0%
logo header
Jumat, 03 Januari 2025 18:34

Gowa Masuk Wilayah Hujan Lebat, Masyarakat Diminta Terus Waspada

Chaerani
Editor : Chaerani
Bupati Gowa Adnan Purichta Ichsan. (Dok. Humas Gowa)
Bupati Gowa Adnan Purichta Ichsan. (Dok. Humas Gowa)

REPUBLIKNEWS.CO.ID, GOWA — Kabupaten Gowa menjadi salah satu wilayah dengan intensitas hujan lebat. Hal tersebut berdasarkan rilis Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika (BMKG) terkait prakiraan cuaca di Sulawesi Selatan selama periode 2 hingga 7 Januari 2025.

Bupati Gowa, Adnan Purichta Ichsan meminta masyarakat untuk selalu waspada selama memasuki cuaca ektrem. Apalagi, Kabupaten Gowa masuk dalam salah satu daerah di Sulawesi Selatan yang cukup rawan terjadinya bencana banjir dan longsor.

“Gowa masuk dalam salah satu daerah di Sulsel yang intensitas hujannya cukup tinggi sehingga diminta untuk kita melakukan waspada. Jadi kami sampaikan kepada seluruh masyarakat untuk bisa mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan sehingga kita sama-sama berusaha dan berdoa semoga tidak terjadi hal-hal yang kita tidak inginkan,” terangnya, dalam keterangannya, kemarin.

Baca Juga : Forum Perangkat Daerah Inspektorat Makassar 2025, Tekankan Tata Kelola Pemerintahan yang Bersih dan Akuntabel

Lanjutnya, sebagai upaya dalam melakukan penanganan di tengah cuaca ekstrem ini, pemerintah daerah telah mendirikan posko siaga bencana yang dipusatkan di Kantor BPBD Gowa, Jalan Tumanurung, Kota Sungguminasa. Dalam posko tersebut telah dilengkapi dengan peralatan evakuasi.

“Kami sejak awal memasuki musim hujan telah mendirikan posko siaga bersama dan selama 24 jam. Disana juga ada personil yang siaga dengan peralatannya. Seperti perahu karet yang sering digunakan dalam mengevakuasi,” terangnya.

Olehnya, ia pun meminta siapapun masyarakat yang mengalami keadaan darurat agar dapat menghubungi posko siaga yang ada atau dengan menghubungi layanan kontak 0853 4141 3636.

Baca Juga : Anggota Komisi XIII DPR RI Meity Rahmatia Apresiasi Program Pembinaan di Lapas Kelas I Makassar

Adnan berharap, dengan berbagai upaya yang dilakukan termasuk bantuan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Pusat sebesar Rp719.936.000 dapat bermanfaat untuk kebutuhan masyarakat dalam penanganan bencana.

“Kami telah menerima bantuan yang terdiri dari dana siap pakai Rp200 juta, dan bantuan logistik atau peralatan senilai Rp519 juta,” harapnya.

Sementara, Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menerangkan, dalam sepekan curah hujan sedang sampai sangat lebat berpotensi terjadi beberapa daerah di Sulawesi Selatan. Di antaranya, Kabupaten Selayar, Bulukumba, Gowa, Sinjai, Bone, dan Maros.

Baca Juga : PLN Ajak IPP Satukan Langkah Sukseskan Transisi Energi Demi Dukung Ketahanan Pangan

“Selain itu juga terjadi di Pangkep, Barru, Wajo, Sidrap, Pinrang, Bantaeng, Luwu, Luwu Utara, Luwu Timur, Toraja Utara, Kota Makassar, Parepare dan Palopo sehingga daerah tersebut perlu waspada dan melakukan penanganan sesuai dengan potensi wilayah masing-masing,” ungkapnya.

Di tempat yang sama, Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto mengatakan, pada periode 2023 merupakan tahun dengan jumlah kejadian bencana tertinggi dengan jenis bencana yang paling sering terjadi adalah cuaca ekstrem 45,51 persen, diikuti bencana banjir 33,71 persen, dan tanah longsor 10,67 persen. Sehingga dapat disimpulkan jenis bencana yang mendominasi di wilayah Sulsel adalah bencana hidrometeorologi basah.

“Mayoritas wilayah mengalami intensitas curah hujan yang tinggi yang menyebabkan terjadinya luapan air sungai, dan banjir, serta tanah longsor. Selain itu kejadian cuaca ekstrem menyebabkan angin kencang,” sebutnya.

Redaksi Republiknews.co.id menerima naskah laporan citizen (citizen report). Silahkan kirim ke email: [email protected] atau Whatsapp +62 813-455-28646