0%
logo header
Selasa, 31 Oktober 2023 07:14

Pelaksanaan BIK OJK Secara Nasional Berhasil Tingkatkan Akses Keuangan ke Masyarakat

Chaerani
Editor : Chaerani
Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Jasa Keuangan, Edukasi dan Perlindungan Konsumen OJK Friderica Widyasari Dewi saat memaparkan program literasi keuangan yang dilaksanakan OJK di sela-sela Media Update RDK OJK secara virtual, kemarin. (Dok. Istimewa)
Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Jasa Keuangan, Edukasi dan Perlindungan Konsumen OJK Friderica Widyasari Dewi saat memaparkan program literasi keuangan yang dilaksanakan OJK di sela-sela Media Update RDK OJK secara virtual, kemarin. (Dok. Istimewa)

REPUBLIKNEWS.CO.ID, MAKASSAR — Melalui Rapat Dewan Komisioner (RDK) Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyimpulkan secara nasional akses keuangan ke masyarakat meningkat melalui penyelenggaraan Bulan Keuangan Inklusi (BIK) yang rutin di laksanakan setiap tahun di berbagai daerah.

Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Jasa Keuangan, Edukasi dan Perlindungan Konsumen OJK Friderica Widyasari Dewi mengungkapkan, sepanjang Oktober 2023 ini, OJK bersama seluruh stakeholder terkait telah menyelenggarakan lebih dari 2.851 program penguatan literasi dan inklusi keuangan di seluruh Indonesia dalam rangka menyemarakkan BIK yang rutin diselenggarakan setiap tahun sejak 2016. Penyelenggaraan ini pun diharapkan akan mendorong pencapaian target inklusi keuangan sebesar 90 persen pada 2024 mendatang.

“Orientasi utama lokasi penyelenggaraan BIK pada tahun ini adalah daerah-daerah dengan tingkat literasi dan inklusi yang masih di bawah rata-rata nasional, dan mengutamakan daerah dengan kategori Terdepan, Terluar, Tertinggal (Daerah 3T),” katanya dalam Media Update OJK secara virtual, kemarin.

Baca Juga : Representasi Milenial, Ribuan Anak Muda Makassar Nyatakan Dukung Seto-Kiki

Pelaksanaan BIK 2023 mengambil tema “Akses Keuangan Merata, Masyarakat Sejahtera” yang digelar dalam bentuk kegiatan edukasi dan inklusi keuangan.

Friderica mengaku, secara umum, pencapaian selama pelaksanaan BIK 2023 meningkat dari tahun sebelumnya. Di mana selama periode pelaksanaan BIK tahun ini, tercatat telah diselenggarakan sebanyak 2.851 kegiatan dengan total peserta sebanyak 1.841.357 masyarakat atau naik 15,09 persen dibanding dengan pelaksanaan pada 2022 lalu.

“Rincian total rekapitulasi capaian akses keuangan selama BIK 2023 mencapai 7.936.718 akses produk layanan atau jasa keuangan atau meningkat 13,34 persen year of year (yoy),” sebutnya.

Baca Juga : Mohon Doa Restu, Azhar Arsyad Silaturahmi ke Kediaman Pimpinan Pondok Pesantren DDI Mangkoso

Secara rincian, masing-masing industri Perbankan yaitu terjadi pembukaan rekening baru sebanyak 2.925.231 rekening, industri Pasar Modal sebanyak 131.058 rekening efek baru, industri Perasuransian sebanyak 658.484 polis, dan industri Pembiayaan sebanyak 543.731 debitur.

“Kemudian industri Pergadaian sebanyak 3.253.844 rekening, dan industri fintech sebanyak 424.370 akun,” sebut Friderica.

Di samping kegiatan inklusi keuangan, OJK juga aktif melaksanakan kegiatan edukasi keuangan secara offline maupun online. Per 29 Oktober 2023, OJK telah melaksanakan 2.374 kegiatan edukasi keuangan yang berhasil menjangkau 570.890 orang peserta secara nasional. Sikapi Uangmu, sebagai saluran media komunikasi khusus konten terkait edukasi keuangan kepada masyarakat secara digital berupa minisite dan aplikasi, telah memublikasikan sebanyak 362 konten edukasi keuangan, dengan jumlah
pengunjung sebanyak 1.680.889 viewers.

Baca Juga : Danny Pomanto Tegaskan Pendidikan dan Kesehatan Gratis Jadi Prioritasnya

Upaya literasi dan inklusi keuangan oleh OJK juga melibatkan dukungan strategis berbagai pihak, di antaranya kementerian atau lembaga, Pelaku Usaha Jasa Keuangan (PUJK), akademisi, dan stakeholder lainnya. Termasuk melalui peran Tim PercepatanAkses Keuangan Daerah (TPAKD) yang sampai dengan 20 Oktober 2023 telah terbentuk 505 TPAKD di 34 provinsi dan 471 kabupaten dan kota atau 91,63 persen dari total kabupaten dan kota di Indonesia.

Sebelumnya, Kepala OJK Regional 6 Sulawesi, Maluku, dan Papua Darwisman mengatakan, pelaksanaan BIK sengaja didorong dalam rangka memperkuat literasi inklusi keuangan ke masyarakat dengan lebih luas. Pasalnya, akses keuangan merupakan hak dasar dan memiliki peran penting dalam meningkatkan taraf kesejahteraan masyarakat. Perluasan akses keuangan menjadi salah satu fokus dan prioritas pemerintah dalam mendukung pembangunan nasional Indonesia.

“Perluasan akses keuangan ini tentunya harus didorong melalui literasi keuangan ke masyarakat. Sebab, dengan memiliki akses terhadap sektor jasa keuangan, masyarakat memiliki kesempatan untuk dapat menggunakan produk atau layanan jasa keuangan secara lebih optimal dalam mendukung kegiatan usaha mereka,” katanya.

Baca Juga : 11 Rombongan Peserta Harkopnas ke-77 Tiba di Selayar, Panitia Siap Berikan Pelayanan Terbaik

Apalagi secara data hasil Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan Indonesia (SNLIK) 2022, Indeks Inklusi Keuangan Sulawesi Selatan telah mencapai 88,57 persen. Pencapaian ini lebih tinggi jika dibandingkan nasional sebesar 85,10 persen, namun Indeks Literasi Keuangan Sulawesi Selatan tercatat masih sebesar 36,88 persen atau lebih rendah jika dibandingkan nasional sebsar 49,68 persen.

Lanjut Darwisaman, beberapa tujuan yang di harapkan OJK melalui pelaksanaan BIK. Antara lain, memperluas jangkauan edukasi dan inklusi keuangan kepada berbagai lapisan masyarakat hingga ke tingkat perdesaan, meningkatkan pemahaman dan pengetahuan masyarakat terhadap produk dan layanan jasa keuangan, mendorong pembukaan rekening serta penggunaan produk dan layanan jasa keuangan, dan mengimplementasikan ekosistem keuangan inklusif wilayah pedesaan secara berkesinambungan.

“Termasuk memfasilitasi penyaluran kredit, pembiayaan, pendanaan bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM), serta meningkatkan sinergitas dengan stakeholders terkait dalam rangka peningkatan literasi dan inklusi keuangan,” ujarnya.

Baca Juga : 11 Rombongan Peserta Harkopnas ke-77 Tiba di Selayar, Panitia Siap Berikan Pelayanan Terbaik

Perayaan puncak Bulan Inklusi Keuangan (BIK) sengajak digelar OJK di berbagai daerah di Sulawesi Selatan, tujuannya agar perluasan literasi keuangan dapat menjangkau semua lapisan masyarakat. Misalnya, pada perayaan BIK 2021 digelar di Kabupaten Tana Toraja, kemudian BIK 2022 digelar di Kota Parepare, maka tahun ini difokuskan digelar di Kota Makassar.

“Tahun ini BIK 2023 diselenggarakan di Kota Makassar dengan harapan kegiatan ini dapat menjangkau masyarakat yang lebih luas serta ketersediaan lembaga jasa keuangan yang lebih banyak dan beragam,” harap Darsiman.

Redaksi Republiknews.co.id menerima naskah laporan citizen (citizen report). Silahkan kirim ke email: [email protected] atau Whatsapp +62 813-455-28646