0%
logo header
Senin, 31 Januari 2022 20:37

Jenazah Bayi Dibonceng Motor, Pihak RS Pancaitana Bone Meminta Maaf

Arnas Amdas
Editor : Arnas Amdas
Rumah Duka Bayi yang terletak di Lingkungan Batu Lappa, kelurahan Samataring, Kecamatan Sinjai Timur, Kabupaten Sinjai.
Rumah Duka Bayi yang terletak di Lingkungan Batu Lappa, kelurahan Samataring, Kecamatan Sinjai Timur, Kabupaten Sinjai.

REPUBLIKNEWS.CO.ID, BONE — Manajemen Rumah Sakit Pancaitana Kabupaten Bone angkat bicara terkait warga Sinjai yang nekat membonceng jenazah bayinya menggunakan kendaraan sepeda motor dari Rumah Sakit menuju tempat kediaman di lingkungan Batulappa, Kelurahan Samataring, Kecamatan Sinjai Timur.

Kepala Bagian Administrasi Rumah Sakit Pancaitana Bone, Fahruddin mengklaim jika pihaknya melalui sopir telah menawarkan mobil ambulance untuk mengantar jenazah bayi namun keluarga atau ayah pasien sudah izin membawanya menggunakan sepeda motor.

“Ada usaha sebelumnya untuk menawarkan mobil ambulance kepada keluarga pasien dan bahkan sopir mengejar jenazah bayi untuk diantar namun pihak keluarga menolak,” katanya saat dikonfirmasi, Senin, (31/1/2022).

Baca Juga : Alhamdulillah! Pisang Cavendish yang Ditanam Warga di Bone dan Sidrap Telah Berbuah

Fahruddin menuturkan, untuk biaya ambulance pengantaran jenazah tergantung jarak yang ditempuh. Dan setelah dihitung dari Bone sampai di rumah duka biayanya itu sebesar Rp700 ribu.

“Tarif mobil ambulance itu ditentukan dari jarak tempuh. Namun dari informasi, lokasi pasien itu sinjai dekat kajang sehingga tarif itu ditentukan dari jaraknya,” bebernya.

Hanya saja, Fahruddin mengakui ada informasi yang terputus sehingga permintaan keluarga pasien untuk biaya pengantaran jenazah diturunkan tidak disampaikan ke manajemen mobil ambulance.

Baca Juga : Inovasi Peternakan di Cina Bone, Inseminasi Buatan Dikuatkan dengan Ketersediaan Pakan

“Kebijakan itu selalu ada yang penting dikomunikasikan. Cuman kekurangan teman-teman yang bertugas saat itu tidak melakukan konfirmasi ke kami apalagi kejadian tersebut pada malam senin dimana masih hari libur,” ucapnya.

Sebenarnya, kata Fahruddin, untuk mobil ambulance sering kita gratiskan kepada pengguna bahkan kita bayarkan free karena kami bisa menanggung bahan bakar dan seterusnya cuman hal tersebut tidak disampaikan ke pihak manajemen.

“Komunikasi terputus ke sopir, kebijakan itu bisa diambil namun pengambil keputusan tidak mendapat informasi data-datanya,” ungkapnya.

Baca Juga : Hadiri Buka Puasa Akbar dan Peringatan Malam Nuzulul Qur’an, Sofha Marwah Bahtiar Serahkan Sejumlah Bantuan

Untuk itu, pihak Rumah Sakit Pancaitana Bone melalui direktur bersama seluruh manajemen meminta maaf atas ketidaknyamanan keluarga pasien yang sesungguhnya hanya karena informasi tidak sampai. Kebijakan RS Pancaitana selalu pro masyarakat karena rumah sakit ini milik pemerintah.

“Insa Allah, kami beserta staf dengan penanggung jawab mobil ambulance akan berkunjung di rumah duka. Tentu kami punya etikad baik karena ketidaknyamanan pasien adalah tanggung jawab kami,” kuncinya.

Penulis : Asrianto
Redaksi Republiknews.co.id menerima naskah laporan citizen (citizen report). Silahkan kirim ke email: [email protected] atau Whatsapp +62 813-455-28646