Papua Tengah, Papua Pegunungan dan Papua Selatan.

Baca Juga : Plat Kendaraan Bermotor di Papua Selatan Resmi Berganti dari PA ke PS

“Kita berharap adanya dukungan dan kerjasama semua pihak, sehingga vaksinasi polio di Papua Selatan dapat tercapai dan optimal,” harap dr. Prima Yosephine Berliana Yumiur Hutapea.

“Kita sudah mendapatkan sertifikat bebas polio tahun 2014, sekarang kita harus berjuang bersama untuk perjuangkan status bebas polio. Kami putuskan kegiatan tambahan polio PIN selenggarakan total di Indonesia,” sebutnya.

Sementara itu, Sekda Provinsi Papua Selatan, Maddaremmeng mengajak warga masyarakat mewaspadai wabah polio dengan melakukan pencegahan melalui vaksinasi pada Pekan Imunisasi Nasional (PIN) yang digalahkan oleh pemerintah pusat melalui Kementerian Kesehatan RI.

Baca Juga : Sekda Papua Selatan Tegaskan Pejabat Pemprov Wajib Mundur Jika Maju Calon Kepala Daerah

“Intinya bahwa polio ini sangat berbahaya dan kita tangani secara bersama, seperti yang saya sampaikan bahwa 2014 itu kita sudah bebas polio, tapi kenapa? Kita bisa ada polio lagi, berarti ada permasalahan” mendasar dalam pengelolaan kesehatan kita, termasuk dengan vaksinasi kita yang tidak disiplin,” kata Sekda Maddaremmeng.

Ia mengatakan, pemberian vaksin pencegahan polio perlu digiatkan secara rutin dan teratur. Pemerintah provinsi akan terus menyusun program vaksinasi pencegahan polio melalui Dinas Kesehatan Provinsi Papua Selatan dalam rangka mencegah polio pada anak bawah umur.

“Kalau misalnya kita disiplin untuk melakukan vaksinasi, pasti polio bisa kita cegah. Kalau tidak salah kita di Indonesia ini dulu sudah wajib ya, tetanus, polio kalau baru lahir. Nah, makanya mungkin kedepan ini kita harus gencar kembali.”

Baca Juga : Sekda Papua Selatan Tegaskan Pejabat Pemprov Wajib Mundur Jika Maju Calon Kepala Daerah

“Kedepan di samping kita sukseskan imunisasi, kita ada target 119.928 anak yang harus diimunisasi. Jadi minimal 95 persen kita harus mendapatkan imunisasi lengkap itu sebanyak 4 kali. Kita harus pikirkan bersama  cara mengatasi polio. Tokoh agama dan tokoh masyarakat kita minta bantu sosialisasikan dan mengingatkan kepada warga,” tutup Sekda. (*)

Penulis : Hendrik Resi
Redaksi Republiknews.co.id menerima naskah laporan citizen (citizen report). Silahkan kirim ke email: [email protected] atau Whatsapp +62 813-455-28646