0%
logo header
Rabu, 10 Maret 2021 17:03

Pintu Bendungan Bili-bili Dibuka, Bupati Gowa Minta Warga Tak Beraktivitas di Aliran Sungai

Kondisi Bendungan Bili-bili, Rabu (10/03/2021). Dengan curah hujan tinggi pintu pelimpah air dibuka setinggi 2 meter. FOTO: Rhany
Kondisi Bendungan Bili-bili, Rabu (10/03/2021). Dengan curah hujan tinggi pintu pelimpah air dibuka setinggi 2 meter. FOTO: Rhany

REPUBLIKNEWS.CO.ID, GOWA — Bupati Gowa Adnan Purichta Ichsan mengimbau kepada masyarakat agar memberhentikan seluruh aktivitasnya di Daerah Aliran Sungai (DAS) Jeneberang. Seperti melakukan penyebrangan maupun menjala ikan.

Hal ini dengan melihat kondisi elevasi air di Bendungan Bili-bili telah berada di atas normal atau pada 100.36 Mdpl, sehingga dilakukan pembukaan pintu spillway (pelimpah) air setinggi 2 meter.

“Saya imbau tidak ada dulu penyebrangan, dan tidak boleh ada aktivitas di area aliran sungai. Makanya sekarang kita lakukan pembukaan, kita berdoa agar hujan ini segera redah, supaya pembukaan pintu perlahan-lahan kita turunkan kembali,” katanya usai menghadiri Kunjungan Evaluasi Program TMMD ke-110 di Desa Tanakaraeng, Kecamatan Manuju, Rabu (10/03/2021).

Baca Juga : Husniah Talenrang Beri Bantuan Pangan ke Warga Miskin Ekstrem di Parangloe

Menurut Adnan, pembukaan pintu pelimpah air ditengah kondisi elevasi air yang tinggi memang telah menjadi Standar Operasional Prosedur (SOP). Hal ini untuk menjaga agar volume air di Bendungan Bili-bili tetap sesuai.

“Karena kondisi air sudah melewati batas normal, jadi untuk menjaga kondisinya, maka sesuai SOP nya maka pintu air harus dibuka,” katanya.

Terpisah, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Gowa Ikhsan Parawansa mengatan, saat ini debit air Sungai Jeneberang mengalami peningkatan akibat curah hujan yang tinggi. Dimana dalam dua hari terakhir atau sejak Selasa (9/3) kemarin curah hujan cukup tinggi.

Baca Juga : Dari Survei Kepuasan Responden, OJK Sulselbar Perkuat Implementasi Tugas dan Fungsi

“Saat ini sudah ada imbau juga dari Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Jeneberang untuk masyarakat agar tidak melakukan aktivitas di sepanjang bantaran sungai dengan kondisi cuaca ekstrim ini,” katanya.

Saat ini pihaknya masih terus memantau kondisi Bendungan Bili-bili dan berkoordinasi dengan BBWS Pompengaan Jeneberang.

“Saat ini yang tidak bisa terkontrol adalah arus dari Sungai Jenelata. Karena belum ada bendungan yang bisa mengatur debit air,” ungkapnya.

Baca Juga : Inspiring Srikandi, PLN UIP Sulawesi Dorong Pelaku Usaha Perempuan Single Parent Makin Berdaya

Untuk mengantisipasi jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan di kondisi cuaca ekstrim ini, pihaknya telah mendapat instruksi langsung dari Bupati Gowa untuk membentuk posko.

“Jadi setiap saat kami stand by 24 jam. Kalau ada kejadian-kejadian kami langsung turun,” terangnya. (Rhany)

Redaksi Republiknews.co.id menerima naskah laporan citizen (citizen report). Silahkan kirim ke email: redaksi.republiknews1@gmail.com atau Whatsapp +62 813-455-28646