0%
logo header
Kamis, 02 Desember 2021 16:03

Lihat Cara FKJ Cegah Stunting, Beri Motivasi Hingga Asupan Tambahan Ibu Hamil dan Balita

Di bawah komando Farid Kasim Judas (FKJ), selaku Plt Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kota Palopo, program pencegahan stunting semakin gencar dan masif dilakukan, salah-satu cara yang ditempuh yakni DPPKB aktif membagikan makanan tambahan kepada ibu hamil dan balita terindikasi stunting, kegiatan tersebut berlangsung, Kamis (2/12/2021), di Kantor Camat Wara Selatan.
Di bawah komando Farid Kasim Judas (FKJ), selaku Plt Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kota Palopo, program pencegahan stunting semakin gencar dan masif dilakukan, salah-satu cara yang ditempuh yakni DPPKB aktif membagikan makanan tambahan kepada ibu hamil dan balita terindikasi stunting, kegiatan tersebut berlangsung, Kamis (2/12/2021), di Kantor Camat Wara Selatan.

REPUBLIKNEWS.CO.ID, PALOPO – Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) terus berusaha dalam mencegah stunting di Kota Palopo.

Salah satunya dilakukan dengan menggelar giat pencegahan stunting dengan memberikan makanan tambahan bagi ibu hamil dan balita di Kantor Kecamatan Wara Selatan, Rabu (2/12/2021).

Kepala Dinas PP & KB Kota Palopo, Farid Kasim Judas (FKJ) pada kesempatan itu mengungkapkan fenomena stunting adalah cerita yang sangat panjang dan memiliki dampak sangat berbahaya dimasa yang akan datang.

Baca Juga : FPPHD Kanwil Kemenkumham Sulsel Apresiasi Produk Hukum Daerah Palopo, Wajo, dan Lutim

Aksi Cegah stunting merupakan program prioritas pemerintah mulai dari pemerintah pusat sampai ke daerah.

“Ini (pencegahan dan penanganan), dilaksanakan semua unsur, semua lapisan. Tanpa terkecuali, semua komponen wajib ikut dalam program ini,” ungkap Farid.
FKJ menjelaskan saat ini, ada sekitar enam juta balita di Indonesia yang divonis stunting.

Olehnya itu Pemkot Palopo terus berupaya meminimalisir dengan melakukan kegiatan yang dimulai di Kecamatan Wara Selatan.

Baca Juga : Tim Kanwil Kemenkumham Sulsel Harmonisasi Produk Hukum Kota Palopo, Kabupaten Barru, dan Gowa

Berdasarkan data yang ada, Kecamatan Warsel paling tinggi tingkat balita stunting di Kota Palopo.

Stunting akan sangat sulit untuk diobati jika bayi sudah lahir, namun bisa kita cegah dari kehamilan.

“Stunting terjadi karena Ibunya yang mau, orang tuanya yang ingin. Kenapa?, karena tidak adanya kesadaran. Bahwa jika hamil saya harus minum susu, saya harus berada dilingkungan yang bersih, selalu berpikiran baik, positif. Jika ini tidak kita lakukan, berarti kita harus sadar diri bahwa ada tanggungjawab, ada kesalahan saya sebagai penanggungjawab kehidupan, penaggung jawab bagi bayi kita,” jelas FKJ

Baca Juga : BIN Sulsel Kolaborasi Pemkot Palopo Tekan Covid-19 Varian Baru Lewat Vaksinasi

Dihadapan Ibu-ibu hamil dan balita stunting, FKJ menegaskan, tidak ada gunanya jika dalam kegiatan ini Ibu-ibu hanya datang mendengar, masuk telinga kanan keluar di telinga kiri.

Butuh komitmen dalam pencegahan dan penanganan stunting ini.

“Kesehatan anak kita kedepan bukan tergantung di saya,camat, lurah, para kader, tapi bagaimana ibu sendiri, bagaimana perilaku kita membuat anak kita sehat,” jelasnya.

Baca Juga : Walikota Palopo Rakor Pengendalian Covid-19 Bersama Mendagri

Pada kegiatan itu juga dilakukan demo pembuatan makanan dan asupan tambahan. Diserahkan pula secara simbolis paket bantuan makanan dan asupan tambahan kepada Ibu-ibu hamil dan balita stunting.

Selain Kadis PPKB dan jajarannya, hadir pula pada kesempatan itu Kacab bpd sulsel yang diwakili kasubag umum bank bpd kota palopo, camat warsel, ketua tp pkk warsel, lurah se-kecamatan warsel ibu hamil dan balita stunting, kader posyandu dan penyuluh KB.

Redaksi Republiknews.co.id menerima naskah laporan citizen (citizen report). Silahkan kirim ke email: [email protected] atau Whatsapp +62 813-455-28646