REPUBLIKNEWS.CO.ID, LUWU — Marjono, kini namanya tengah ramai menjadi buah bibir dikalangan masyarakat. Bagaimana tidak, ia kerap kali mendapat kritikan yang kurang baik dari segilintir masyarakat.
Sewaktu ia menjabat sebagai kepala Desa di Padang Kamburi, Kecamatan Bupon, Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan. Bahkan setelah masa jabatannya berakhir, ada banyak kritikan pedas yang dilayangkan kepadanya. Diantaranya menyelewengkan dana bantuan masyarakat, fitnah, bahkan penghinaan terhadap pribadinya Tidak jarang ia dipanggil ke Polres setempat guna mengklarifikasi laporan yang menimpanya.
Namun, hal tersebut tidak menjadi hambatan dalam menyelesaikan tugasnya sebagai pelayan masyarakat. Ia menganggap hal tersebut merupakan bagian dari pekerjaan yang harus diselesaikan sesuai dengan peraturan yang ada.
“Saya tetap menghadapi semuanya itu, karena ini bagian dari tugas saya sebagai pemimpin di Desa Padang Kamburi. Kritikan, fitnah dan sejenisnya itu saya anggap sebagai motivasi untuk terus berbenah untuk kedepannya bisa lebih baik dalam melayani masyarakat,” ucap Marjono.
Dimasa jabatannya, ada begitu banyak perubahan yang dituntaskan. Mulai dari perbaikan Jembatan Gantung, pembukaan Jalan Tani, Lampu Jalan, Rabat Beton, bahkan sampai Pengaspalan Jalan yang dianggap tidak mungkin, tetapi untuk pertama kalinya berhasil terlaksana di Desa Padang Kamburi.
Pengaspalan ini adalah hadiah dari suara merdu lantunan ayat suci Al-Qur’an yang dihadiahkan oleh Bupati Luwu Basmin Mattayang kepada Marjono pada suatu acara pelantikan Ketua dan Pengurus Asosiasi Pemerinta Desa Seluruh Indonesia(APDESI) Kabupaten Luwu.
Kesabarannya dalam membangun dan menaggapi semua kritikan sangat patut untuk diacungi jempol.
“Terima kasih atas perjuangan dan pengabdianmu, masyarakat telah menikmatinya, kelak menjadi amal jariah dihari kemudian. Semoga kesabaranmu bisa menjadi contoh dan legacy yang kamu tinggalkan ke generasi selanjutnya” uangkap salah seorang warga diakhir masa jabatannya. (*)
