0%
logo header
Selasa, 13 Februari 2024 15:43

Jelang Ramadan, Muhammad Fauzi Minta Kemenhub Gerak Cepat Benahi Kebutuhan Transportasi Publik

Rizal
Editor : Rizal
Anggota Komisi V DPR RI dari Fraksi Partai Golkar, Muhammad Fauzi. (Foto: Istimewa)
Anggota Komisi V DPR RI dari Fraksi Partai Golkar, Muhammad Fauzi. (Foto: Istimewa)

REPUBLIKNEWS.CO.ID, MAKASSAR – Sebulan jelang memasuki bulan Ramadan, Anggota Komisi V DPR RI, Muhammad Fauzi meminta Kementerian Perhubungan (Kemenhub) segera mengambil langkah pembenahan untuk melayani kebutuhan transportasi masyarakat.

Menurutnya, Komisi V DPR RI yang membidangi infrastruktur dan transportasi tetap akan melaksanakan fungsi pengawasannya. Sekalipun saat ini disibukkan dengan agenda Pemilu Presiden dan Pemilu Legislatif, serta masa reses.

“Memasuki bulan suci ramadan yang sudah di depan mata ini, kami minta Kemenhub mempersiapkan dan memperbaiki sarana dan prasana yang dibutuhkan untuk kelancaran transportasi masyarakat, hingga puncaknya pada pelaksaan mudik lebaran mendatang,” ujar Muhammad Fauzi, Selasa (13/2/2024).

Baca Juga : Gandeng Media, Bawaslu Sulsel Perkuat Kinerja Kehumasan Jelang Pilkada Serentak 2024

Politisi Partai Golkar ini mengatakan, berdasarkan pengamatan Komisi V DPR RI di lapangan, tampaknya Kemenhub masih harus berjuang keras memenuhi kebutuhan transportasi masyarakat. Terutama untuk menjawab tingginya kebutuhan transportasi pada musim mudik lebaran.

“Saya kira masih cukup waktu bagi Kemenhub untuk melakukan langkah-langkah persiapan yang baik untuk memberikan pelayanan transportasi bagi masyarakat untuk kebutuhan ramadan dan mudik lebaran,” katanya.

“Menhub harus meningkatkan konsolidasi dan koordinasi. Paling tidak perayaan Natal dan tahun baru kemarin itu dijadikan evaluasi untuk bulan ramadan dan Hari Raya Idul Fitri agar bisa lebih baik lagi,” sambung Abang Fauzi, sapaan karibnya.

Baca Juga : Surya Paloh Imbau Kader NasDem Solid Menangkan Duet ASS-Fatma di Pilgub Sulsel 2024

Ia memaparkan bahwa semua fasilitas yang berhubungan dengan penumpang, baik di bandar udara, terminal, stasiun kereta api, dan pelabuhan, harus diutamakan.

Mulai dari kesediaan fasilitas ibadah dan kebutuhan penumpang disabilitas, semuanya harus memenuhi unsur keamanan dan kenyamanan. Kemudian ketersediaan air di toilet. Begitu pun dengan fasilitas ruang tunggu yang terkadang dipakai untuk jualan.

“Akhirnya kan ruang tunggu jadi jauh dari penumpang. Kalaupun ruang tunggunya memenuhi syarat, kadang-kadang fasilitasnya tidak memadai. Seperti tidak ada AC, tidak ada kipas angin. Bayangkan kalau musim lebaran, orang menumpuk. Ini kan tidak manusiawi-lah,” ungkap Muhammad Fauzi.

Baca Juga : Lewat CSR Penanaman Mangrove di Berbagai Daerah, Yamaha Indonesia Upayakan Reduksi Emisi Karbon

Belum lagi, katanya, antrean saat check-in pesawat. Maskapai harus menambah counter agar antrean tidak panjang.

“Ini juga jadi problematika yang masih sangat banyak, sementara harga tiket pesawat makin naik. Jadi kenaikan tiket itu tidak diimbangi dengan pelayanan. Ini yang jadi tidak seimbang,” beber suami Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriani ini.

“Akhirnya masyarakat banyak dirugikan. Cuma karena kebetulan masyarakat kita saja yang pemaaf. Kalau di negara-negara lain, mungkin akan dilaporkan ke lembaga-lembaga konsumen. Atau mungkin di masyarakat kita perlu diterapkan sosialisasi. Kalau dalam kondisi dirugikan, apa yang harus dilakukan,” ujar Abang Fauzi.

Baca Juga : Penguatan Produk Hukum Daerah, Bapemperda DPRD Sulsel Hadiri Rakornas di Kaltim

Muhammad Fauzi juga menyoroti terkait fasilitas yang ada di rest area. Menurutnya, terdapat banyak identifikasi perbaikan dari berbagai sektor, salah satunya rest area di ruas tol.

“Kemudian juga masalah di jalan tol. Rest area juga jadi hal yang sangat penting. Orang ini kan standarnya antara dua sampai tiga jam dalam perjalanan, kemudian istirahat. Karena memang perjalanannya cukup jauh,” jelasnya.

Muhammad Fauzi berharap tidak ada pembatasan waktu saat pengguna jalan beristirahat. “Kalau rest area dibatasi, kan akan menggangu. Karena orang istirahat tidak bisa dibatasi. Misalnya rest area itu penuh. Jadi orang cuma bisa gunakan cuma satu jam. Ini kan juga agak sulit karena tidur dan istirahat orang itu kan yang mengukur dirinya sendiri, bukan orang lain,” ungkapnya.

Baca Juga : Penguatan Produk Hukum Daerah, Bapemperda DPRD Sulsel Hadiri Rakornas di Kaltim

Fasilitas rest area, menurut Abang Fauzi juga sangat penting. Misalnya rambu-rambu lalu lintas dan larangan jalan yang juga harus lebih ditingkatkan.

“Kalau itu semua bisa pelan-pelan diperbaiki sebelum masuk bulan puasa dan lebaran, kalaupun nanti ada kekurangan, bisa lebih mudah antisipasinya,” katanya.

Begitu juga jalanan yang masih banyak berlubang. Katanya, jangan nanti mendekati bulan ramadan dan mudik lebaran baru dilakukan perbaikan.

Baca Juga : Penguatan Produk Hukum Daerah, Bapemperda DPRD Sulsel Hadiri Rakornas di Kaltim

“Apalagi kalau kerja bulan puasa kan, terbatas waktunya. Kalau sekarang dimaksimalkan lebih banyak waktunya. Kalau pun nanti di bulan puasa ada masalah, masih banyak jalan lubang kan tidak terlalu banyak,” ujarnya.

“Jadi persiapan pada sebuah momentum itu menjadi sangat penting. Persiapan, konsolidasi, koordinasi, itu menjadi bagian dalam sebuah proses menunju sebuah keberhasilan,” tutup Muhammad Fauzi. (*)

Redaksi Republiknews.co.id menerima naskah laporan citizen (citizen report). Silahkan kirim ke email: [email protected] atau Whatsapp +62 813-455-28646