REPUBLIKNEWS.CO.ID, JOMBANG — Saat zaman serba maju dan mulai berubah, polisi juga dituntut untuk dapat menyesuaikan diri dengan kebiasaan dan adat istiadat suatu daerah utamanya dalam memberikan rasa aman dan nyaman pada warganya.
Ada banyak cara dalam mensosialisasikan program kepolisian. Mulai dari kunjungan ke warga, membuat konten sosial media ataupun hal kreatif lainnya.
IPTU Sartono merupakan seorang polisi yang berbeda dari yang lain. Ia merupakan anggota Polres Jombang yang bertugas sebagai Kaurbinops Satuan Lalu Lintas.
Baca Juga : Profil Syahruni Haris, Calon Wakil Ketua DPRD Bulukumba
Di luar tugas sebagai polisi, ia mendedikasikan diri untuk mengabadikan atau uri-uri budaya leluhur yakni wayang kulit.
Didukung lingkungan, Sartono yang awalnya diajari langsung oleh orangtuanya terus melestarikan budaya leluhur. Apalagi wayang bisa menjadi media untuk mensosialisasikan program kepolisian kepada masyarakat secara humanis.
“Dulu (belajar wayang) diajari secara langsung oleh ayah saya,” kata Sartono yang merupakan putra dari seorang pemerhati wayang kulit ini, Rabu (24/08/2022).
Baca Juga : Bertengger Diposisi Puncak, Polda Jatim Dapat Apresiasi Komisi III DPR RI
Karena kemampuannya menjadi dalang, Iptu Sartono aktif sebagai penggiat Polisi Sahabat Anak.
Di sela waktu senggangnya, Sartono juga kerap pentas atau manggung dalam acara bersih desa dan di berbagai instansi Pemkab Jombang dengan Wayang Kulit Lalu lintas. Utamanya wilayah Jawa Timur, Sartono menjadi terkenal karena kebisaannya ini.
“Kita mensosialisasikan program kepolisian kepada masyarakat secara humanis melalui wayang kulit. Dan alhamdulillah bisa diterima oleh masyarakat,” jelas Sartono.
Baca Juga : Polda Jatim Sudah Distribusikan 13.705 Paket Sembako Dampak Kenaikan BBM
Kapolda Jatim Irjen Pol. Nico Afinta melalui Kapolres Jombang AKBP Moh. Nurhidayat, menyampaikan rasa bangga dan mendukung terhadap kreatifitas atau inovasi anggota, khususnya yang berkaitan dengan seni budaya.
Karena menurut Nico, seni dan budaya adalah salah satu media yang efektif digunakan untuk memupuk rasa kebersamaan dan persatuan bangsa.
“Sekaligus menjadi sarana penyampaian pesan yang efektif dalam mewujudkan terpeliharanya kondusifitas Kamtibmas,” tutupnya.