0%
logo header
Rabu, 15 Mei 2024 03:47

OJK Catat Kinerja Perbankan Nasional Priode Maret 2024 Stabil

Chaerani
Editor : Chaerani
Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae di sela-sela pemaparannya terkait kondisi kinerja industri perbankan melalui Rapar Dewan Dewan Komisioner Bulanan OJK, melalui virtual, kemarin. (Dok. Chaerani/Republiknews.co.id)
Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae di sela-sela pemaparannya terkait kondisi kinerja industri perbankan melalui Rapar Dewan Dewan Komisioner Bulanan OJK, melalui virtual, kemarin. (Dok. Chaerani/Republiknews.co.id)

REPUBLIKNEWS.CO.ID, MAKASSAR — Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatatkan kinerja perbankan secara nasional, khususnya di periode Maret 2024 tetap stabil dan resilien. Utamanya, di tengah volatilitas pasar keuangan global, hal ini didukung oleh tingkat profitabilitas Return on Asset (ROA) sebesar 2,62 persen jika dibandingkan Februari 2024 sebesar 2,52 persen, dan Net Interest Margin (NIM) sebesar 4,59 persen di Maret, sementara 4,49 persen di periode Februari 2024.

Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae mengatakan, pada kinerja industri perbankan, kondisi permodalan (CAR) perbankan masih di level yang relatif tinggi yaitu sebesar 26,00 persen, sementara periode Februari 2024 tercatat 27,73 persen.

“Ini menjadi bantalan mitigasi risiko yang solid di tengah kondisi ketidakpastian global,” katanya, di sela-sela Rapat Dewan Komisioner Bulanan OJK, melalui virtual, kemarin.

Baca Juga : Demi Gaya Hidup Sehat, Herbathos Kenalkan Produk Herbal di Acara F8 Makassar

Lanjutnya, dari sisi kinerja intermediasi, pada Maret 2024, secara month to month (mtm) kredit mengalami peningkatan sebesar Rp150 triliun, atau tumbuh sebesar 2,12 persen mtm. Adapun secara tahunan, kredit melanjutkan catatan double digit growth sebesar 12,40 persen year of year (yoy) menjadi Rp7.245 triliun.

Selanjutnya, berdasarkan jenis penggunaan, Kredit Investasi tumbuh tertinggi yaitu sebesar 14,83 persen secara yoy. Sementara itu, secara nominal yang terbesar adalah Kredit Modal Kerja yang mencapai sebesar Rp3.273,27 triliun.

“Kemudian ditinjau dari kepemilikan bank, Bank BUMN menjadi pendorong utama pertumbuhan kredit yaitu tumbuh sebesar 13,72 persen yoy,” jelas Dian.

Baca Juga : Pemkab Gowa Susun SOP Layanan Pencegahan Perkawinan Anak

Sedangkan, sejalan dengan pertumbuhan kredit, Dana Pihak Ketiga (DPK) juga mengalami pertumbuhan positif. Dimana, pada Maret 2024, DPK tercatat tumbuh sebesar 1,90 persen mtm atau meningkat sebesar 7,44 persen yoy, jika dibandingkan periode Februari 2024 sebesar 5,66 persen yoy atau menjadi Rp8.601 triliun.

“Kemudian dengan giro menjadi kontributor pertumbuhan terbesar yaitu 9,37 persen yoy,” terangnya.

Selanjutnya, pada likuiditas industri perbankan pada Maret 2024 memadai dengan rasio Alat Likuid Non-Core Deposit (AL/NCD) dan Alat Likuid/Dana Pihak Ketiga (AL/DPK) masing-masing sebesar 121,05 persen, jika dibandingkan periode Februari 2024 sebesar 121,98 persen, dan 27,18 persen. Kondisi ini jauh di atas threshold masing-masing sebesar 50 persen dan 10 persen.

Baca Juga : Bawaslu Sulsel Temukan Puluhan Dugaan Pelanggaran Netralitas ASN, Pinrang Terbanyak

Sementara itu, kualitas kredit tetap terjaga dengan rasio NPL net perbankan sebesar 0,77 persen jika dibandingkan periode Februari 2024 sebesar 0,82 persen, dan NPL gross sebesar 2,25 persen Februari 2024 2,35 persen. Di sisi lain, berdasarkan hasil stress test yang dilakukan OJK, kondisi volatilitas nilai tukar rupiah saat ini relatif tidak signifikan berpengaruh langsung terhadap permodalan bank, mengingat posisi devisa neto (PDN) perbankan Indonesia yang masih jauh di bawah threshold dan secara umum posisi PDN tercatat “long”.

Redaksi Republiknews.co.id menerima naskah laporan citizen (citizen report). Silahkan kirim ke email: [email protected] atau Whatsapp +62 813-455-28646