REPUBLIKNEWS.CO.ID, KUKAR — Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kutai Kartanegara (Kukar) tengah menyiapkan terobosan besar dalam pelestarian budaya melalui teknologi. Program bertajuk Digitalisasi Inovasi Cagar Budaya dirancang untuk memperkenalkan situs-situs sejarah kepada pelajar dengan pendekatan digital yang interaktif dan modern.
Program ini ditargetkan mulai berjalan pada tahun 2026 dan kini masih dalam tahap penyusunan konsep.
“Kami ingin anak-anak tahu, oh ternyata di tengah kampung mereka ada situs bersejarah, dan bisa diakses secara digital,” ungkap Pamong Budaya Ahli Muda, Cagar Budara dan Permuseuman Disdik Kukar, M Saidar, Senin (05/05/2025).
Baca Juga : Kecamatan Sebulu, Kukar Bangun Kesadaran Lingkungan, Sampah Jadi Solusi Berkelanjutan
“Salah satu fitur utama program ini adalah pemanfaatan kode QR atau barcode yang akan dipasang di lokasi situs. Dengan memindainya, pengunjung bisa langsung mengakses informasi sejarah melalui ponsel mereka,” ucapnya.
Disdikbud juga berencana mengintegrasikan informasi tersebut dalam aplikasi atau situs resmi, sehingga akses terhadap sejarah lokal bisa dilakukan kapan saja dan di mana saja. Konsep ini diharapkan menjadi pelengkap bagi buku sejarah yang juga sedang disiapkan.
Program ini akan dijalankan melalui kerja sama dengan berbagai pihak, termasuk dinas pendidikan, kebudayaan, dan teknologi informasi. Digitalisasi ini akan menciptakan sistem pelestarian budaya yang lebih berkelanjutan dan inklusif.
Baca Juga : Kukar Naik Kelas, Sistem Arsip Masuk Kategori Baik dan Siap Ditingkatkan
Selain untuk pelajar, program ini juga terbuka bagi masyarakat umum. Dengan begitu, tidak hanya generasi muda, tetapi seluruh warga Kukar bisa mengenal kembali warisan budaya yang selama ini kurang terekspos.
“Pelaksanaan program digital ini diharapkan akan mendorong minat generasi muda untuk aktif belajar sejarah lokal, sekaligus menjaga keberlanjutan warisan budaya,” tutupnya.