0%
logo header
Kamis, 30 Juli 2020 15:57

Pilkada Lutra 2020, Tiga Kandidat Bakal Bertarung, Pengamat: Petahana Diuntungkan

Pilkada Lutra 2020, Tiga Kandidat Bakal Bertarung, Pengamat: Petahana Diuntungkan

REPUBLIKNEWS.CO.ID, MAKASSAR — Pemilihan kepala daerah (Pilkada) di Kabupaten Luwu Utara, dipastikan akan diikuti tiga pasangan calon. Kondisi itu tentu menguntungkan petahana Indah Putri Indriani.

Tiga pasangan calon dipastikan akan bertarung di pilkada Luwu Utara yang digelar serentak 9 Desember mendatang. Mereka adalan pasangan petahana Indah Putri- Suaib Mansyur yang diusung Golkar (4 kursi), PPP (1 kursi) dan PAN (4 kursi). Dua partai lainya yang hampir dipastikan akan ikut mengusung adalah PDIP (2 kursi) dan Demokrt (3 kursi).

Sementara itu dua kandidat penantang adalah pasangan Thahar Rum- Rahmat Laguni yang diusung partai Nasdem (4 kursi) PKB (2 kursi) dan Perindo (2 kursi). Kandidat ke tiga adalah pasangan Arsyad Kasmar-Andi Sukma. Kandidat ini diusung partai Gerindra (3 kursi), Hanura (4 kursi) dan PKS (2 kursi).

Baca Juga : Pemkab Gowa Susun SOP Layanan Pencegahan Perkawinan Anak

Pengamat politik Unismuh Makassar, Andi Luhur Priyanto menjelaskan, merujuk pada kontestasi Pilkada dibeberapa daerah, banyaknya penantang justru cenderung menguntungkan petahana. Sebap pemilih yang tidak menginginkan petahana kembali terpilih tidak terkonsolidasi.

” Setidaknya karena pemilih yang kecewa dengan kepemimpinan petahana, tidak terkonsolidasi menyatukan kekuatan,” kata Andi Luhur. Kamis (30/07/2020)

Dia menambahkan, Pilkada Luwu Utara 2015 lalu memberikan success story tentang kekuatan penantang yang terkonsolidasi, dan bisa mengalahkan petahana. ” Tentu petahana tidak ingin mengulang peristiwa itu. Apalagi penantang saat itu adalah petahana saat ini,” pungkasnya.

Baca Juga : IM3 Gandeng Iqbaal Ramadhan Kampanye Freedom Internet Lewat Video “Simpel tapi Spesial”

Meskipun posisi petahana selalu punya previlege atau keistimewaan dalam pilkada, kata Luhur petahana tetap harus waspada. “Munculnya lebih dari satu koalisi penantang, juga mengindikasikan konsolidasi politik kepartaian tidak berjalan baik. Meski posisinya diuntungkan petahana tetap harusa waspada,” imbuh dosen Fisip Unismuh Makassar itu.(*)

Redaksi Republiknews.co.id menerima naskah laporan citizen (citizen report). Silahkan kirim ke email: [email protected] atau Whatsapp +62 813-455-28646