0%
logo header
Jumat, 13 Januari 2023 18:00

Lapas Perempuan Sungguminasa Ajarkan Warga Binaan Buat Roti untuk Dipasarkan

Chaerani
Editor : Chaerani
Salah satu warga binaan di Lapas Perempuan Kelas II A Sungguminasa saat membuat roti. Kegiatan ini merupakan bentuk pelatihan yang didorong lapas tersebut. (Dok. Kanwil Kemenkumham Sulsel)
Salah satu warga binaan di Lapas Perempuan Kelas II A Sungguminasa saat membuat roti. Kegiatan ini merupakan bentuk pelatihan yang didorong lapas tersebut. (Dok. Kanwil Kemenkumham Sulsel)

REPUBLIKNEWS.CO.ID, MAKASSAR — Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Perempuan Kelas II A Sungguminasa memberikan pelatihan kemandirian bagi Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) untuk membuat dan memproduksi roti. Roti yang dihasilkan warga binaan ini pun akan dipasarkan dalam sistem online dan offline.

“Produksi roti ini sebagai bentuk realisasi dari pelatihan yang diberikan oleh IVI management beberapa waktu lalu. Warga binaan diajarkan membuat roti dan kemudian dilakukan uji coba pembuatan roti selama beberapa roti, setelahnya untuk selanjutnya dipasarkan,” ungkap Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Lembaga Pemasyarakatan Perempuan Kelas IIA Sungguminasa Yohani dalam keterangannya, Jumat (13/01/2023).

Ada beberapa prasarana yang disiapkan Lapas Perempuan Sungguminasa dalam memproduksi roti untuk warga binaan. Antara lain, satu unit oven inventaris tata boga dan satu unit Mixer bantuan dari Tim PKK Provinsi Sulawesi Selatan.

Baca Juga : Pemilih Pemula Wajib Dilibatkan dalam Proses Pilkada di Kabupaten Mappi

“Dalam sehari, WBP mampu memproduksi 162 buah roti dengan menggunakan 4 kilogram (Kg) tepung, dan terigu. Roti tersebut menghasilkan beragam varian seperti rasa cokelat, cokelat pisang, keju, cokelat keju, abon dan sosis,” ujar Yohani.

Lanjutnya, roti tersebut kemudian dipasarkan di dalam Lapas Sungguminasa, cafe dan warga sekitar lingkungan Lapas Sungguminasa. Pemasaran ini pun dilakukan melalui offline maupun online.

“Roti dipasarkan secara online melalui media sosial Instagram di akun @Giatja LPP Sungguminasa. Selain itu juga didistribusikan ke rekan-rekan intansi kerjasama seperti instansi perbankan,” terangnya.

Baca Juga : Bentuk Organisasi Bernama SPDP, Relawan Nurdin Abdullah Siap Menangkan Danny-Azhar

Tidak hanya memproduksi roti, unit tata boga juga membuat kue kering dengan cita rasa yang lezat dan telah banyak menerima pesanan seperti saat perayaan Natal 2022 kemarin.

“Keuntungan bersih dari pembuatan roti ini bisa mencapai Rp120 ribu per hari atau dalam 1 bulan bisa mencapai sekitar Rp3 juta,” terang Yohani lagi.

Sementara, Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) Sulawesi Selatan (Sulsel) Liberti Sitinjak mengapresiasi kegiatan pembinaan ini. Bahkan menurutnya, pembinaan ini dapat meningkatkan skill atau keterampilan bagi seluruh WBP yang ada di wilayah Lapas Perempuan Sungguminasa.

Baca Juga : Tokoh Perempuan dan Lintas Komunitas di Pallangga Nyatakan Dukungan ke HT-DM

“Skill ini dapat menjadi bekal dan keahlian khusus bagi WBP tersebut saat mereka kembali ke masyarakat. Kita harapkan, skill seperti ini dapat dimiliki oleh semua WBP yang ada di Lapas Perempuan Sungguminasa,” harap Liberti Sitinjak.

Hal ini juga, merupakan buah dari kerjasama yang luar biasa dengan instansi eksternal dan Lapas Perempuan Sungguminasa.

“Kita juga harap ini dapat menjadi contoh bagi lapas dan rutan yang ada di wilayah Sulsel agar warga binaan bis tetap produktif selama menjalani pembinaannya,” tutupnya.

Redaksi Republiknews.co.id menerima naskah laporan citizen (citizen report). Silahkan kirim ke email: [email protected] atau Whatsapp +62 813-455-28646