REPUBLIKNEWS.CO.ID, KUKAR – Kepala Dispora Kukar, Aji Ali Husni, menyatakan komitmennya untuk terus memperkuat kapasitas pemuda di tingkat kecamatan. Salah satunya dengan memastikan sekretariat KNPI yang tersebar di 20 kecamatan dapat difungsikan maksimal sebagai pusat kegiatan pemuda.
Setelah pelantikan kepengurusan KNPI tingkat kecamatan, Dispora langsung melakukan konsolidasi dan bersepakat untuk segera mengaktifkan kembali bangunan sekretariat yang selama ini belum dimanfaatkan optimal.
“Rencana akan dibantu, dari air, lampu, sampai jaringan internet (speedy),” tuturnya, Sabtu (03/05/2025).
Baca Juga : DPMD Kukar Matangkan Strategi Penetapan Masyarakat Adat Kedang Ipil
Tak hanya infrastruktur, anggaran untuk program pelatihan, penguatan organisasi, hingga peningkatan sarana dan prasarana telah disiapkan dalam APBD tahun ini. Dispora bertekad agar semua bidang di KNPI bergerak secara seimbang dan merata.
Dalam praktiknya, pemuda di Kukar diarahkan tidak hanya aktif di kegiatan olahraga atau seremoni, tetapi juga diberdayakan dalam bidang produktif. Salah satu program yang sedang disiapkan adalah pelatihan berbasis pertanian modern yang melibatkan OPD-OPD seperti Dinas Pertanian, Perdagangan, Koperasi, dan UMKM.
“KNPI akan kami dorong berkolaborasi lintas sektor, karena kebutuhan pemuda hari ini sangat luas. Kita ingin mereka punya peran nyata dalam pembangunan lokal,” tambahnya.
Baca Juga : DPMD Kukar Dorong BUMDes Gandeng Perusahaan untuk Perkuat Ekonomi Desa
Program pemuda tani jadi salah satu fokus baru. Dispora ingin mengubah persepsi bahwa bertani itu pekerjaan kotor. Pemuda justru bisa mengelola pascapanen dan masuk dalam rantai distribusi dengan pendekatan teknologi dan digitalisasi.
Langkah ini sejalan dengan arahan Bupati Kukar yang mendorong terwujudnya petani modern. Dengan model seperti ini, pemuda tidak hanya menjadi konsumen pembangunan tapi juga aktor utama dalam pengembangan ekonomi daerah.
Dispora Kukar berharap bahwa dengan ekosistem yang dibangun secara kolaboratif, KNPI tidak hanya menjadi organisasi nama, tetapi menjadi ruang aktualisasi pemuda yang nyata di masyarakat. “Kita tidak bicara teori saja. Sudah ada langkah, dan pemuda kita mulai bergerak,” pungkasnya.