0%
logo header
Rabu, 20 Desember 2023 23:21

Soal Masalah Finansial PSM, Sadikin Aksa Tegaskan Siap Tanggung Jawab dan Tak Lepas Tangan

Rizal
Editor : Rizal
Direktur Utama PSM Makassar, Sadikin Aksa saat memaparkan kondisi finansial timnya kepada awak media, Rabu (20/12/2023). (Foto: Istimewa)
Direktur Utama PSM Makassar, Sadikin Aksa saat memaparkan kondisi finansial timnya kepada awak media, Rabu (20/12/2023). (Foto: Istimewa)

REPUBLIKNEWS.CO.ID, MAKASSAR – PSM Makassar kini tengah terombang-ambing. Masalah finansial menerjang mereka, khususnya dalam beberapa tahun belakangan.

Hal itu diakui langsung oleh Direktur Utama PSM Makassar, Sadikin Aksa. Kata dia, PSM memang mengalami banyak hal mengenai finansial. Namun dia menegaskan, tidak akan lari dari masalah ini.

”Kalau dibilang PSM ada masalah finansial, iya. Hutang pajak, hutang gaji, hutang yang lain, memang ada. Tetapi saya tegaskan, saya bertanggung jawab soal itu dan saya pastikan semuanya akan selesai dengan baik,” ujarnya, Rabu (20/12/2023).

Baca Juga : Seto-Kiki Beri Atensi untuk Kesejahteraan Guru Mengaji di Makassar

Lebih lanjut Sadikin menguraikan, semua ini bermula sejak beberapa waktu lalu, khususnya pada saat pandemi berlangsung. Kata dia, pasca juara Piala Indonesia pada 2019, PSM punya harapan besar.

Namun sayangnya, musim 2020 kompetisi hanya berlangsung tiga laga sebelum akhirnya dihentikan. Kemudian pada 2021/2022, kompetisi berlanjut menggunakan format bubble. Hanya lima wilayah saja yang menjadi tuan rumah.

”Saat format bubble, awalnya kami optimis. Namun nyatanya juga tanpa penonton, sehingga tidak ada pemasukan yang bisa diperoleh klub,” terangnya.

Baca Juga : Natsir Ali Ajak Pelaku UMKM Manfaatkan Momentum Harkopnas di Selayar

Barulah pada musim 2022/2023 kompetisi berjalan normal. Namun begitu, PSM kembali mendapat masalah baru. Homebase mereka tidak ada, sehingga harus memulai investasi dari nol di Stadion Gelora BJ Habibie (GBH) Parepare.

Namun nyatanya, hal itu tidak menyelesaikan masalah finansial. Sebab, manajemen yakin betul bahwa investasi di GBH akan membawa dampak baik dalam jangka panjang. Namun lagi-lagi masalah datang.

”Kami banyak investasi di Parepare. Rumput, lampu, kabel, drainase, LED, semua PSM yang tanggung itu. Kami memang jor-joran investasi di sana, apalagi melihat antusias suporter sangat bagus. Itu rekor pendapatan kami dari tiket,” kata dia.

Baca Juga : Usung Tema Transisi Energi, Turnamen Tenis Green Energy Palopo Open 2024 Sukses Pasarkan 1.108 REC PLN

Namun sayangnya, saat ini Stadion GBH tidak bisa lagi digunakan sebagai homebase, karena akan direnovasi oleh Kementerian PUPR. Sehingga PSM juga secara otomatis angkat kaki dari sana dan investasinya dianggap nol kembali.

”Nyatanya musim ini tidak berjalan lancar. Suporter malah boikot, tidak ada penonton, pemasukan tidak ada. Terus stadionnya dibongkar, ya kami harus pindah lagi. Investasi besar itu, seandainya tidak dipakai untuk stadion, gaji pemain dan hutang yang lain bisa beres,” terangnya.

Namun begitu, Sadikin tidak mau putus asa. Dia tetap teguh membangun PSM, sembari membuka pintu bagi siapa saja yang berniat join untuk mengelola tim sepak bola tertua di Indonesia itu.

Baca Juga : Danny Pomanto Berbagi Ilmu Peduli Lingkungan dan Transformasi Digital Bersama GP Ansor Sulsel

”Saya akan bertanggung jawab dengan ini. Saya membuka tangan selebar mungkin bagi siapa saja yang mau mengelola PSM. Dengan catatan, PSM ini PT, maka harus jelas arah kedepan. Jangan sampai di tengah jalan menyerah, saya lagi yang kena,” demikian Sadikin. (*)

Redaksi Republiknews.co.id menerima naskah laporan citizen (citizen report). Silahkan kirim ke email: [email protected] atau Whatsapp +62 813-455-28646