0%
logo header
Selasa, 14 Maret 2023 19:38

Disketapang Wakatobi Sosialisasi Penanganan Kerawanan Pangan

Arnas Amdas
Editor : Arnas Amdas
Dinas ketahanan pangan Wakatobi bersama peserta sosialisasi. (Ist)
Dinas ketahanan pangan Wakatobi bersama peserta sosialisasi. (Ist)

REPUBLIKNEWS.CO.ID, WAKATOBI — Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Wakatobi melalui Dinas Ketahanan Pangan (Disketapang) melaksanakan  sosialisasi penanganan kerawanan pangan.

Kegiatan tersebut dilaksanakan di aula Vila Nadila Wangiwangi, Selasa (14/03/2023) dengan menyasar kelompok masyarakat yang masuk lokus rentan pangan prioritas satu dan prioritas dua untuk wilayah Wangi-Wangi dan Wangi-wangi Selatan.

Kegiatan ini juga melibatkan pengurus PKK Kecamatan Wangi-wangi dan Wangi-wangi Selatan.

Baca Juga : Srikandi Tangguh PLN Lalui Segala Tantangan Wujudkan Listrik Berkeadilan di Sulselrabar

Kepala Dinas Ketahanan Pangan Wakatobi, Sulaeman mengungkapkan, sosialisasi ini bertujuan untuk  mendeteksi kejadian gejala rawan pangan dan gizi melalui sistem kewaspadaan pangan dan gizi (SKPG).

Selanjutnya, lewat sosialisasi ini pihaknya juga dapat mengetahui daerah-daerah rawan pangan di Wakatobi, mencegah terjadinya rawan pangan serta meningkatkan kemampuan petugas dalam menganalisis situasi pangan dan gizi dalam mengantisipasi terjadinya rawan pangan.

“Diharapkan dari kegiatan adalah meningkatkan sistem kewaspadaan Pangan dan Gizi (SKPG) pemerintah kabupaten Wakatobi lewat Dinas Ketahanan Pangan pada bidang ketersediaan dan kerawanan pangan,” ucap Sulaeman.

Baca Juga : Safari Ramadan di Pulau Tomia, Bupati Haliana Serahkan Bantuan Pembangunan Masjid Ratusan Juta

Menurutnya amanat undang-undang No 18 Tahun 2012 tentang ketahanan mengatakan bawah ketahanan pangan adalah kondisi tentang Pangan, ketahanan pangan didefinisikan sebagai kondisi terpenuhinya pangan bagi negara sampai dengan perseorangan, yang tercermin dari tersedianya pangan yang cukup, baik jumlah maupun mutunya, aman, beragam, bergizi, merata, dan terjangkau serta tidak bertentangan dengan agama, keyakinan.

“Sebagaimana diamanatkan oleh badan pangan nasional dimana kita beri amat untuk melakukan pengkajian, pengembangan ketahanan pangan nasional,” tukasnya.

Bupati Wakatobi diwakili oleh Staf ahli kemasyarakatan dan Sumber Daya Manusia Wakatobi, H. Muhammad Yunus Yusuf mengungkapkan, ketahanan pangan merupakan salah satu program unggulan Pemkab Wakatobi selain sektor pariwisata dan kelautan dan perikanan.

Baca Juga : Gandeng Baznas, Bupati Haliana Serahkan Bantu Beras Kepada Lansia di Pulau Tomia

“Sehingga penanganan kerawanan pangan di Wakatobi harus betul-betul diseriusi agar masalah yang dihadapi masyarakat bisa diatasi dengan kepentingan daerah dan masyarakat,” tukasnya.

Katanya, program ini akan selalu dikolaborasikan dengan seluruh stakeholder terkait agar seluruh permasalah sosial masyarakat menyangkut kerawanan pangan, ketersediaan pangan, distribusi pangan, betul-betul bisa dirasakan manfaatnya oleh masyarakat Wakatobi secara konsisten dan berkelanjutan.

“Dengan demikian pemerintah daerah akan selalu berupaya dan selalu mendorong kegiatan positif seperti ini agar dimasa yang akan datang program penanganan pangan, program penanganan stunting, penanganan gizi buruk dan lain-lain bisa sejalan dengan visi daerah yang sudah ditetapkan,” ujarnya.

Baca Juga : Loka POM Kota Baubau Awasi Makanan Kemasan di Wakatobi

Perlu diketahui, data ketersediaan  ketahanan panganan Wakatobi pada tahun 2022 sebesar 1,683 Kg per kapita perhari, ketersediaan energi 2.827 KKal per kapita perhari, ketersediaan protein 79,37 gram per kapita perhari, dan pencapaian skor pola harapan atau PPH sebesar 81’78.

Penulis : Gayus Irawadi
Redaksi Republiknews.co.id menerima naskah laporan citizen (citizen report). Silahkan kirim ke email: [email protected] atau Whatsapp +62 813-455-28646