REPUBLIKNEWS.CO.ID, MAKASSAR — Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Sulawesi selatan (Sulsel) menggelar Unjuk rasa di depan kantor DPRD Kota Makassar Rabu (020/5/2018).
Puluhan mahasiswa IMM yang menggelar aksi tersebut diserap aspirasinya oleh Ketua Komisi D DPRD Makassar, H. Sampara Sarif, Anggota Dewan Komisi D Basdir dan Wakil Ketua Komisi B DPRD Makassar, Iqbal Djalil di ruang badan anggaran.
Beberapa tuntutan yakni Masalah pemerataan pendidikan di Kota Makassar dan juga mengenai PP Presiden tentang tenaga kerja asing.
Baca Juga : New Fortuner 2024 akan Launching di Event Toyota SERU
“Tiap warga negara berhak untuk mendapatkan pendidikan, tapi masih banyak anak-anak di Kota Makassar yang belum mendapatkan pendidikan. Utamanya anak-anak yang dipanti asuhan dan kita ketahui yang diterima tenaga ahli tapi kenyataannya tenaga kerja kasar ikut juga diimpor dari luar negeri,” paparnya
Iqbal Djalil yang juga sekaligus Alumni IMM menyempatkan bertemu dengan puluhan unjuk rasa itu.
Menanggapi hal itu, Ust. Ije sapaan akrab Iqbal Djalil, mengapresiasi aspirasi mahasiswa dengan motivasi dan dorongan bahwa benar adanya untuk menuntut pemerataan pendidikan di Kota Makassar.
Baca Juga : September Bersama Smart Upgrade by Kalla Toyota, Kian Mudah Miliki Kendaraan Impian
“Terkait dengan keinginan mereka untuk menjadikan pendidikan yang berkualitas, tidak salah karena bagian terkait permasalahan pendidikan itu ada di Komisi D. Secara keseluruhan kami lakukan pengawasan pendidikan yang saat ini terjadi,” jelasnya.
“Dipermasalahan tenaga kerja yang seharusnya tenaga lokal bisa mengerjakannya. Saya sangat setuju ini dikaji ulang. Karena ini bisa jadi seakan-akan kita dijajah di negara sendiri,” tambah dia
Ust. Ije kemudian berharap dengan adanya suara dari IMM ataupun komunitas lain untuk memajukan Kota Makassar, ini dijadikan kajian untuk Anggota Dewan.
Baca Juga : Dorong Pelindungan Konsumen, OJK Telah Sanksi 194 PUJK
“Dengan adanya masukan dari mahasiswa ini adalah barang bagi kami untuk dievaluasi,” tutupnya.
