0%
logo header
Kamis, 17 Februari 2022 22:44

Indonesia Dorong Sinergi dan Kolaborasi G20 Rumuskan Kebijakan Fiskal dan Moneter

Redaksi
Editor : Redaksi
Presiden RI Joko Widodo, membuka Pertemuan Pertama Para Menteri dan Gubernur Bank Sentral G20 atau the 1st Finance Ministers and Central Bank Governors Meeting – G20, secara virtual dari Istana Kepresidenan Bogor, Kamis (17/02/2022).
Presiden RI Joko Widodo, membuka Pertemuan Pertama Para Menteri dan Gubernur Bank Sentral G20 atau the 1st Finance Ministers and Central Bank Governors Meeting – G20, secara virtual dari Istana Kepresidenan Bogor, Kamis (17/02/2022).

REPUBLIKNEWS.CO.ID, JAKARTA — Presiden Joko Widodo mendorong sinergi semua pihak dan kolaborasi negara-negara Group of Twenty (G20) untuk menghadapi ketidakpastian global.

Presidensi G20 Indonesia mendorong sinergi dan kolaborasi antarnegara dalam merumuskan kebijakan fiskal dan moneter yang tepat untuk mengatasi permasalahan global.

Hal tersebut disampaikan Presiden RI Joko Widodo, saat membuka Pertemuan Pertama Para Menteri dan Gubernur Bank Sentral G20 atau the 1st Finance Ministers and Central Bank Governors Meeting – G20, secara virtual dari Istana Kepresidenan Bogor, Kamis (17/02/2022).

“Indonesia sangat antusias menjalankan peran presidensi G20 untuk berkontribusi kepada dunia,” jelas Presiden Joko Widodo.

Baca Juga : Selama Andi Sudirman Jabat Gubernur, 5 PSN di Sulsel Telah Diresmikan Presiden Jokowi

Menurut Presiden Jokowi, semua negara G20 harus bekerja sama untuk mengatasi berbagai permasalahan dunia seperti inflasi yang cenderung terus meningkat, kenaikan harga pangan, hingga kelangkaan kontainer.

“Ketidakpastian global harus kita hadapi dengan sinergi dan kolaborasi. Kita harus bekerja sama mengendalikan inflasi yang cenderung meningkat, kita harus mengantisipasi kelangkaan dan kenaikan harga pangan, kita harus mengatasi kelangkaan kontainer dan rantai logistik lainnya, kita harus mencegah terjadinya kelaparan,” jelas Jokowi.

Saat situasi global seperti saat ini, Presiden Jokowi menyebut bahwa bukan saatnya bagi negara-negara untuk menonjolkan rivalitas atau membuat ketegangan baru yang mengganggu pemulihan dunia.

Baca Juga : Gubernur Andi Sudirman Sambut Kunjungan Presiden Jokowi dan Ibu Negara

Presiden meyakini, tidak ada satu negara pun yang bisa bangkit sendirian. Menurutnya, kebangkitan satu kawasan akan membangkitkan kawasan yang lainnya. Sebaliknya, keruntuhan satu kawasan akan ikut meruntuhkan kawasan yang lainnya.

“Saat ini semua pihak harus menghentikan rivalitas dan ketegangan. Kita harus fokus untuk bersinergi, untuk berkolaborasi menyelamatkan dan membangkitkan dunia tempat kita hidup untuk segera bangkit kembali, pulih kembali,” ungkapnya.

Presiden Jokowi menegaskan bahwa negara-negara G20 juga memiliki tugas untuk melakukan beberapa transformasi, antara lain mempercepat proses transisi menuju ekonomi baru, mempercepat transformasi digital yang merata dan terjangkau, dan mendukung kebangkitan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

Baca Juga : The 30th IIMS 2023 Dibuka Presiden, PLN Siap Optimalkan Ekosistem Kendaraan Listrik

Kepala Negara meyakini bahwa Pertemuan Pertama Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral G20 ini akan dapat merumuskan langkah-langkah kebijakan fiskal dan moneter yang saling bersinergi antarnegara untuk menyelesaikan permasalahan dunia.

“Kita harus berkolaborasi untuk menangani isu-isu strategis global tersebut dengan capaian-capaian yang nyata, capaian-capaian yang terukur untuk mengatasi masalah, dan juga mencegah masalah agar pertumbuhan ekonomi dunia lebih inklusif dan berkelanjutan,” imbuhnya.

Dengan mengusung semangat “Recover Together, Recover Stronger”, Indonesia mendorong pembahasan agenda-agenda prioritas dunia.

Baca Juga : Presiden Jokowi dan Presiden MBZ Resmikan Masjid Raya Sheikh Zayed di Kota Surakarta

Presiden Jokowi menjelaskan bahwa G20 harus memperkuat penguatan arsitektur kesehatan global, memfasilitasi dan membiayai transisi energi menuju ekonomi hijau, dan mempercepat transformasi ekonomi digital.

“Indonesia sangat antusias menjalankan peran Presidensi G20 untuk berkontribusi kepada dunia. Indonesia akan mendorong sinergi dan kolaborasi, termasuk sinergi dan kolaborasi antara Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral G20 dalam merumuskan kebijakan fiskal dan moneter yang tepat untuk mengatasi permasalahan dunia,” jelasnya.

Penulis : Wahyu Widodo
Redaksi Republiknews.co.id menerima naskah laporan citizen (citizen report). Silahkan kirim ke email: redaksi.republiknews1@gmail.com atau Whatsapp +62 813-455-28646