0%
logo header
Rabu, 22 Mei 2024 16:07

Ceramah Kebinekaan Ustadz Anwar Zahid Bakar Semangat Umat Muslim di Merauke

M. Imran Syam
Editor : M. Imran Syam
Ribuan umat Muslim memadati lapangan Kapsul Waktu pada momen Halal Bi Halal. (Foto: Hendrik Resi / republiknews.co.id)
Ribuan umat Muslim memadati lapangan Kapsul Waktu pada momen Halal Bi Halal. (Foto: Hendrik Resi / republiknews.co.id)

REPUBLIKNEWS.CO.ID, MERAUKE – Ustadz kondang kelahiran Bojonegoro Jawa Timur, K. H. Anwar Zahid membakar semangat umat Muslim di Merauke melalui ceramah tentang pentingnya persatuan di tengah kebinekaan atau keragaman masyarakat Papua Selatan pada momen Halal Bi Halal di lapangan Monumen Kapsul Waktu Merauke, Selasa (21/05/2024).

Momen Halal Bi Halal yang dihelat oleh Pemerintah Provinsi Papua Selatan dipadati oleh ribuan umat Muslim di Merauke dari berbagai suku, ras dan golongan. Hadir Pj. Gubernur Papua Selatan, Apolo Safanpo dan seluruh pejabat Forkopimda serta undangan dari berbagai etnis Nusantara.

Awan mendung dan gerimis hujan, tidak mengendurkan semangat ribuan umat yang hadir untuk mendengarkan ceramah atau siraman rohani Ustadz K.H. Anwar Zahid yang terus menggelorakan semangat Bhineka Tunggal Ika (Berbeda-beda Tetapi Satu Jua) dalam tatanan masyarakat Papua Selatan yang multi etnis dan agama.

Baca Juga : Kejari Merauke Sidik Perkara Dugaan Tipikor Pembangunan Lanjutan Kantor Bupati Baru Boven Digoel

Dalam ceramah rohaninya, Ustadz K.H. Anwar Sahid menekankan pentingnya merajut perbedaan dalam kebersamaan hidup dan persaudaraan antar sesama umat Muslim maupun Non Muslim (Katolik, Protestan, Hindu, Budha dan Kongfutsu) dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

“Kita bangga dengan Indonesia, negeri yang dianugerahi Tuhan dengan berbagai sumber kekayaan alam. Di Papua, kita punya tambang emas terbesar di dunia yang dilirik banyak negara. Kita punya macam-macam etnis, suku, budaya, bahasa, adat istiadat, agama, ras dan golongan, tetapi bisa hidup rukun dan berdampingan dalam keberagaman,” ungkap Ustadz Anwar Sahid.

Ustadz Anwar mencontohkan negara-negara di Timur Tengah yang memiliki satu suku, satu bahasa, satu agama, ras dan golongan, namun saling bermusuhan, perang saudara yang menyebabkan negaranya hancur berantakan.

Baca Juga : Rumah Perjuangan Paslon Bupati Hendrik-Riduwan di Distrik Kurik Merauke Diresmikan

“Hari ini kita dikasih pelajaran sama Allah Tuhan Yang Maha Kuasa bahwa perbedaan itu indah, perbedaan itu cantik, perbedaan adalah wahana untuk saling melengkapi, saling menunjang dan menguatkan. Perbedaan bukanlah alat untuk bermusuhan,” kata Ustadz Anwar.

“Perbedaan bukan alat untuk kita menonjolkan diri, tetapi untuk kita saling mendukung dan mengokohkan untuk membentuk negara dalam wadah persatuan. Contoh konstruksi gedung. Ada besi, ada pasir, semen dan batu, masing-masing saling mengait dan mengokohkan menjadi sebuah bangunan utuh dan kokoh,” sambungnya.

Ia mengajak seluruh umat baik Muslim maupun non Muslim di Papua Selatan untuk menjalin silaturahmi dan membina kerukunan, toleransi dan persaudaraan di antara perbedaan dan keragaman dalam bingkai persatuan dan kesatuan NKRI.

Baca Juga : Plat Kendaraan Bermotor di Papua Selatan Resmi Berganti dari PA ke PS

Sementara itu, Penjabat (Pj) Gubernur Papua Selatan, Apolo Safanpo menyampaikan apresiasi atas kehadiran KH. Anwar Zahid yang memberikan pencerahan dan siraman rohani yang membangun kerukunan dan persatuan antar umat di Provinsi Papua Selatan dalam momentum Halal Bi Halal.

Menurut Apolo Safanpo, tradisi Halal Bi Halal di Indonesia dianggap sebagai momentum penting untuk mempererat tali silaturahmi dan memaafkan satu sama lain, setelah sebulan menjalani ibadah puasa di bulan Ramadan dan merayakan Idul Fitri.

“Kegiatan ini tidak hanya menjadi wadah bagi masyarakat Papua Selatan untuk bersilaturahmi, tetapi juga menjadi ajang untuk memperkokoh persatuan dan kesatuan di tengah perbedaan,” ucap Apolo Safanpo.

Baca Juga : Sekda Papua Selatan Tegaskan Pejabat Pemprov Wajib Mundur Jika Maju Calon Kepala Daerah

“Halal Bi Halal merupakan momen yang memperlihatkan kekayaan budaya dan kebersamaan masyarakat di Papua Selatan. Oleh karena itu marilah kita memberikan waktu untuk mendengarkan ceramah dan semoga ceramah pada hari ini dapat memberikan manfaat bagi kita sekalian,” tandasnya (*)

Penulis : Hendrik Resi
Redaksi Republiknews.co.id menerima naskah laporan citizen (citizen report). Silahkan kirim ke email: [email protected] atau Whatsapp +62 813-455-28646