0%
logo header
Sabtu, 24 Februari 2024 20:31

Rumata’ ArtSpace Bersama Kemendikbudristek Gagas Bacarita Digital Bertema Pangan Lokal

Chaerani
Editor : Chaerani
Direktur Rumata' ArtSpace Riri Reza (kedua kanan) bersama Mentor Bacarita Digital Volume II dan para peserta (masing-masing ketiga kiri) saat berfoto bersama usai melakukan prescon, di Front Roterdam Makassar, Sabtu, (24/02/2024). (Dok: Chaerani/Republiknews.co.id)
Direktur Rumata' ArtSpace Riri Reza (kedua kanan) bersama Mentor Bacarita Digital Volume II dan para peserta (masing-masing ketiga kiri) saat berfoto bersama usai melakukan prescon, di Front Roterdam Makassar, Sabtu, (24/02/2024). (Dok: Chaerani/Republiknews.co.id)

REPUBLIKNEWS.CO.ID, MAKASSAR — Progam Bacarita Digital yang kembali digagas Rumata’ ArtSpace berkolaborasi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) mengangkat tema kekayaan budaya lokal di wilayah Indonesia Timur.

Bertema “Kekayaan Pangan Nusantara”, program Bacarita Digital kali ini telah memasuki tahap ketiga atau lokakarya konten yang diproduksi komunitas kreator digital yang terpilih. Dimana pada tahap pertama telah berlangsung pada Juli 2023, dan tahap kedua sepanjang September dan Oktober 2023.

Direktur Rumata’ ArtSpace Riri Reza mengatakan, Bacarita Digital tahun ini telah memasuki Volume Kedua. Dimana para kreator digital yang terpilih sebelumnya melalui pemilihan yang ketat kemudian memproduksi sebuah narasi-narasi alternatif melalui audio visual.

Baca Juga : Gandeng Media, Bawaslu Sulsel Perkuat Kinerja Kehumasan Jelang Pilkada Serentak 2024

Tema pangan nusantara penting untuk diangkat sebab diketahui bahwa pangan lokal yang dimiliki daerah-daerah kita sangat beragam variannya. Sehingga hal ini dinilai dapat menjadi fondasi kedaulatan dan memberikan kontribusi terhadap penyediaan kebutuhan pangan di era perubahan iklim.

“Ini adalah topik yang sangat penting karena setiap wilayah di Indonesia itu sebenarnya punya potensi untuk lebih berdikari di dalam mengelola apa yang dikonsumsi di wilayah masing-masing,” katanya di sela-sela Prescon Bacarita Digital Volume II, di Front Roterdam Makassar, Sabtu, (24/02/2024).

Dalam konten-konten yang dihasilkan pun sangat menarik, dimana para kreator digital ini mengangkat isu pangan yang ada di wilayahnya masing-masing. Mula dari peninggalan makanan pokok terdahulu yang sudah tergerus zaman, bagaimana makanan menjadi ritual-ritual atau ucapan syukur, dan lainnya.

Baca Juga : Surya Paloh Imbau Kader NasDem Solid Menangkan Duet ASS-Fatma di Pilgub Sulsel 2024

“Produksi konten mereka ini dapat dilihat di berbagai platform media digital. Baik Youtube, Instagram hingga Facebook, ini tentunya akan menjadi media yang sangat penting dalam menyebarluaskan isu dengan harapan ini menjadi sebuah proses yang berdampak,” harap Riri Reza.

Dalam program ini pun pihaknya berkolaborasi dengan Direktorat Perfilman, Musik, dan Media dari Kemendikbud Ristek. Dimana pihaknya mendapat dukukang pada seluruh tahapan pelaksanaan program.

“Kami mendapatkan dukungan yang sangat bagus karena mungkin gagasan ini adalah gagasan yang relevan sebagai bentuk tanggungjawab dari mereka,” katanya.

Baca Juga : Lewat CSR Penanaman Mangrove di Berbagai Daerah, Yamaha Indonesia Upayakan Reduksi Emisi Karbon

Sementara, salah satu Mentor Bacarita Digital Rahmadiyah Tria Gayathri mengungkapkan, ada lima kreator digital yang terpilih dalam program ini. Mereka pun mewakili wilayah masing-masing di Kawasan Indonesia Timur.

Mulai dari Pakopi asal Kabupaten Gowa, dan KataKerja dari Kota Makassar, Provinsi Sulawesi Selatan, serta Tepian Kolektif asal Berau, Kalimantan Timur. Kemudian Bapalok asal Kupang, NTT, dan Wanu Sinema asal Seram Bagian Timur, Maluku.

“Selama proses lokakarya mereka para peserta berhasil menyelesaikan masing-masing tiga serial dengan isu dan konteks pada lokalitas dan pangan masing-masing daerah,” katanya.

Baca Juga : Penguatan Produk Hukum Daerah, Bapemperda DPRD Sulsel Hadiri Rakornas di Kaltim

Selama proses produksi pun, para kreator digital ini melibatkan komunitas atau jaringan di wilayahnya masing-masing. Sehingga tentunya akan melahirkan distribusi pengetahuan yang dapat berdampak bagi ekosistem seni dari kawasan masing-masing.

Menurut Rahmadiyah, dengan kekayaan pangan lokal yang dimiliki setiap daerah tentunya sumber pangan lokal harus ditingkatkan. Apalagi, sejumlah akademisi hingga peneliti telah merilis beragam materi literasi tentang upaya ketahanan pangan nusantara dengan tidak bergantung pada makanan yang tidak bisa tumbuh di tanah kita sendiri.

“Di tengah sumber pangan yang kaya yang ada di seluruh wilayah Indonesia, khususnya di Indonesia Timur tetapi isu kelaparan dan gisi buruk masih saja terjadinya. Inilah mengapa kami hadir untuk mengingatkan bahwa kita memiliki ragam pangan lokal yang bisa dihasilkan melalui pendekatan digital audio visual seperti ini,” ujarnya.

Baca Juga : Penguatan Produk Hukum Daerah, Bapemperda DPRD Sulsel Hadiri Rakornas di Kaltim

Adapun lima karya yang dihasilkan para peserta Bacarita Digital Volume II yakni Temu Rasa karya KataKerja, Paket Sagu karya Wanu Sinema, Puan dan Pangan (Jagung Katemak dan Sambal Laut” karya Bapalok, dan Jelajah Rasa dan Cerita karya Pakopi.

Di tempat yang sama, Kreator Digital Bapalok Ester Umbu Tara mengungkapkan, rangkaian program tersebut telah diikuti sejak Juli 2023 lalu. Dimana tahapan yang dilakukan mulai dari perkenalan, dilanjutkan membuat skrip cerita yang akan diangkat, outline, syuting, editing hingga tahap publish.

Mengangkat judul Puan dan Pangan, karya ini mendokumentasikan terkait pengetahuan perempuan lokal terhadap pangannya.

Baca Juga : Penguatan Produk Hukum Daerah, Bapemperda DPRD Sulsel Hadiri Rakornas di Kaltim

“Ini merupakan kesempatan yang baik bagi kami, apalagi kami memang berfokus juga pada isu pangan lokal. Sehingga ini akan menjadi medium baru bagi kami dan berbeda tentunya, tetapi kami tetap bisa mengkampanyekan kekayaan pangan kami. Makanya kami sangat bangga bisa menjadi bagian dari program ini,” ujar Ete sapaan akrabnya.

Lokakarya Bacarita Digital yang berlangsung di Kawasan Front Roterdam Makassar ini hingga 25 Februari 2024 besok akan dirangkaikan dengan peluncuran konten digital dari lima kreator digital terpilih, pameran pangan lokal dari masing-masing kreator digital, pertunjukan seni, hingga perayaan kekayaan pangan lokal nusantara.

Redaksi Republiknews.co.id menerima naskah laporan citizen (citizen report). Silahkan kirim ke email: [email protected] atau Whatsapp +62 813-455-28646