0%
logo header
Minggu, 08 Desember 2024 05:21

Penutupan Sementara Kawasan Pantai Jeneiya Selayar, Bentuk Komitmen Bersama Lestarikan Ekosistem Laut

Rizal
Editor : Rizal
Koordinator Program Selayar dari Yayasan LINI Foundation, Andi Anugrah Putra. (Foto: Istimewa)
Koordinator Program Selayar dari Yayasan LINI Foundation, Andi Anugrah Putra. (Foto: Istimewa)

REPUBLIKNEWS.CO.ID, SELAYAR – Desa Kahu-kahu yang terletak di Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan, kini menjadi sorotan berkat inisiatif pelestarian ekosistem laut melalui program penutupan sementara kawasan Pantai Jeneiya.

Hal tersebut diungkapkan oleh Andi Anugrah Putra, Koordinator Program Selayar dari Yayasan LINI Foundation, saat berbagi pandangannya mengenai program yang diluncurkan pada Jumat (22/11/2024) lalu itu.

“Penutupan ini hanya sementara selama tiga bulan.sebagai bagian dari upaya untuk melindungi ekosistem laut, khususnya gurita, yang menjadi salah satu hasil tangkapan utama nelayan di Desa Kahu-kahu,” jelas Andi Anugrah, Jumat (6/12/2024).

Baca Juga : Tampung Keluhan Pemda, DPRD Sulsel Dorong Pemprov Segera Lunasi Utang DBH

Ia menjelaskan bahwa hal ini adalah kali ketiga kawasan tersebut ditutup sementara untuk mendukung regenerasi populasi gurita. Namun, ia menekankan pentingnya pengawasan yang lebih ketat.

“Berdasarkan pengalaman sebelumnya, kami menyadari perlunya pengawasan yang lebih terstruktur. Kami berharap tim Kelompok Masyarakat Pengawas (Pokmaswas) dan anggota Kelompok Usaha Bersama (KUB) dapat melaporkan setiap pelanggaran yang terjadi,” tambahnya.

Dalam upaya ini, kawasan penutupan sementara juga diperluas dari 42 hektar menjadi 50 hektar. Selain itu, Yayasan LINI bersama pemerintah desa dan kelompok masyarakat setempat telah menandatangani peta kesepakatan bersama sebagai bentuk komitmen untuk menjaga kawasan tersebut.

Baca Juga : Komisi B DPRD Sulsel dan HNSI Gelar RDP, Bahas Soal Penangkapan Ikan Terukur

Andi Anugrah juga menyoroti pentingnya kolaborasi dengan berbagai pihak. “Program ini tidak hanya melibatkan Yayasan LINI dan pemerintah desa, tetapi juga Dinas Kelautan dan Perikanan, penyuluh perikanan, serta elemen masyarakat. Hal ini menunjukkan komitmen bersama yang kuat,” katanya.

Disinggung mengenai manfaat jangka panjang program tersebut, Andi Anugrah optimis program ini dapat memberikan dampak positif bagi perekonomian nelayan.

“Penutupan sementara memberi waktu bagi gurita untuk berkembang biak. Dengan populasi yang lebih stabil, hasil tangkapan nelayan diharapkan meningkat, yang pada akhirnya mendukung kesejahteraan mereka,” ujarnya.

Baca Juga : Intip Tiga Warna Baru Yamaha MX King 150 yang Bikin Pangling

Andi Anugrah juga mengapresiasi dukungan dari UPP Kelas III Selayar yang telah menyerahkan 38 sertifikat Pas Kecil kepada nelayan. Sertifikat ini memungkinkan nelayan untuk mengakses berbagai manfaat, termasuk BBM bersubsidi.

Andi Anugrah menegaskan bahwa keberhasilan program ini bergantung pada konsistensi masyarakat dan sinergi antar pihak.

“Kami percaya bahwa melalui komitmen bersama, ekosistem laut dapat terjaga, dan manfaatnya akan dirasakan oleh generasi mendatang,” tutupnya.

Baca Juga : Perketat SOP dan Budaya K3, PLN Serentak Gelar Apel Bulan K3 Nasional

Program ini diharapkan tidak hanya menjaga keberlanjutan sumber daya laut, tetapi juga menjadi inspirasi bagi desa-desa lain untuk melakukan langkah serupa. (*)

Penulis : Andi Rusman
Redaksi Republiknews.co.id menerima naskah laporan citizen (citizen report). Silahkan kirim ke email: [email protected] atau Whatsapp +62 813-455-28646