REPUBLIKNEWS.CO.ID, MAKASSAR – Politisi yang pelupa bukanlah idaman. Apalagi, jika dipundaknya digantungkan sejuta harapan.
Muhammad Fauzi paham betul kalimat tersebut. Anggota DPR RI Fraksi Golkar dari Dapil Sulsel III itu pun enggan demikian. Ia memilih jalan jadi legislator yang tak pelupa. Punya kepekaan yang tinggi dan humanis.
Banyak bukti dari klaim tersebut. Satu diantaranya terlontar dari kalangan pengusaha kecil dan menengah alias UMKM di Luwu Utara, satu dari sembilan daerah asal konstituennya.
Baca Juga : Sambut Ramadan, Kakanwil Kemenkumham Sulsel Ajak Jajaran Jalankan Ibadah Dengan Khusyuk
Mas Pur, seorang penjual bakso keliling di Luwu Utara kerap kali jadi saksi kepekaan dan kepedulian Abang Fauzi, panggilan karibnya. Dagangan baksonya sering diborong habis anggota Komisi V DPR RI itu. Jika ketemu, dagangannya selalu habis. Tak bersisa.
Ia juga sering masuk area rumah jabatan Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriani. Istri tercinta Abang Fauzi. Menenteng gerobak bakso bertuliskan ‘Bakso Goyang Lidah Mas Pur‘, ia melangkah pasti. Memenuhi panggilan politisi kelahiran Jakarta, 6 September 1968 itu.
“UMKM adalah pilar untuk membangun ekonomi bangsa. Membantu UMKM artinya membantu perekonomian masyarakat kita juga,” demikian kata Abang Fauzi pada sebuah kesempatan.
Baca Juga : Pemkab Gowa Komitmen Lakukan Penghijauan Lahan Kritis di Kawasan Hutan Produksi
Sekilas mungkin hanya sebatas ujaran pemanis saja. Tapi tidak dengan pemilik 63.076 suara di Pileg 2019 lalu itu. Di setiap agendanya, Abang Fauzi tak lupa menyisipkan UMKM demi kesuksesan acara.
Tak heran, jika dalam acara yang digagasnya, panitia tak banyak menghabiskan waktu mengurusi makanan dan minuman. Sebab Abang Fauzi memilih ‘melambaikan tangan‘ kepada pelaku UMKM di sekitar lokasi kegiatan. Penjual bakso, nasi kuning, es teler, es buah, hingga penjaja kopi keliling pun ketiban rezeki.
Jadilah peserta atau siapapun yang hadir menikmati bakso dan nasi kuning yang dijajakan langsung dari gerobak. Atau sekadar menyeruput kopi yang diseduh langsung dari teko di pinggir jalan.
Baca Juga : Liberti Sitinjak Lantik 12 Pejabat Administrasi dan 25 Fungsional di Lingkungan Kanwil Kemenkumham Sulsel
Jika kegiatannya melibatkan banyak orang. Jalan sehat, misalnya. Abang Fauzi tak hanya memborong jajanan pelaku UMKM. Tapi ia juga menyiapkan lapak khusus dan fasilitas berjualan lainnya. Tak berbayar alias gratis.
Kebiasaan Abang Fauzi itu tak mengurangi suksesnya acara. Justru makin menunjukkan jika kehadirannya adalah berkah bagi semua orang. Tanpa terkecuali. Ia jadi idaman dikalangan pelaku UMKM.
Kepedulian Abang Fauzi pada rakyat kecil ternyata tak muncul begitu saja. Lahir di kampung padat penduduk di Kwitang, ia jadi bagian dari orang-orang yang harus takluk pada kehendak zaman. Tersisih akibat modernisasi, tergusur dengan dalih urbanisasi.
Baca Juga : Pasar Tani Pemkab Gowa Tawarkan Sembako Murah, Warga Antusias Berbelanja
Begitu juga dengan kebiasaannya memberi. Rutinitas bersedekah sudah ia jalankan sejak masih di bangku sekolah. Paling tidak sekali dalam sehari. Tindakan mulia yang tak mudah untuk ditiru semua orang.
“Jika ditelisik, saya tidak lahir dari keluarga hebat. Kemampuan pun terbatas. Tapi Allah terlalu baik pada hidup saya. Hampir semua yang saya kerjakan berbuah baik. Ini bagian kecil dari bentuk terima kasih saya,” ujar presidium MW KAHMI Sulsel itu.
Karakter ‘tahu diri‘ inilah yang membuat sosoknya istimewa. Sebagai legislator, Abang Fauzi menegaskan dirinya sebagai pelayan rakyat. Bukan sebaliknya.
Baca Juga : Pasar Tani Pemkab Gowa Tawarkan Sembako Murah, Warga Antusias Berbelanja
“DPR itu ibarat perusahaan. Saya (legislator) cuma direktur yang ditugaskan oleh pemilik saham, yaitu rakyat. Makanya, saya harus bekerja keras agar pemilik saham puas dengan kinerja saya,” kata Abang Fauzi, nyaris disetiap kesempatan bertemu masyarakat.
Statusnya itu diamalkan dengan baik. Masyarakat Luwu Utara diberondong beragam program dan bantuan dari pusat. Intervensinya jelas, datang dari sosok bernama Muhammad Fauzi.
Dari biaya pemulihan infrastruktur pasca banjir bandang, program padat karya pengerjaan betonisasi jalan, drainase, program Kotaku, hingga program lainnya mendarat mulus di Bumi Lamaranginang, Luwu Utara.
Baca Juga : Pasar Tani Pemkab Gowa Tawarkan Sembako Murah, Warga Antusias Berbelanja
Abang Fauzi tak hanya mengurusi Luwu Utara. Kombinasi pemikiran bernas dan tangan dinginnya juga sama diaplikasikan untuk warga Luwu Timur, Palopo, Luwu, Toraja Utara, Tana Toraja, Enrekang, Pinrang dan Sidrap.
“Cuma kenapa lebih banyak di Luwu Utara? Karena di daerah inilah pemegang saham (pemilih) terbanyak saya. Hampir 80 persen,” kata Abang Fauzi memberi alasan. Sekaligus menampik jika itu karena pengaruh sang istri, Indah Putri Indriani.
Pada akhirnya, kinerja nyatalah yang akan berbicara banyak. Kiprah Abang Fauzi mulai dari Komisi VIII hingga direposisi ke Komisi V DPR RI tak lagi terhitung jumlahnya. Di media massa, mudah ditemui informasinya.
Baca Juga : Pasar Tani Pemkab Gowa Tawarkan Sembako Murah, Warga Antusias Berbelanja
Ia santun, tak hobi gontok-gontokan. Jadi jangan heran jika berita terkait dirinya dominan diwarnai kinerja, prestasi, juga sesekali romantisme bersama keluarga. Kelak, ini jadi legasi berharga bagi generasi muda bangsa ini.
Hal-hal kecil jika dilakukan secara terus menerus bakal jadi hal besar. Begitu pula kepedulian kecil Abang Fauzi yang pada akhirnya mampu memenangkan seluruh hati konstituennya.
Sejatinya, orang bermanfaat untuk sekeliling adalah legasi terbesar bagi seorang legislator. Dan Muhammad Fauzi berada dalam trek itu. Nyaris paripurna. (*)
